Liputan6.com, Jakarta - Ijen Geopark resmi masuk bagian dari UNESCO Global Geopark (UGG). Pengukuhan ini dilakukan pada Konferensi Internasional ke-10 UGG di Habous Cultural Complex, Marakes, Maroko pada Sabtu, 9 September 2023.
Dikutip dari keterangan di Instagram resmi Ijen Geopark, Senin (11/9/2023), penyerahan pengukuhan tersebut diberikan langsung oleh Presiden Global Geopark Network Nickolos Zourous. Ijen Geopark sendiri adalah bagian dari 195 situs UNESCO Global Geopark yang tersebar di 49 negara.
Konferensi tersebut dihadiri lebih dari 1.200 ilmuwan dan pegiat geopark dari 50 negara. Forum ini dimanfaatkan Banyuwangi untuk menjalin kerja sama global pengembangan pariwisata berkelanjutan dengan sejumlah negara sekaligus promosi ke kancah dunia.
Advertisement
"Ini bukan akhir, tapi justru awal dari upaya membawa potensi daerah ke level internasional," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dalam keterangannya.
Ipun melanjutkan, "Ketika sebuah geopark masuk jaringan global, akan diikuti perhatian internasional dan kenaikan kunjungan orang."
Ia berharap pengukuhan tersebut dapat menggerakkan ekonomi daerah dan membuka lapangan kerja. "Tentu menjaga keberlanjutan lingkungan serta budaya lokal," terangnya.
Dikutip dari Surabaya Liputan6.com, Geopark Ijen adalah taman bumi yang tak hanya punya keunikan bentang alam dan kekayaan budaya, namun juga didukung dengan semangat mewujudkan sustaibable tourism. "Anugerah Tuhan yang dilimpahkan ke Banyuwangi dengan bentang alamnya yang indah dan unik serta keragaman budayanya ini, akan terus kami lestarikan," kata Ipuk.
Bupati Banyuwangi melanjutkan, "Sembari terus kami kelola dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat."
Wisata Berkelanjutan
Untuk mewujudkan hal tersebut, imbuh Ipuk, wisata berkelanjutan yang menekankan pelestarian alam dan budaya itu menjadi pilihan utamanya. "Pariwisata yang dapat menjadi mata pencaharian ini, kami jadikan payung untuk menggerakkan masyarakat dalam melakukan konservasi hingga melestarikan budaya," tambahnya.
Geopark Ijen terbentang di seluruh wilayah kabupaten yang secara spesifik kawasannya ada di kawasan Gunung Ijen, Pantai Pulau Merah, TN Alas Purwo. Lengkap dengan beragam kekayaan geosite, biosite, dan culturalsite-nya.
Banyuwangi, lanjut Ipuk, dalam 10 tahun terakhir telah merintis upaya yang selaras dengan konsep pengembangan geopark global. Langkah tersebut menekankan pada upaya konservasi dan mengajak masyarakat berperan serta melindungi dan meningkatkan fungsi potensi alam untuk pembangunan ekonomi lokal.
Misalnya saja Banyuwangi banyak mengemas event sportourism seperti Ijen Green Run, balap sepeda Internasional Tour De Ijen dan lainnya yang menyajikan alam yang asli dengan oksigen yang berlimpah. Pengembangan pariwisata di Banyuwangi sendiri, kata Ipuk, juga mendorong keterlibatan masyarakat secara luas.
Advertisement
Kata Gubernur Khofifah
Pengukuhan dilakukan dengan penyerahan sertifikat Geopark Ijen sebagai "Global Geopark Network Institutional Member" periode 2023--2026 kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, yang diwakili Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur Hudiono, beserta sejumlah pejabat lainnya.
"Terima kasih kepada semua pihak yang telah peduli dan menjaga kelestarian alam di Ijen. Capaian ini buah kerja keras mereka semua," kata Gubernur Khofifah melalui keterangan tertulis yang diterima di Surabaya, Senin (11/9/2023), dikutip Regional Liputan6.com.
Menurutnya, dengan dikukuhkan kawasan Ijen sebagai Unesco Global Geopark akan semakin membawa kekayaan alam Jatim mendunia. "Kami optimistis dengan pengukuhan ini wisatawan dari berbagai penjuru dunia akan berbondong-bondong datang ke Ijen," ujar Khofifah.
Gubernur Khofifah mengungkapkan, bagi Jatim, Ijen unesco Global Geopark tidak hanya sekadar tempat wisata, melainkan sebagai salah satu kekayaan alam Indonesia. "Terletak di dua wilayah kabupaten di Jatim, yakni Banyuwangi dan Bondowoso, Ijen Unesco Global Geopark memiliki international outstanding value berupa keberadaan Bluefire dan Danau Terasam di dunia," katanya.
Tidak Mudah Meloloskan Ijen
Didukung potensi keindahan sisa letusan Geologi, keberadaan flora fauna endemik dan budaya lokal, Ijen Unesco Global Geopark selalu menyerap banyak wisatawan setiap tahun. Gubernur Khofifah menjelaskan, meski memiliki banyak keunggulan, tidak mudah untuk bisa meloloskan Ijen sebagai UNESCO Global Geopark karena ada sejumlah kriteria ketat yang harus dipenuhi dalam nilai budaya dan pengelolaannya.
"Boleh dibilang penetapan Ijen Unesco Global Geopark menempuh perjuangan panjang. Proses pengajuannya kita mulai sejak penyampaian Letter of Intent ke sekretariat Unesco Global Geopark melalui keputusan Komite Nasional Geopark Indonesia pada 30 Juli 2020," ujarnya.
Gubernur Khofifah telah menerbitkan Keputusan Gubernur Nomor 188/144/KPTS/013/2023 tentang Pengelola Geopark Ijen periode tahun 2023-2024. Selain itu juga mendorong penetapan Unesco Global Geopark lainnya di Jatim, di antaranya dengan membentuk Forum Geopark Jatim.
"Ada pula pula Geopark Youth Forum sebagai mitra dari Badan Pengelola Geopark. Tujuannya adalah agar semakin banyak kaum muda yang lebih peduli terhadap lingkungan dan perkembangan perekonomian kreatif di daerah asalnya," ucapnya.
Advertisement