Mantan CEO Abercrombie & Fitch Mike Jeffries dan Pacar Sesama Jenisnya Diduga Lakukan Pelecehan Seksual pada Pria-Pria Muda

Mike Jeffries, Mantan CEO Abercrombie & Fitch beserta kekasihnya Matthew Smith tersandung kasus pelecehan seksual yang melibatkan pria-pria muda.

oleh Farel Gerald diperbarui 03 Okt 2023, 19:00 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2023, 19:00 WIB
Mike Jeffries
Mike Jeffries. (sumber: Mark Lennihan/AP/Shutterstock)

Liputan6.com, Jakarta - BBC Panorama baru-baru ini merilis sebuah laporan investigasi yang mengejutkan, mengklaim bahwa mantan CEO Abercrombie & Fitch Mike Jeffries, bersama kekasihnya, Matthew Smith yang berasal dari Inggris, diduga terlibat dalam praktik rekrutmen pria muda untuk acara-acara seksual. Investigasi ini menemukan bahwa rekrutmen dilakukan melalui seorang perantara yang disebut-sebut bernama James Jacobson.

Acara tersebut dikatakan berlangsung baik di kediaman Jeffries di New York maupun di beberapa hotel mewah internasional. Dilansir dari The Sun pada Senin, 2 Oktober 2023, dalam berita tersebut, Mike Jeffries dan Smith tidak mengomentari atau mengklarifikasi tuduhan tersebut.

Sementara itu, Jacobson dengan tegas membantah semua tuduhan dan menekankan bahwa semua kontestan yang hadir di acara-acara tersebut berpartisipasi dengan penuh kesadaran dan kehendak sendiri. BBC Panorama berhasil mendapatkan kesaksian dari delapan orang yang mengonfirmasi kehadiran mereka di acara tersebut.

Beberapa dari mereka bahkan melaporkan pengalaman traumatik, dengan klaim pelecehan seksual atau eksploitasi selama acara. Salah satu saksi, David Bradberry, menggambarkan Jeffries sebagai "predator", dengan perilaku yang jauh dari norma sosial.

Detail lain yang diungkapkan dalam laporan tersebut adalah adanya sistem kompensasi bagi perekrut. Disebutkan bahwa perekrut akan menerima bayaran antara Rp7,7 juta hingga Rp15,5 juta untuk setiap pria yang berhasil direkrut untuk acara tersebut.

Salah satu detail yang menarik perhatian adalah deskripsi tentang James Jacobson. Dua saksi, Bradberry dan Barrett Paul, membagikan pengamatan mereka tentang aksesori hidung yang dikenakan oleh Jacobson.

Mengenakan Busana Abercrombie & Fitch Selama Acara Berlangsung

Ilustrasi Pelecehan Seksual Anak
Ilustrasi pelecehan seksual. Sumber: Istimewa

Aksesori yang terbuat dari kulit ular itu diyakini oleh mereka sebagai tanda dari operasi plastik yang gagal. Lebih jauh, Bradberry menyebut bahwa Jacobson mengiming-imingi ketenaran bagi mereka yang patuh dan berpartisipasi dalam acara-acara tersebut.

"Jim (James Jacobson) menyatakan pada saya bahwa tanpa memberikan konsesi seksual kepadanya, pintu untuk bertemu perwakilan dari Abercrombie & Fitch atau bahkan Mike Jeffries sendiri akan tertutup rapat. Saya semakin merasa terjebak, tapi harapan saya akan sebuah peluang emas untuk meraih impian telah menutupi kecurigaan saya," kata Bradberry.

Ia mengungkapkan ada semacam hasrat dalam dirinya untuk bertemu dengan Jeffries, yang bisa mengubah jalan kariernya. Menurut beberapa sumber, Jacobson memiliki kebiasaan khusus dengan dia meminta Bradberry, dan mungkin juga partisipan lainnya, untuk mengenakan busana khas Abercrombie & Fitch selama acara berlangsung.

Meskipun para peserta mendapatkan informasi mendetail tentang kegiatan yang akan berlangsung, tidak ada yang memberikan mereka gambaran jelas mengenai ekspektasi tindakan seksual yang mungkin terjadi. Ini membuat banyak dari mereka, termasuk Paul, merasa bingung dan tidak nyaman.

"Saya tidak tahu harus berharap apa. Semua ini sangat membingungkan," ucap Paul.

Sebuah detail lain yang mencengangkan adalah adanya seorang "penata" khusus yang disewa hanya untuk memotong bulu-bulu tertentu dari tubuh para pria yang mendaftar. Paul menggambarkan pengalaman itu sebagai sesuatu yang benar-benar di luar dugaannya dan mengejutkan.

Peserta Harus Menandatangani Perjanjian Kerahasiaan

Alasan Mengapa ‘Speak Up’ Tak Mudah untuk Korban Pelecehan Seksual
Ilustrasi pelecehan seksual. (Foto: Unsplash.com/m t Elgassier).

Dikabarkan juga bahwa beberapa acara berlangsung di rumah mewah Jeffries di Hamptons. Setiap kali acara tersebut dilaksanakan, semua pekerja rumah tangga diperintahkan untuk meninggalkan properti tersebut setiap Sabtu setelah melakukan persiapan yang mencurigakan itu.

Para peserta kemudian harus menandatangani perjanjian kerahasiaan sebelum acara dimulai. Ada laporan yang mengatakan bahwa selama tindakan seksual berlangsung, ada seseorang yang mengawasi dan mengenakan pakaian Abercrombie & Fitch.

"Saya tidak melawan, tetapi saya juga tidak menyetujui. Saya merasa tak berdaya," kata Paul.

Sementara itu, Brad Edwards, seorang pengacara terkenal menekankan betapa berbahayanya Non-Disclosure Agreement (NDA) dengan mengatakan, "NDA, dalam banyak kasus, menjadi senjata yang dipakai oleh orang-orang berkuasa untuk menekan dan mengendalikan mereka yang rentan."

Bradberry pun membagikan pengalamannya, "Saat kejadian itu, dia dengan kasar memegang saya, seolah-olah mencoba memaksakan kehendaknya. Dengan dia berada di sana, ditambah dengan adanya penjaga keamanan di sekitar, saya merasa terpojok dan sulit untuk memberontak."

Bradberry juga menyinggung bagaimana Jacobson, dengan sengaja, mencoba menghancurkan kepercayaan dirinya dengan menilai rendah potensinya, dengan berkata bahwa dia belum pantas atau "belum layak untuk tampil di katalog".

Salah Satu Peserta Terkena HIV

Ilustrasi kekerasan seksual
Ilustrasi kekerasan seksual (Dok. Freepik)

Di sisi lain, seorang pria lain yang identitasnya tetap dirahasiakan, mengungkap pengalaman mengerikannya selama acara di Maroko. Dia merasa telah diberi obat yang biasanya dikaitkan dengan pemerkosaan saat kencan.

"Saat saya kembali sadar, ada perasaan bahwa sesuatu yang buruk telah terjadi pada saya. Sangat mungkin saya telah diberikan obat dan mungkin juga telah diperkosa. Namun, ironisnya, saya mungkin tak akan pernah tahu pasti," katanya.

Tragisnya, meskipun sebelumnya dalam kondisi sehat, pria tersebut kemudian diberitahu bahwa dia positif HIV. Dia mengatakan, "Kehidupan saya berubah total setelah kejadian itu. Saya menduga bahwa sumber infeksi berasal dari peristiwa itu, tetapi sayangnya saya tidak dapat memastikannya dengan pasti."

Di tengah skandal ini, laporan mengungkapkan bahwa Jeffries telah mengadakan serangkaian pesta seksual di beberapa lokasi mewah di seluruh dunia, termasuk kota-kota besar seperti New York, London, Paris, Venesia, serta tempat eksotis seperti Maroko dan Karibia.

Konon, seluruh biaya aktivitas tersebut dibiayai oleh Jeffries, termasuk kompensasi untuk setiap rujukan. Edwards, didukung oleh sejumlah profesional hukum, menyerukan penyelidikan mendalam untuk menentukan apakah ada dasar hukum untuk mengajukan tuduhan mengenai perdagangan seksual.

Edwards menekankan, "Berdasarkan informasi yang kami miliki, tampaknya ada unsur pemaksaan dalam hubungan seksual yang terjadi. Narasi dari korban menunjukkan kemungkinan adanya aktivitas perdagangan seksual."

Sementara itu, merek yang dikaitkan dengan skandal ini, Abercrombie & Fitch, dengan cepat menyatakan rasa kaget dan merasa muak dengan perilaku Jeffries dan kekasihnya.

INFOGRAFIS: 6 Tips Lindungi Diri dari Pelecehan Seksual (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 6 Tips Lindungi Diri dari Pelecehan Seksual (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya