Liputan6.com, Jakarta - Sebuah penelitian menunjukkan bahwa lebih dari separuh populasi Inggris memiliki kadar kolesterol yang tinggi dan satu dari empat orang mengalami tekanan darah tinggi. Namun, gejala kedua kondisi ini jarang muncul sampai penyakit itu berkembang menjadi masalah yang lebih serius, menyebabkan jutaan orang tidak menyadari risiko kesehatan mereka.
Melansir The Sun pada Jumat, 21 Juli 2023, dalam program penelitian besar bernama Our Future Health, hampir 230.000 orang diuji, dan ditemukan bahwa 54 persen dari mereka memiliki kolesterol tinggi dan 27 persen mengalami hipertensi.
Baca Juga
"Jutaan orang di Inggris hidup dengan tekanan darah tinggi dan peningkatan kolesterol yang tidak terdeteksi, dan ini dapat meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke yang serius," ungkap Profesor Sir Nilesh Samani, seorang Direktur Medis di British Heart Foundation (BHF).
Advertisement
Samani juga mengatakan, mengatasi kedua penyakit yang dapat diobati ini harus menjadi prioritas agar kita dapat mencegah orang meninggal dengan sia-sia. Kedua masalah kesehatan itu juga dapat meningkatkan risiko diabetes dan demensia, namun seringkali sulit dikenali tanpa pemeriksaan kesehatan yang tepat.
Kolesterol adalah senyawa lemak berbentuk zat lilin yang hadir dalam darah dan dihasilkan oleh hati, serta terdapat dalam beberapa makanan yang dikonsumsi. Tubuh membutuhkan kolesterol untuk membangun sel, serta untuk sintesis vitamin dan hormon, menurut informasi dari NHS. Tingkat kolesterol yang tinggi menunjukkan adanya kelebihan lemak dalam darah.
Penumpukan kolesterol dapat terjadi karena mengonsumsi terlalu banyak lemak jenuh, merokok, dan kurang berolahraga, yang dapat menyebabkan penyumbatan arteri dan meningkatkan risiko masalah jantung atau stroke. Kondisi ini juga dapat bersifat turunan.
Usia Rata-Rata Penderita Kolesterol dan Darah Tinggi
Sementara itu, tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat dipengaruhi oleh konsumsi alkohol berlebih, asupan garam yang tinggi, dan kelebihan berat badan. Risiko seseorang untuk mengalami hipertensi juga meningkat jika berusia di atas 65 tahun, menurut penjelasan dari British Heart Foundation (BHF).
Di antara para responden, ditemukan bahwa kolesterol tinggi paling umum terjadi pada orang yang berusia antara 50 hingga 59 tahun dan lebih banyak wanita yang terpengaruh, yaitu sekitar 62 persen, dibandingkan dengan pria yaitu 46 persen. Namun, sukarelawan yang lebih tua lebih cenderung menderita tekanan darah tinggi, dengan 46 persen kasus ditemukan pada orang yang berusia di atas 80 tahun. Kondisi tekanan darah tinggi juga mempengaruhi lebih dari sepertiga sukarelawan pria, yaitu sekitar 34 persen, dibandingkan dengan sukarelawan wanita dengan 22 persen.
Bagi mereka yang memiliki laporan kolesterol dan tekanan darah yang tidak normal, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter umum atau apoteker untuk mendapatkan saran dan pengobatan lebih lanjut. Program Our Future Health bertujuan untuk merekrut hingga lima juta sukarelawan untuk memberikan gambaran rinci tentang kesehatan negara. Dr. Andrea Mottram, seorang dokter umum, menyatakan bahwa program ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk mengidentifikasi pembunuh senyap tersebut sebelum terlambat.
Advertisement
Upaya Pencegahan Stroke
Sebagai contoh, Miriam Clark, seorang pensiunan guru berusia 66 tahun yang memiliki tekanan darah yang sangat tinggi, mengalami perubahan gaya hidup berkat program tersebut. Bahkan, program tersebut mungkin menyelamatkan hidupnya.
"Saat saya bergabung dengan program Our Future Health, saya mendapatkan laporan bahwa tekanan darah saya sangat tinggi dari asisten kesehatan. Mereka menyarankan saya untuk segera menghubungi dokter saya, dan setelah berbicara dengan dokter umum, saya disarankan untuk langsung pergi ke gawat darurat," kata Clark.
Dr. Richard Francis, kepala penelitian di Stroke Association, menyebut penelitian yang ia lakukan sebagai "Perkembangan Yang Sangat Penting dalam Upaya Pencegahan Stroke." Dia menjelaskan bahwa data awal dari program ini telah mengungkapkan informasi yang biasanya sulit diidentifikasi.
Dalam upaya mencegah stroke, hingga 90 persen kasus dapat dicegah, dan penelitian sebesar ini memiliki potensi untuk memberikan wawasan mendalam mengenai dua faktor risiko stroke yang paling umum, yang diharapkan akan memicu penelitian lebih lanjut untuk mengurangi risiko stroke.
Cara Mengatasi Kolesterol Tinggi
Dilansir dari kanal Hot Liputan6.com pada 30 Juni 2023, cara mengatasi kolesterol tinggi adalah dengan menghindari berbagai faktor risikonya. Berikut penjelasan detailnya:
1. Memperhatikan Pemilihan Makanan dan Nutrisi
Cara mengatasi kolesterol tinggi yang paling penting adalah memperhatikan pola makan. Untuk itu kita dianjurkan untuk mengurangi asupan lemak total dan lemak jenuh, serta meningkatkan asupan lemak tak jenuh rantai tunggal dan ganda. Hindari memasak makanan dengan cara digoreng. Sebagai alternatif, olah makanan dengan cara dipanggang, direbus, atau dikukus.
Selain itu, kamu harus memperbanyak konsumsi makanan tinggi serat seperti buah dan sayuran. Memperbanyak konsumsi ikan dan makanan dengan kandungan omega 3, seperti alpukat dan kacang-kacangan juga bisa dilakukan. Hindari makanan penyebab kolesterol tinggi seperti kuning telur, daging merah, jeroan, susu full cream, keju, dan lain-lain.
2. Olahraga Secara Rutin
Olahraga juga dapat dilakukan sebagai cara mengatasi kolesterol tinggi. Hal ini disebabkan karena olahraga teratur dapat menaikkan kadar HDL, sekaligus mencegah serangan jantung. Lakukan olahraga ringan minimal 30 menit dalam sehari, seperti jogging, bersepeda, berenang, atau senam aerobik.
3. Terapi Obat-obatan
Biasanya terapi ini dilakukan setelah enam minggu terapi non-obat. Jenis obat dislipidemia yang disarankan adalah:
a. Golongan Statin: atorvastatin, pravastatin, simvastatin
b. Resin: kolestiramin, kolesevelam, kolestipol
c. Golongan asam fibrat: fenofibrat, gemfibrozil
d. Penghambat absorbsi kolesterol: ezetimibe
Advertisement