Liputan6.com, Jakarta - Tidak hanya jadi perhatian media nasional, kasus seorang warga negara asing (WNA) dituduh melecehkan tempat ibadah di Bali karena bermeditasi di sana tanpa sehelai kain pun alias telanjang jadi sorotan media asing. Publikasi Selandia Baru, Stuff; India NDTV; dan Inggris Independent adalah salah tiga yang memberitakan insiden tersebut.
Stuff.co.nz, mengutip situs webnya, Jumat (6/10/2023), mengutip ungkapan aktivis sosial Niluh Djelantik yang vokal mengkritik aksi tersebut. Membagikan ulang unggahan orang asing tersebut, ia menanggapi, beberapa waktu lalu, "PELECEHAN TERHADAP TEMPAT IBADAH HARUS DITINDAK TEGAS !!!"
"Tolong pak polisi @poldabali @imigrasidenpasar @imngurahrai @ditjen_imigrasi @silmykarim. Mohon segera amankan WNA di video ini. Kami sudah muak dengan kelakuan turis sampah yang melecehkan tanah kelahiran kami," imbuhnya.
Advertisement
Niluh juga menulis keterangan dalam bahasa Inggris yang langsung ditujukan pada WNA tersebut, yang artinya, "Saya harap ini semacam lelucon yang ingin Anda sampaikan pada kami, karena itu tidak lucu sama sekali. Anda harus bertanggung jawab atas unggahan Anda."
"Kita berhadapan dengan orang asing yang tidak menghormati kuil suci Hindu. DAN INI BUKAN YANG PERTAMA KALINYA!!! Jangan memperburuk keadaan dan menambah masalah. Kami tidak menganggap enteng tindakan seperti ini. Anda harus menjelaskan pada pihak berwenang apa maksud tulisan Anda," tandasnya.
NDTV menyoroti pernyataan Direktur Kantor Imigrasi, Tedy Riyandi, pada kantor berita AFP, "Kami masih melakukan penyelidikan terkait insiden ini. Upaya yang dilakukan pihak Imigrasi saat ini adalah menghubungi akun media sosial WNA tersebut, namun hingga saat ini belum ada tanggapan."
Diulas Media Asing
Outlet itu juga menyoroti kejadian serupa yang pernah terjadi di Bali. "Pada April 2023, seorang influencer asal Rusia mengunggah foto bugil dirinya di depan pohon keramat dideportasi dari Bali. Khususnya, gunung, pepohonan, dan fitur alam lain dianggap suci dalam budaya Hindu Bali."
Sementara itu, Independent memuat pernyataan sebelumnya dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan, terkait pajak wisata karena reputasi Bali sebagai destinasi berbiaya rendah telah "mendorong banyak pengunjung asing berpenghasilan rendah" yang menyebabkan "meningkatnya perilaku tidak senonoh."
Di kasus terbaru, di akun Instagram-nya, yang memuat nama Alistare Holden Dickinsin, si WNA menulis keterangan unggahan dalam bahasa Inggris yang artinya, "Menjawab komplain orang-orang yang bersikap kasar secara online terkait video saya bermeditasi telanjang di tanah milik saya sendiri."
Di video yang memperlihatkan si turis telanjang, ia menjelaskan, "Video saya viral. Namun sayangnya, tidak ke arah yang positif. Izinkan saya memberi Anda beberapa konteks sebelum Anda menghakimi saya. Saya bertemu dengan seorang petani Bali yang sedang berjuang mempertahankan keuangan pribadinya."
Â
Advertisement
Penjelasan Si WNA
WNA itu menyambung, "Saya ingin membantunya, jadi saya menawarkan pinjaman. Kami sepakat dia akan menjaminkan tanahnya. Setelah ia gagal membayar, secara sah tanah tersebut jadi milik saya. Sebagai pengembara digital dan pembuat konten yang berbelas kasih, saya memutuskan bersikap baik."
"Setelah mengambil rumah, sawah, dan kuilnya, saya memutuskan membiarkan dia dan keluarganya tinggal di rumah tamu satu kamar tidur, sementara itu sedang direnovasi untuk diiklankan di Airbnb. Jadi ketika orang lain mengatakan saya bermeditasi telanjang di tempat suci, saya ingin memberi tahu Anda bahwa mereka salah."
"Orang-orang begitu cepat menilai suatu hal akhir-akhir ini. (Padahal) penting untuk berbelas kasih," tandas si WNA tersebut. Penjelasan itu nyatanya tidak mendinginkan suasana. Kecaman keras tetap diutarakan warganet.
Salah satunya menulis, "Ohhhh man… upaya untuk membenarkan tindakanmu ini membuatmu tampak seperti orang bodoh yang lebih bodoh lagi. Mengapa kamu meminjamkan uang pada seseorang yang sudah mengalami kesulitan keuangan, dengan mengetahui sepenuhnya bahwa mereka akan kesulitan membayarnya kembali."
Dikecam Warganet
"(Kamu) kemudian mengambil TANAH MEREKA. Kamu bukan pahlawan. Kamu memanfaatkan seseorang yang berada dalam posisi rentan. Juga hanya untuk membodohimu, karena kamu jelas tidak mengerti. Terlepas apakah itu 'tanahmu' atau bukan. KUIL ITU SUCI, tidak peduli apakah itu ruang publik atau pribadi, itu bukan sekedar patung atau perabot," imbuh warganet.
"Jujur saja, ketidaktahuanmu sungguh luar biasa," sindir salah satunya. Ada juga yang berkomentar, "Anda melakukan kesalahan besar dengan mengakui bahwa tanah itu sudah jadi milik Anda padahal Anda mendapatkannya dari orang yang berutang uang pada Anda."
"Peraturan di negara ini tidak memperbolehkan orang asing memiliki hak kepemilikan tanah," tambahnya. "Tidak sesederhana itu. Anda akan menyadari hal ini setelah polisi dan pihak imigrasi menangkap dan mendeportasi Anda."
Merespons semakin seringnya turis berulah tidak semestinya di Bali, sebelumnya Direktur Jenderal Imigrasi Indonesia, Silmy Karim telah mengumumkan pembentukan kelompok yang didedikasikan untuk menindak turis asing yang berperilaku buruk di Indonesia. Tim baru ini dikenal sebagai Satuan Tugas Bali Becik.
Advertisement