Viral Papan Peringatan Dilarang Duduk dan Gelar Tikar di PIK 2, Sandiaga Uno: Wisata Semestinya Tidak Eksklusif

Seorang warganet membagikan sebuah potret papan berisi peringatan larangan duduk dan gekar tikar di area pantai pasir putih PIK 2.

oleh Henry diperbarui 01 Agu 2023, 09:30 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2023, 09:30 WIB
White San Beach
Pantai Pasir Putih, PIK 2, Jakarta Utara (archivekyyyy/Instagram)

Liputan6.com, Jakarta - Media sosial dihebohkan dengan aturan baru di Pantai PIK 2 atau disebut juga White Sand Beach, kawasan pantai yang baru dibuka kembali di area Pantai Indah Kapuk 2, Jakarta Utara. Pasalnya, seorang warganet di Twitter membagikan sebuah potret papan berisi peringatan larangan duduk di area pantai.

Sebelumnya, kawasan pasir putih di Pantai PIK 2 kerap dijadikan spot berbagai kegiatan para wisatawan, dari sekadar jalan-jalan, duduk santai dengan menggelar tikar, sampai bersepeda. Sejak pertama kali dibuka pada 2020, tempat ini cukup populer di kalangan wisatawan yang ingin merasakan suasana pantai pasir putih namun tak perlu jauh-jauh ke Bali.

Sesuai namanya, pantai ini punya hamparan pasir putih buatan tapi bersih dan sangat luas. "Dilarang duduk dan gelar tikar di area ini," tulis peringatan di papan yang dipasang di area pembatas sekitar pantai tersebut yang dibagikan akun Twitter @miruzuar, 29 Juli 2023.

Warganet yang membagikan potret papan peringatan di area Pantai PIK 2 itu merasa bingung dengan aturan yang tiba-tiba ada di pantai tersebut. Ia lantas protes karena menurutnya tidak semua orang yang ke pantai hanya ingin sekadar berdiri atau berfoto-foto untuk diunggah ke media sosial.

Menurutnya, banyak orang yang ke pantai justru ingin duduk menikmati pasir putih di pinggir pantai. "Ingatkan saya lagi, apa yang seharusnya dilakukan orang di pantai? Berdiri dan berfoto dan/atau selfie? Apakah ini cara yang seharusnya kita lakukan di pantai? Ambil satu atau lebih postingan Instagram dan itu saja?” tulis warganet tersebut dalam bahasa Inggris.

Aturan tersebut membuatnya banyak menghabiskan waktu di dalam mobil yang berhenti di area parkir daripada di pantai. Ia mengaku tidak bisa melakukan apa pun di pantai tersebut kecuali makan dan minum serta berswafoto.

 

Komentar Sandiaga Uno

Viral Papan Peringatan Dilarang Duduk dan Gelar Tikar di PIK 2, Sandiaga Uno Singgung Wisata Massal dan Tidak Eksklusif
Viral Papan Peringatan Dilarang Duduk dan Gelar Tikar di PIK 2, Sandiaga Uno Singgung Wisata Massal dan Tidak Eksklusif.  foto: twitter @miruzuar

"Saya secara substansial menghabiskan lebih banyak waktu di dalam mobil di tempat parkir mereka daripada di "pantai" mereka," tulisnya.

"Pantai" mereka sangat bodoh sehingga saya benar-benar tertawa selama hampir satu menit setelah menyadari bahwa kami tidak dapat melakukan apa pun selain makan / minum dan berfoto selfie dengan "pantai" sebagai latar belakang," sambungnya.

Aturan baru di PIK 2 itu mendapat berbagai tanggapan, tak hanya dari warganet tapi juga dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno. Menurut Sandiaga, kawasan pantai sebaiknya tidak dijadikan area eksklusif.

"Nanti akan kita lihat dan koordinasikan situasinya seperti apa, kenapa tidak boleh duduk dan gelar tikar di sana," ujar Sandiaga di The Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar secara hybrid di Jakarta, Senin, 31 Juli 2023.

Pria yang biasa disapa Sandi ini menyinggung tentang kawasan pantai di Singapura yang tidak melarang pengunjung untuk duduk dan bahkan tidak memungut biaya masuk. "Singapura kan katanya kota mahal, berkelas dunia. Tapi waktu saya jenguk ibu saya di sana, saya sempat lari di kawasan pantai. Di sana ternyata banyak yang gelar tikar dan duduk santai di pantai," ucapnya.

"Jadi kalau bisa kawasan pantai itu termasuk wisata yang lebih massal dan tidak eksklusif, bisa dikunjungi banyak orang," lanjutnya.

 

Konsep Pantai PIK 2

Cove PIK
Cove at Pantai Indah Kapuk. (Dok. Liputan6.com/Dyra Daniera)

Sementara itu cuitan tentang Pantai PIK 2 itu jadi viral dan mendapat banyak tanggapan dari warganet. Banyak yang menyayangkan aturan baru tersebut. Tak sedikit juga yang dibuat kesal dengan konsep Pantai PIK 2 yang dinilai tidak jelas peruntukannya.

"Ya Allah udah diprivatisasi, fungsinya dihilangkan,” komentar seorang warganet,

"Itu hanya jadi seperti foodcourt dengan konsep pantai," kata warganet lainnya.

"Setuju, kemarin sempat kesini juga tp heran knp ga dibuka. Stupid sih ini, bukannya kalo mereka buka makin rame orang yg beli makanan mereka? Kalau masalah sampah, bikin aja aturan yg tegas bahkan didenda kalo buang sampah. Hadeeh,” ujar warganet lainnya.

"Gue sekali ke PIK mostly cuma dapet gerah sama lengket badan doang. Setelah jajanan gue abis, gue langsung pulang dan memutuskan ga akan pernah balik lagi. Late stage capitalism punya wajah bagus dan jelek, ini wajah jeleknya. Shallow, superficial, overhyped,” komentar warganet lainnya.

"Lagian itu pantai buatan ga sih? Kalau mau ke pantai ya jangan ke PIK lah. Ga pernah denger jg anak pantai mantainya di PIK. Hehe. Ke Ancol ajalah. Atau Pulau Seribu. Dari pada marah². Hehe. Itukan ruang komersial bkn ruang publik seutuhnya. Hehe,” timpal warganet lainnya.

 

Pantai Maju di PIK

Serunya Berlibur di Pulau Maju
Warga duduk santai sambil menikmati sore di Pulau Maju, Jakarta, Sabtu (26/2/2022). Sejak di resmikan oleh Gubernur DKI Pulau Maju kini ramai di kunjungi warga Jakarta dan sekitarnya untuk sekedar berolahraga, jalan santai bersama keluarga, berlibur di akhir pekan. (merdeka.com/Imam Buhori)

Jika di PIK 2 Anda tak bisa menikmati suasana pantai sambil duduk-duduk, mungkin Anda bisa ke Pantai Maju yang berada di kawasan PIK. Pantai ini dibuka mulai pukul 08.00--22.00 WIB Senin-Kamis dan 08.00--24.00 WIB untuk Jumat--Minggu.

Ada bebepa fasilitas publik di sekitar Pantai Maju Bersama sudah dinamai dengan kolaborasi bersama warga. Beberapa fasilitas di Pantai Maju meliputi Bundaran Heritiera dan lima ruas jalan, yakni Jalan Warakas, Bidara, Kandeka, Pejapi, dan Akasia. Ada pula dua taman, yakni Taman Asriloka dan Taman Bahari, serta tiga jembatan, yaitu Jembatan Linggi, Tataban, dan Barunyungan.

Dikutip dari News Liputan6.com, Gubernur DKI Jakarta saat itu, Anies Baswedan meresmikan nama jalan, jembatan, dan bundaran di Pantai Kita dan Pantai Maju, Jakarta Utara pada Februari 2022. Menurutnya, Pemprov DKI melibatkan masyarakat dalam hal penamaan.

Peresmian ini juga adalah program ruang publik dapat terus dirasakan oleh seluruh masyarakat. "Ini menandai nomor satu kolaborasi. Sebagaimana kita tetapkan ikhtiar pemerintah Jakarta bukan saja dikerjakan oleh pemerintah, tapi dikerjakan bersama," kata Anies dalam sambutannya di Jakarta, Senin, 21 Februari 2022.

 

infografis reklamasi
Reklamasi pantai utara Jakarta
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya