Pantai Selong Belanak Lombok Tambah Semarak, Ada Beach Club Anyar Seluas 4.150 M2

Pantai Selong Belanak disebut merupakan salah satu spot terbaik untuk menikmati pemandangan matahari terbenam. Pihak beach club memanfaatkan itu untuk menarik pengunjung.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 22 Okt 2023, 21:26 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2023, 21:26 WIB
Pantai Selong Belanak Lombok Tambah Semarak, Ada Beach Club Anyar Seluas 4.150 M2
Beach club anyar di Pantai Selong Belanak, Club Lantis. (dok. Instagram @lantisclub/https://www.instagram.com/p/CylE_R9B7A_/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Jakarta - Keberadaan beach club makin menjamur, terutama di daerah wisata di tepi pantai. Memanfaatkan keindahan alam Pantai Selong Belanak, sebuah beach club baru dibuka untuk menyemarakkan salah satu objek wisata di Lombok, NTB.

Club Lantis tepatnya berlokasi di kawasan Pantai Selong Belanak, Kecamatan Praya Barat, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Klub itu dibangun di atas tanah seluas 4.150 meter persegi.

Kayu dan rotan mendominasi interior klub berkonsep tropis. Di beberapa tempat diletakkan bean bag yang membuat pengunjung bisa bebas bersantai. Ada pula bar dan kolam renang yang menambah efek rileks bagi para tamu yang datang.

"Pantai Selong Belanak adalah spot sunset terbaik dan banyak hidden spot untuk program sunset picnic dari Lantis Restaurant," kata Fahtul Rachman, Direktur Lantis Group, kepada Liputan6.com, dalam pernyataan tertulis, Kamis, 19 Oktober 2023.

Club Lantis mulai dibuka untuk publik pada 14 Oktober 2023. Memanfaatkan gelaran MotoGP Mandalika, mereka pun berusaha menarik para pengunjung untuk datang.

"Mereka sangat excited dan mengapresiasi Lantis untuk berinvestasi di Selong Belanak," klaim Fahtul soal respons para pengunjung.

Selain duduk-duduk menikmati pemandangan, Club Lantis juga akan menyediakan beragam aktivitas yang dapat dinikmati bersama keluarga, seperti perahu, jetski, ATV, kano, dan paralayang. Program itu ditargetkan mulai dioperasikan pada Desember 2023.

Sementara, restoran sudah beroperasi penuh dengan menawarkan pilihan menu ala Indonesia, Asia, dan Barat. "Menu andalannya 50/50 Burger, perpaduan antara beef patty dan lobster tangkapan nelayan Selong Belanak," ia menjelaskan. Diketahui menu tersebut dihargai Rp108 ribu per porsi.

Berusaha Jaga Lingkungan

Pantai Selong Belanak Lombok Tambah Semarak, Ada Beach Club Anyar Seluas 4.150 M2
Beach club anyar di Pantai Selong Belanak, Club Lantis. (dok. Instagram @lantisclub/https://www.instagram.com/p/CylE_R9B7A_/Dinny Mutiah)

Fahtul berharap club tersebut bisa menjadi ikon destinasi wisata bagi mereka yang pergi ke Lombok. Demi menjaga kelestarian alam dan keindahan pantai setempat, pihaknya juga berjanji akan semaksimal mungkin agar sampah dan limbah yang ditimbulkan terkelola dengan baik dan tidak mencemari lingkungan.

"Club Lantis sangat mengedepankan upaya pelestarian lingkungan hidup. Sebagai upaya untuk mengurangi sampah, untuk minuman kami akan menggunakan botol kaca isi ulang yang mana botol tersebut dapat digunakan berkali-kali," katanya.

Selain itu, pihaknya menggandeng mitra untuk mengolah sampah organik yang dihasilkan. Pihaknya juga mengusung konsep less plastic agar tidak banyak sampah anorganik dihasilkan.

"Contohnya, botol air putih kita dari kaca dan straw kita menggunakan kertas," imbuh Fahtul.

Sementara, Pantai Selong Belanak berada di selatan Lombok. Pantai ini terkenal dengan air yang jernih dan pasir pantai yang lembut. Mengutip laman Indonesia Kaya, pantai itu berjarak sekitar 60 kilometer ke arah selatan dari pusat Kota Mataram dan melewati jalan yang terjal dan berliku, melintasi Desa Mangkung, sebelum akhirnya tiba di pintu masuk Desa Selong.

Salah Satu Tempat Surfing Favorit di Lombok

Pantai Selong Belanak Lombok Tambah Semarak, Ada Beach Club Anyar Seluas 4.150 M2
Pantai Selong Belanak, Lombok. (dok. Instagram @lantisclub/https://www.instagram.com/p/CylE_R9B7A_/Dinny Mutiah)

Menurut laman Indonesia.travel, ada dua cerita berbeda terkait nama Selong Belanak. Pertama, nama jenis ular yang dahulu banyak hidup di sana. Kedua, karena di lautnya terdapat semacam 'lajur' berombak tenang, diapit dua bagian laut dengan ombak tinggi.

Terlepas dari cerita mana yang benar, ombak di Pantai Selong Belanak cenderung tenang, sangat cocok untuk mereka yang ingin belajar berselancar (surfing), bahkan bagi anak-anak. Selain ombak yang ramah, dasar pantai yang dangkal terdiri atas pasir halus tanpa karang, juga sangat aman bagi para pemula.

Di sepanjang garis pantai, berjajar sekolah surfing yang menawarkan jasa. ‘Belajar surfing sampai bisa’, dibanderol Rp 200 ribu. Seluruh peralatan termasuk baju surfing sudah disediakan. Sistem pengajarannya juga privat, jadi aman untuk anak-anak.

"Biasanya sekitar sejam. Selama ini nggak ada yang gagal. Semua bisa sampai surfing berdiri," kata Atip, 20 tahun, pengajar surfing dari Ary Surf School.

Sekolah selancar itu didirikan dengan hasil kerja sama antara para surfer dari wilayah Kuta, Lombok, dengan pemilik warung tepi pantai, lima tahun lalu. Para pemuda dari Kuta ini pula yang mengajari Atip (kerabat Mama Ary) serta Ary (putra Mama Ary) untuk mengelola sekolah surfing hingga kini dikelola secara mandiri.

Riset Terbaru Sedotan Kertas

Ilustrasi
Ilustrasi sedotan kertas. (dok. unsplash @jasondeblooisphotography)

Di sisi lain, penggunaan sedotan kertas mungkin tidak "se-ramah lingkungan" seperti yang selama ini dipromosikan. Peneliti Belgia menemukan bahwa peralatan ini beracun, dan karenanya berpotensi lebih buruk bagi lingkungan dibandingkan sedotan plastik, menurut sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Food Additives & Contaminants.

"Sedotan yang terbuat dari bahan nabati, seperti kertas dan bambu, sering kali diiklankan lebih ramah lingkungan dibandingkan sedotan plastik," kata Thimo Groffen, Ph.D., penulis studi dan ilmuwan lingkungan di Universitas Antwerpen, dalam sebuah pernyataan, dilansir dari NY Post, Selasa, 28 Agustus 2023.

Ia menyambung, "Namun, adanya PFAS (zat berbasis poli dan perfluoroalkil yang dikenal sebagai bahan kimia forever karena dapat bertahan lama sebelum terurai) di dalam sedotan menunjukkan bahwa hal tersebut belum tentu benar."

Penelitian baru ini muncul menyusul berbagai inisiatif yang diberlakukan banyak kota di AS, termasuk New York, dan jaringan restoran untuk melarang sedotan plastik sekali pakai yang terbuat dari polipropilen dan polistiren, yang membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai.

Menurut makalah penelitian baru, ini adalah "argumen yang tidak masuk akal," karena alternatif "sedotan ramah lingkungan" berpotensi mengandung lebih banyak PFAS daripada versi plastik yang "jahat."

infografis reklamasi
Reklamasi pantai utara Jakarta
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya