Cerita Dongeng Putri Kerajaan dari Nusantara untuk Pengantar Tidur Anak

Membacakan cerita dongeng sering menjadi cara orangtua untuk membangun kedekatan emosi dengan anak. Berbagai pilihan cerita dongeng salah satunya kisah putri kerajaan dari Nusantara bisa menjadi sumber cerita baru bagi anak.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 18 Jul 2023, 18:37 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2023, 18:37 WIB
Lima Sekawan
Ilustrasi Anak Membaca Buku Credit: pexels.com/Andrea

Liputan6.com, Jakarta - Membacakan cerita dongeng sering menjadi cara orangtua untuk membangun kedekatan emosi dengan anak. Tak jarang meskipun sibuk, orangtua tetap menyediakan waktu meski hanya sebentar untuk menceritakan kisah dongeng sebelum tidur untuk anak.

Di Indonesia sendiri cerita dongeng rakyat terbilang banyak, bahkan hampir dari tiap daerah memiliki legenda putri kerajaan yang bagi anak perempuan akan membangunkan imajinasinya mengenai sosok panutan. Tak sekadar membacakan, orangtua bisa memberikan teladan dari karakter yang dibangun dalam cerita dongeng. 

Berikut adalah inspirasi cerita dongeng anak sebelum tidur yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber pada Selasa (18/7/2023). 

1. Putri Mandalika - Nusa Tenggara Barat

Mengutip laman cerita dongeng rakyat, Selasa (18/7/2023), cerita putri Mandalika merupakan cerita rakyat suku sasak yang diceritakan kepada anak-anak secara turun-temurun. Cerita ini berkembang di masyarakat Pulau Lombok dan telah dikenal luas oleh warga Nusa Tenggara Barat (NTB).

Cerita pendek ini juga dikenal dengan Legenda Bau Nyale karena sering dikaitkan dengan legenda asal muasal tradisi festival Bau Nyale. Diceritakan kisahnya berada di sebuah kerajaan di Lombok dengan rajanya yang memiliki seorang putri cantik.

Pangeran dari semua kerajaan ingin menikahinya, satu demi satu datang untuk melamarnya namun sang putri bingung memilih. Sang raja kemudian mengadakan kompetisi memanah di pantai Seger Kuta, Lombok, tapi tak ditemukan pemenang.

Singkat cerita untuk menghindari pertengkaran Putri Mandalika melompat ke laut. Dia menghilang dalam gelombang besar hingga Raja kemudian menyadari bahwa putrinya telah kembali sebagai cacing laut. 

Belakangan dia menamakan cacing itu sebagai nyale. Hingga sekarang, orang-orang di Lombok selalu berusaha menangkap nyale yang sangat lezat dan itulah sebabnya semakin banyak orang datang ke Lombok untuk menangkapnya.

2. Putri Tandampalik - Sulawesi

Ilustrasi anak membaca buku, dongeng
Ilustrasi anak membaca buku, dongeng. (Photo created by gpointstudio on www.freepik.com)

Pada zaman dahulu di Sulawesi, berdiri kerajaan Luwu yang dipimpin oleh seorang raja jujur dan berani. Raja tersebut bernama La Busatana Datu Maongge.

Beliau akrab dipanggil Raja atau Datu Luwu yang memiliki seorang putri cantik bernama Putri Tandampalik. Raja Bone yang mendengar kabar bahwa ada seorang anak raja yang cantik rupawan dan berperilaku baik tersebut tertarik untuk melamar sang putri dengan anaknya.

Datu Luwu pun menerima pinangan untuk anaknya. Hanya saja sebelum pernikahan tersebut digelar, ada sebuah tragedi menimpa sang putri hingga diungsikan ke sebuah pulau bernama Pulau Wajo sebelum kedua kerajaan bertemu membahas masalah lamaran.

Suatu kali ternyata putra mahkota yang dijodohkan dengan Putri Tandampalik pergi ke hutan untuk berburu dan mereka tak sengaja bertemu. Sang putera mahkota pun mengungkap kepada ayahnya bahwa di hutan ia jatuh hati dengan seorang putri dan ingin meminangnya.

Karena merasa anaknya serius mencintai seorang putri tersebut, sang ayah pun melamar sang putri dan betapa terkejutnya karena ternyata putri yang dicintai anaknya adalah sosok wanita yang jauh–jauh hari hendak dijodohkan dengan putera mahkota. Mereka berdua pun menikah dan hidup bahagia.

 

3. Putri Pandan Berduri - Riau

Lupus
Ilustrasi Anak Membaca Buku Credit: pexels.com/Mikhail

Alkasih dulu di Pulau Bintan, Kepulauan Riau, hiduplah orang orang Suku Laut yang dipimpin oleh Batin Lagoi. Pemimpin Suku Laut ini merupakan seorang yang santun dan pemimpin yang adil.

Suatu hari Batin Lagoi berjalan menyusuri pantai yang disekitarnya penuh ditumbuhi semak pandan. Sayup sayup Batin Lagoi menangkap suara tangisan bayi, ia pun tercengang melihat seorang bayi perempuan yang diletakkan di atas dedaunan.

Batin Lagoi memutuskan membawa pulang bayi perempuan yang cantik itu dan diberi nama Putri Pandan Berduri. Ia tumbuh menjadi gadis yang cantik ketika dewasa hingga sang ayah hendak menjodohkannya dengan pemuda baik. 

Sementara diceritakan pula seorang pemimpin di Pulau Galang yang memiliki dua orang putera bernama Julela dan Jenang Perkasa. Sedari kecil kakak beradik itu hidup rukun.

Kerukunan itu sirna saat sang ayah mengatakan bahwa sebagai anak tertua, Julela akan menggantikan dirinya jadi pemimpin di Pulau Galang kelak. Sejak itu, Julela berubah perangai menjadi angkuh, ia mengancam Jenang Perkasa agar selalu mengikuti setiap perkataannya sebagai calon pemimpin.

Namun berbeda dari sang kakak, Jenang Perkasa sangat terkenal di kalangan masyarakat karena kebaikan hatinya hingga terdengar oleh Batin Lagoi. Ia pun dinikahkan dengan Putri Pandan Berduri, hingga mereka bahagia memiliki tiga orang anak. Cerita ini memiliki pesan bahwa agar menjadi orang baik agar mendapatkan keberuntungan. 

 

4. Keong Mas - Jawa Timur

Manfaat Membacakan Dongeng Pengantar Tidur Untuk Anak
Ilustrasi anak-anak menyimak ibunya membacakan dongeng. (Sumber foto: Pexels.com).

Dahulu kala terdapat sebuah kerajaan bernama Daha yang memiliki seorang raja bernama Kertamarta. Raja tersebut memiliki dua putri cantik bernama Dewi Galuh dan Candra Kirana.

Kerajaan Daha pada suatu hari kedatangan pangeran tampan. Ia berasal dari Kerajaan Kahuripan dan bernama Raden Inu Kertapati. Dari kedua putri Raja Kertamarta, Putri Candra Kirana yang dipilih menjadi istrinya. Karenanya Dewi Galuh iri dengan adiknya. Karena merasa iri, Dewi Galuh memiliki sebuah rencana.

Ia berniat menyingkirkan Putri Candra Kirana meski Candra Kirana adalah adiknya sendiri. Dewi Galuh mendatangi penyihir dan memintanya untuk menyihir adiknya menjadi sesuatu yang menjijikkan. 

Dewi Galuh pun menyusun rencana agar Candra Kirana bertemu penyihir jahat itu. Ia memfitnah adiknya sendiri hingga Putri Candra Kirana diusir dari istana. Ketika berjalan menyusuri pantai, Candra Kirana bertemu penyihir dan sang penyihir pun langsung mengutuknya menjadi Keong Mas.

Penyihir jahat pun melempar Keong Mas ke laut, sementara Keong Mas tak diberi tahu bahwa kutukan tersebut hanya sementara. Jika ada pria sejati yang mencintainya tanpa sebab dan alasan maka kutukan ini akan hilang. Singkat cerita keong mas pun bertemu dengan pria sejati seorang pangeran yang membebaskan kutukan. 

 

Infografis Macam-Macam Permainan Tradisional
Infografis Macam-Macam Permainan Tradisional. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya