6 Fakta Menarik Gunung Pergasingan di Lombok NTB, Bagian Hutan Lindung Rinjani Timur

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Pergasingan atau lebih dikenal sebagai Bukit Pergasingan adalah salah satu bagian dari Seven Summits Sembalun di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Ketinggian puncaknya mencapai 1.759 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Mengutip dari laman Lombok 7 Summits, Jumat, 31 Januari 202, bagi orang yang berasal dari pulau Lombok, obyek wisata Bukit Pergasingan bukanlah nama yang asing lagi karena sudah di daki ratusan ribu Pendaki. Di kalangan pendaki dan wisatawan, tempat ini juga cukup populer dan jadi tujuan utama selain Gunung Rinjani. 

Pendaki yang ingin mendaki santai, tanpa berhari-hari melakukan pendakian berat biasanya memilih untuk menggapai gunung ini. Tapi ada pula pendaki Gunung Rinjani yang setelah turun, ikut menyambangi tempat ini untuk menikmati keindahan panorama persawahan dan desa sekitar.

Masih banyak hal mengenai Gunung Pergasingan selain lokasi maupun ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Pergasingan yang dirangkum Tim Lifestyle Liputan6.com dari berbagai sumber.

1. Bagian KPLH Rinjani Timur

Bukit Pergasingan merupakan bagian dari Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) di Rinjani Timur. KPHL Rinjani Timur mengelola kawasan hutan yang didominasi oleh kawasan lindung. Mengutip dari laman resminya, KPHL Rinjani Timur terbentuk pada 14 Februari 2013.

Kelembagaan KPHL disusun sesuai dengan karakteristik ekosistem wilayah pada tingkat tapak/lapangan dengan basis kawasan hutan. Wilayah KPHL Rinjani Timur memiliki luas 37.063,67 hektare, terdiri dari Hutan Lindung (HL) seluas 31.498,67 hektare dan Hutan Produksi (HP) seluas 5.565 hektare menurut data dari Dinas Kehutanan Provinsi NTB 2003.

Waktu mendaki di Bukit Pergasingan sebaiknya di lakukan jam 3 pagi, supaya dapat menikmati indahnya pemandangan matahari terbit. Namun, tentunya anda bisa menyesuaikan dengan waktu pendaki karena tak masalah meskipun didaki siang hari.

3. Titik Awal Pendakian di Ketinggian 1.150 Mdpl

Memulai pendakian dari ketinggian 1150 meter di atas permukaan laut membuat para pendaki lebih mudah menaklukkan puncaknya. Bukan hanya pendaki professional yang dapat melakukan pendakian di Bukit pergasingan, pendaki pemula pun cocok menjelajah tempat ini karena rute yang dilalui tergolong mudah.

Dengan waktu 45 menit pertama, pendaki akan menemukan trek yang lumayan curam. Kemiringanya sekitar 40 derajat namun bukan berbentuk jurang sehingga aman bagi pendaki. Akan tetapi bagi pendaki yang perjalanannya ingin terasa lebih nyaman, sebaiknya menyewa porter dan guide selama perjalanan. Selain itu meski tidak begitu tinggi, peralatan mendaki yang memadai seperti sepatu gunung dan menggunakan jaket tetap disarankan. 

Pemandangan dari bukit ini sangat luar biasa indah berupa kaldera purba Lembah Sembalun yang di kelilingi Gunung. di sebelah barat juga nampak besar Gunung Rinjani. Sementara di sebelah timur terlihat pemandangan laut dan Gunung Tambora di pulau Sumbawa.

5. Keunikan Flora dan Fauna dan Tipe Hutannya

Sebagai bagian dari kawasan hutan KPHL Rinjani Timur, Bukit Pergasingan mempunyai posisi strategis yang tak bisa diabaikan. Posisi tersebut ditunjukan oleh adanya flora dan fauna yang beragam serta ekosistem yang khas.

Keragaman tipe ekosistem hutan tersebut tercermin dari tipe vegetasi mangrove dan pantai yang terletak pada beberapa kawasan hutan lindung pada Gili Lawang, Gili Sulat dan Gili Petagan. Tipe hutan dataran rendah yang ada di kawasan Hutan Lindung Sekaroh dan bagian timur Gunung Rinjani, termasuk tipe hutan dataran tinggi dan pegunungan yang berada di bagian dalam Gunung Rinjani, Lombok NTB. 

Mengutip dari Antara, paa 2019 lalu kawasan hutan lindung tersebut sempat terbakar. Saat itu sekitar 88 hektare padang savana di dalam kawasan Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Rinjani Timur, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, terbakar pada 30 Juli 2019.

"Sekitar 58 hektare kawasan yang terbakar sudah padam, sisanya sekitar 30 hektare masih ada api hingga Rabu pukul 16.00 Wita," kata Kepala KPHL Rinjani Timur, Saladin, ketika dihubungi dari Mataram.

Ia mengatakan bahwa kobaran api yang masih membakar padang savana terdapat di arah Gunung Nanggi, dan Bukit Pergasingan. Sedangkan yang sudah padam terlebih dulu ada di bagian atas kawasan Hutan Pusuk, Kecamatan Sembalun. Seluruhnya masuk dalam KPHL Rinjani Timur.

Terdapay juga sebagian kecil kawasan yang terbakar, tapi sudah padam. Kawasan tersebut masuk dalam Taman Nasional Gunung Rinjani, yakni di Sebau. Disebutkan petugas sempat kesulitan melakukan upaya pemadaman karena kawasan yang terbakar berada di lereng perbukitan dengan topografi yang curam dan tidak ada sumber mata air.