Aksi Pria Batal Pesan McD di Layanan Drive Thru karena Ingat Palestina Malah Tuai Kritikan

Seruan boikot terhadap sejumlah produk yang mendukung Israel turut ramai di Indonesia yang sejak dulu selalu mendukung perjuangan rakyat Palestina. Jaringan restoran cepat saji McD termasuk salah satu yang menjadi sasaran gerakan ini.

oleh Henry diperbarui 06 Nov 2023, 08:01 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2023, 08:01 WIB
Aksi Pria Batal Pesan McD di Layanan Drive Thru karena Ingat Palestina Malah Tuai Kritikan
Aksi Pria Batal Pesan McD di Layanan Drive Thru karena Ingat Palestina Malah Tuai Kritikan. foto: TikTok @muhammadkamalulyaqin

Liputan6.com, Jakarta - Konflik Israel-Palestina menimbulkan sejumlah dampak di negara lain, termasuk di Indonesia. Seruan boikot terhadap sejumlah produk yang mendukung Israel turut ramai di Indonesia yang sejak dulu selalu mendukung perjuangan rakyat Palestina.

Jaringan restoran cepat saji McDonalds atau McD termasuk salah satu yang menjadi sasaran gerakan ini. Bahkan belum lama ini seorang pria viral di TikTok, karena sengaja tidak jadi memesan menu di restoran cepat saji tersebut. Ia mengaku teringat dengan nasib penduduk Palestina di Gaza.

Video tersebut pertama kali diunggah akun @tubagusfauzyy pada 2 November 2023 yang memperlihatkan si pemilik akun akan memesan makanan di McD lewat layanan Drive Thru. Saat itu, pelayan terdengar bertanya apa yang ingin dipesan oleh pelanggannya. "Ada promo apa ya?," tanyanya pada pelayan.

Usai dijelaskan panjang lebar tentang promo yang bisa didapatkan di hari itu, pria tersebut malah bilang jika dirinya tidak jadi memesan, karena merasa ingat dengan kondisi perang di Palestina. "Oh. Ya udah nggak jadi deh mbak. Saya inget sama saudara-saudara saya di Palestina. Ya makasih ya mbak, maaf ya mbak," ucapnya.

Aksi pria tersebut langsung menuai beragam komentar. Tak sedikit yang justru jengkel dengan hal yang dilakukannya. Salah satunya oleh akun @chersannn yang mengatakan jika boikot memang pilihan masing-masing orang.

Namun tindakan tersebut juga tak bisa dibenarkan karena cukup merugikan orang lain, terutama para karyawan yang jadi terganggu pekerjaannya.

 

Produk Pro Israel

Ilustrasi McD
Ilustrasi kentang McDonald's. (Image by Quartzla from Pixabay)

Video itu pun telah dihapus, dan pemilik akun diketahui sudah meminta maaf atas kontennya. "Ya Allah , kasian karyawan mcd nya, padahal mereka cuma kerja," komentar seorang warganet.

"Kan biar viral woy, padahal yg kerja disitu tu cuma ikutin aturan tempat kerjanya," ujar warganet yang lain.

"Aku cuma mikir kasian pekerja2 aja .. sedangkan angka pengangguran di indonesia tuh buanyak bgd .. kebutuhan buat hari hari juga kan jalan terus ..," kata warganet lainnya.

"Kalau memang niat boikot dari awal jangan dateng sekalian, malah sampe nanyain promo apa aja, itu sama aja nge-prank," timpal warganet lainnya.

Seruan untuk boikot produk pro Israel tengah menggema di jagat maya. Di media sosial seperti X (sebelumnya Twitter) dan TikTok banyak pengguna yang menggunakan tagar "BDSMovement".

Dikutip dari Vox, Rabu, 1 November 2023), ini merupakan gerakan orang-orang yang menyebut merek-merek yang memiliki hubungan dengan Israel dan menyerukan boikot.. McD menjadi sasaran setelah sebuah lokasi di Israel menawarkan makanan gratis untuk militer Israel.

Boikot Ekonomi dan Budaya Israel

Kampanye Anti-Israel
Sebuah tanda di dinding di kota Bethlehem, West Bank, menyerukan pemboikotan produk Israel dari permukiman Yahudi, pada 5 Juni 2015. (Thomas Coex/AFP)

Begitu pula jaringan makanan cepat saji global lainnya seperti Domino's Pizza dan Burger King. Beberapa di antaranya memboikot Starbucks setelah perusahaan tersebut menggugat serikat pekerjanya pada Oktober 2023 atas akun media sosial serikat pekerja yang mengunggah dukungan untuk warga Palestina.

Sementara itu, demonstrasi yang diselenggarakan oleh kelompok lokal yang berafiliasi dengan BDS sedang terjadi di seluruh dunia. Secara sederhana, Boycott, Divestment and Sanctions (BDS) Movement adalah gerakan protes non-kekerasan global.

Gerakan ini berupaya menggunakan boikot ekonomi dan budaya terhadap Israel, divestasi keuangan dari negara, dan sanksi pemerintah untuk menekan pemerintah Israel agar mematuhi hukum internasional dan mengakhiri kebijakan kontroversialnya terhadap Palestina. Kebijakan yang kini digambarkan oleh beberapa pakar hak asasi manusia dan pakar hukum sebagai apartheid.

BDS adalah sebuah taktik, bukan sebuah organisasi, sehingga kelompok-kelompok yang berbeda berkampanye sendiri yang mungkin berfokus pada serangkaian target yang sedikit berbeda, meskipun semuanya memiliki landasan moral dan taktik perlawanan yang damai.

Dukungan Barat Terhadap Pemerintah Israel

Aksi Bela Palestina
Sebagian besar mereka membawa bendera, syal, dan juga baju berlambangkan Palestina hingga poster kecaman atas keganasan serangan Israel yang berdampak pada rakyat sipil Palestina. (merdeka.com/Imam Buhori)

BDS mengambil inspirasi langsung dari perjuangan anti-apartheid di Afrika Selatan dan gerakan hak-hak sipil AS, yang keduanya secara efektif menggunakan boikot. Aktivis anti-apartheid di Afrika Selatan, Uskup Agung Desmond Tutu, adalah pembela gerakan BDS yang bersemangat, dan menyebut persamaan antara apartheid di Afrika Selatan dan Israel "sangat mencolok."

Salah satu arahan BDS adalah untuk menggoyahkan dukungan Barat terhadap pemerintah Israel. Mereka menganjurkan "pergeseran narasi mengenai persoalan Palestina, yang akan fokus pada hak-hak warga Palestina," kata juru bicara Komite Nasional BDS, yang mewakili kelompok masyarakat sipil Palestina yang mendirikan BDS, kepada Vox.

Situs BDS mengidentifikasi tujuh kelompok advokasi AS yang bersekutu dengan BDS, termasuk Jewish Voice for Peace, Democratic Socialists of America, dan US Campaign for Palestinian Rights. Tokoh masyarakat yang menyatakan dukungannya terhadap BDS, yakni Rep. Cori Bush (D-MO), musisi Lauryn Hill, dan penulis Sally Rooney, Naomi Klein, dan Arundhati Roy.

Yang menyatukan kelompok-kelompok dan individu-individu ini adalah tiga tuntutan utama, yaitu:

1. Agar Israel mengakhiri pendudukannya di wilayah Palestina di Tepi Barat, Gaza, dan Yerusalem Timur;

2. Memberikan hak penuh kepada warga Palestina terhadap Israel;

3. Mengizinkan pengungsi Palestina untuk kembali ke rumah mereka.

 

Infografis Perang Hamas Vs Israel Kembali Berkecamuk. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Perang Hamas Vs Israel Kembali Berkecamuk. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya