6 Fakta Menarik Makedonia Utara, Negara Eropa yang Pernah Dipimpin Alexander Agung

Makedonia adalah negara yang terletak di Semenanjung Balkan, Eropa Selatan. Negara ini berbatasan dengan Serbia dan Kosovo di utara, Albania di barat, Yunani di selatan, dan Bulgaria di timur.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 13 Jul 2023, 08:30 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2023, 08:30 WIB
Pemandangan kota batu berada di Desa Kuklica, dekat Kratovo di Makedonia
Pemandangan kota batu berada di Desa Kuklica, dekat Kratovo di Makedonia (Wikipedia)

Liputan6.com, Jakarta - Makedonia adalah negara yang terletak di Semenanjung Balkan, Eropa Selatan. Negara ini berbatasan dengan Serbia dan Kosovo di utara, Albania di barat, Yunani di selatan, dan Bulgaria di timur.

Mengutip dari laman Britannica, Rabu, 12 Juli 2023, Makedonia disebut "Republik Makedonia Bekas Yugoslavia" yang dalam bahasa Inggris, Former Yugoslav Republic of Macedonia oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa sejak 1993 sembari menunggu resolusi terkait persengketaan penamaan dengan Yunani.

Banyak institusi internasional dan negara lain telah mengakui negara ini dengan nama yang sama, meskipun mayoritas negara mengakui negara ini dengan nama konstitusional. Baru semejak tanggal 12 Februari 2019, Republik Makedonia resmi mengubah namanya jadi Republik Makedonia Utara, mengakhiri sengketa nama.

Masih banyak hal mengenai Makedonia selain letak geografisnya. Berikut enam fakta menarik Makedonia Utara yang dirangkum Liputan6.com pada Rabu, 12 Juli 2023. 

1. Makedonia Utara Pernah Dikuasai Kerajaan Romawi

Negara pertama yang menguasai daerah Makedonia adalah kerajaan Paionia yang menguasai lembah sungai Axius dan wilayah sekitarnya. Pada 336 SM, Raja Phillip II dari Makedonia menguasai bagian paling selatan Paeonia dan mendirikan kota Heraklea Lisentis, kini berada di dekat Bitola.

Anak dari Phillip II, yaitu Alexander Agung menguasai daerah Makedonia dan kemudian menjadi bagian kerajaan Alexander Agung saat itu. Daerah Makedonia kemudian dikuasai oleh tentara Kerajaan Romawi dan menjadi bagian dari dua provinsi di Romawi. 

2. Etnis di Makedonia Utara

Makedonia
Seorang wanita melewati papan nama negara baru, Republik Makedonia Utara di perbatasan Makedonia-Yunani, dekat Gevgelija, Rabu (13/2). Pemerintah Makedonia telah secara resmi menginformasikan kepada PBB terkait nama baru negara itu. (AP/Boris Grdanoski)

Populasi Republik Makedonia Utara terbilang beragam. Pada awal abad ke-21, hampir dua pertiga populasi mengidentifikasi diri mereka sebagai orang Makedonia.

Orang Makedonia umumnya melacak keturunan mereka ke suku Slavia yang pindah ke wilayah tersebut antara abad ke-6 dan ke-8 Masehi. Orang Albania adalah minoritas terbesar dan terpenting di Republik Makedonia Utara. Menurut sensus tahun 2002, mereka berjumlah sekitar seperempat dari populasi.

Orang Albania kebanyakan berasal dari Iliria kuno yang terkonsentrasi di bagian barat laut negara itu, dekat perbatasan dengan Albania dan Kosovo. Minoritas Turki sebagian besar tersebar di bagian tengah dan barat Makedonia Utara, warisan dari 500 tahun kekuasaan Kekaisaran Ottoman.

3. Bahasa Makedonia 

Bahasa Makedonia sangat erat kaitannya dengan bahasa Bulgaria dan Serbo-Kroasia dan ditulis dalam aksara Cyrillic. Ketika pemerintahan Serbia menggantikan pemerintahan Turki Utsmani pada tahun 1913, orang Serbia secara resmi menyangkal perbedaan linguistik Makedonia.

Mereka memperlakukan bahasa Makedonia sebagai dialek Serbo-Kroasia. Bahasa Makedonia tidak diakui secara resmi sampai Makedonia didirikan sebagai republik konstituen Yugoslavia komunis pada 1945. 

4. Makedonia Utara Gunakan Alfabet Kiril

Situs Merry Wedding di Kuklica, dekat Kratovo di Makedonia
Situs Merry Wedding di Kuklica, dekat Kratovo di Makedonia (Wikipedia)

Makedonia Utara adalah satu-satunya negara di Eropa yang menggunakan alfabet Kiril sebagai bentuk tulisan resmi mereka. Bahasa Makedonia Utara menggunakan alfabet Kiril, yang secara historis terkait dengan pengaruh budaya dan sejarah Slavia Timur.

5. Wisata di Makedonia

Taman Nasional Mavrovo merupakan taman nasional terbesar di Makedonia yang menawarkan beberapa pemandangan alam terbaik di negara ini dan tujuan wisata favorit bagi pecinta alam. Puncak Gunung Mavrovo adalah yang tertinggi di Makedonia, sehingga puncak itu jadi tujuan populer para pendaki

Selain itu kunjungi Kota Ohrid yang terletak di dekat salah satu situs warisan dunia UNESCO yaitu Danau Ohrid. Kota bersejarah ini adalah salah satu tujuan wisata paling menarik dan mengesankan bagi para wisatawan. Dihuni sejak zaman kuno oleh Dasarata Yunani dan suku Illyrian, bangunan-bangunan di kota ini memiliki arsitektur yang berasal dari abad ke-4 SM. 

Kota kuno Heraclea Lyncestis juga ditemukan di Makedonia Utara. Kota ini dikenal sebagai situs arkeologi yang penting, dan peninggalannya termasuk ruang pemandian, teater, dan mozaik yang indah. Heraclea Lyncestis jadi saksi sejarah peradaban Makedonia Kuno. 

6. Kuliner Makedonia Utara

Koulouri Thessalonikis kuliner makedonia utara
Koulouri Thessalonikis kuliner makedonia utara. (Dok: Instagram @home_cook_with_a_twist)

Mengutip dari laman TasteAtlas, Rabu, 12 Juli 2023, makanan khas Makedonia Utara terpengaruh dengan negara sekitarnya yakni Yunani dan Turki. Salah satunya Koulouri Thessalonikis yang adalah jajanan kaki lima tradisional Yunani dan makanan nasional mereka menggunakan roti bundar serupa jajanan di Turki.

Dalam bentuknya yang paling sederhana, koulouri dibuat dengan adonan tepung terigu yang dibentuk menjadi cincin sebelum dilapisi biji wijen dan dipanggang. Versi Yunani makanan ini diyakini telah melakukan perjalanan dengan para pengungsi Yunani dari Asia Kecil yang pertama kali menetap di Thessaloniki, karena itulah namanya.

Asal usulnya masih diperdebatkan antara kedua negara, namun orang Yunani telah menerapkan camilan renyah dan mengenyangkan ini dalam masakan nasional mereka. Kemudian ada pula Bougatsa yakni pai Yunani pedesaan tradisional yang terdiri dari kue phyllo yang dilapisi dengan isian custard semolina, meski ada variasi dengan daging cincang atau keju.

Nama hidangan tersebut berasal dari kata Ottoman pogatsa, yang berarti pai berisi keju. Bougatsa berasal dari periode Bizantium saat Konstantinopel adalah Yunani dan dimulai sebagai adonan dengan isian manis dan gurih. 

Infografis Aturan Berwisata di Indonesia
Infografis Aturan Berwisata di Indonesia. (Dok: Tim Grafis/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya