Liputan6.com, Jakarta - Seni makin dekat dengan masyarakat, bahkan ada ajakan untuk masuk museum dengan mendonasikan sikat gigi bekas yang biasanya hanya menjadi sampah. Hal itu diinisiasi Museum MACAN dengan menawarkan tiket masuk gratis dengan menukarkan sikat gigi tak terpakai.
"Mari jadi bagian dari pameran Isabel & Alfredo Aquilizan: Somewhere, Elsewhere, Nowhere dengan mendonasikan sikat gigi bekasmu ke Museum MACAN. Daripada jadi sampah, mending jadi tiket masuk Museum MACAN gratis, bener nggak?" tulis keterangan dari akun resmi TikTok Museum MACAN yang diunggah Rabu, 13 September 2023.
Ketentuan penukaran bekas sikat gigi sebagai tiket masuk tersebut berlaku sejak 13--20 September 2023. Namun, sikat gigi bekas yang akan ditukarkan haruslah bersih.
Advertisement
Tak hanya dengan menukarkan sikat gigi bekas, ada promo lainnya bagi pelajar dan mahasiswa yang ingin mengunjungi Museum MACAN tanpa membeli tiket alias gratis. "Setiap satu tiket untuk pelajar akan mendapat membership Museum MACAN gratis. Nah, membership ini bisa kamu reedem di kunjungan berikutnya atau paling lambat tanggal 8 Oktober," keterangan dari Museum MACAN.
Keuntungan memiliki membership alias keanggotaan itu antara lain akses masuk Museum MACAN selama satu tahun. Dengan menjadi anggota, pengunjung bisa mendapatkan diskon tiket masuk sebesar 10 persen untuk satu teman per satu kartu membership.
Pemilik kartu juga akan mendapatkan diskon 10 persen saat membeli produk di Shop at MACAN. Promo tiket pelajar tersebut hanya berlaku untuk transaksi pada 8--24 September 2023.
Warganet Antusias
Penawaran tiket masuk dengan menukarkan sikat gigi bekas mendapat antusiasme warganet. Banyak di antaranya menanyakan detail syarat lebih lanjut.
"Kak, kalau bulu sikat giginya mekar masih bisa diterima nggak kak?" tanya yang lain.
"Masih trauma sama event yang "gratis" pas re-opening lalu. Jauh-jauh dari Bekasi ternyata zonk," keluh warganet yang kemudian dibalas pihak Museum MACAN bahwa kali ini pengunjung bisa masuk ke semua pameran.
"Nanti nggak bisa masuk ke semua ruanganya lagi kayak kemaren opening," warganet lain menimpali, namun dijawab kini bisa masuk semua ruang pameran.
"Bakal semembludak apa ya," sambung yang lain.
"Kalo sikat gigi baru boleh kak," tanya warganet penasaran.
"Wah menarik banget," tambah warganet lagi.
"Pasti penuh," komentar warganet.
Warganet lainnya juga menanyakan tentang jadwal kunjungan yang kemudian dijawab setiap harinya tutup jam 18.00 WIB. Jika datang pukul 17.00 WIB, pengunjung tetap bisa masuk.
Advertisement
Somewhere, Elsewhere, Nowhere di Museum MACAN Jakarta
Pasangan seniman asal Filipina Isabel dan Alfredo Aquilizan telah memamerkan karya mereka di sejumlah eksibisi besar dan bienal di seluruh dunia. Kini, mereka menggelar pameran bertajuk Somewhere, Elsewhere, Nowhere di Museum MACAN Jakarta.
Pameran ini menampilkan sejumlah instalasi berskala besar, patung, dan seni gambar yang telah dibuat lebih dari 20 tahun praktik kolaboratif dari pasangan perupa ini. Mereka dikenal lewat perspektif unik yang kerap kali berkisar pada lingkungan rumah dan keluarga, menggabungkan material-material yang mudah ditemukan sehari-hari ke dalam karya yang dibuat, dan menemukan cara di mana identitas serta sejarah terbentuk melalui perjalanan dan migrasi.
‘Somewhere, Elsewhere, Nowhere’ menampilkan karya dalam skala besar dan ekspansif yang menggelitik rasa ingin tahu pengunjung. Karya Isabel dan Alfredo Aquilizan memakai ragam material yang sederhana dan mudah ditemukan seperti kardus, sandal jepit, sikat gigi, dan selimut. Benda-benda yang sarat akan aktivitas masyarakat yang kerap digunakan saat bepergian.
Menggunakan Material Sederhana
Bagi mereka, material-material ini adalah medium sederhana yang bisa membangkitkan ide-ide mengenai identitas individu, sejarah, perjalanan, dan migras. Isabel dan Alfredo Aquilizan yang kini tinggal di Australia itu mengaku sangat senang dapat membagikan karya-karya dari 20 tahun praktik kolaboratif mereka.
"Kisah kami terinspirasi dari pengalaman bekerja di berbagai tempat, dengan beragam komunitas dari seluruh dunia, termasuk Indonesia. Kolaborasi berperan besar dalam sejarah perjalanan kami, menjadi sumber inspirasi serta pengaruh penting dalam pengembangan praktik kami sebagai perupa," terang Isabel saat pembukaan pameran di Museum MACAN, Jakarta Barat, Kamis, 22 Juni 2023.
"Bagi kami ‘Somewhere, Elsewhere, Nowhere’ bercerita tentang keterlibatan, kami sangat ingin melihat makna dari setiap karya berkembang dan berlipat ganda seiring perjalanan karya-karya tersebut ke berbagai tempat," sambungnya.
Salah satu karya mereka yang menarik perhatian adalah sebuah sayap pesawat berukuran asli, yang terdiri 92 sangkar burung yang disusun layaknya puzzle, dengan rekaman kicauan burung yang memenuhi ruangan. Karya yang berjudul Caged (2023) ini terinspirasi dari sebuah proyek residensi di Yogyakarta.
Advertisement