Taylor Swift Diserang Penulis Pro Israel Usai Hadiri Acara Komedi yang Galang Dana untuk Warga Gaza

Taylor Swift dan Selena Gomez menghadiri acara komedi di New York, Amerika Serikat, pada Jumat malam, 8 Desember 2023, waktu setempat. Acara tersebut juga bermisi menggalang dana untuk upaya bantuan di Jalur Gaza.

oleh Putu Elmira diperbarui 13 Des 2023, 19:00 WIB
Diterbitkan 13 Des 2023, 19:00 WIB
Taylor Swift di tahun 2023. (Jordan Strauss/Invision/AP)
Taylor Swift di tahun 2023. (Jordan Strauss/Invision/AP)

Liputan6.com, Jakarta - Taylor Swift dan Selena Gomez menghadiri acara komedi di New York, Amerika Serikat, pada Jumat malam, 8 Desember 2023, waktu setempat. Acara tersebut bermisi menggalang dana bantuan untuk warga di Jalur Gaza.

Dikutip dari The New Arab, Selasa, 12 Desember 2023, Taylor Swift, Selena Gomez, serta sesama bintang papan atas lain, seperti Cara Delevingne, Anya Taylor-Joy, dan Zoe Kravitz, terpantau meninggalkan acara komedian Mesir-Amerika, Ramy Youssef. Pertunjukan yang diselenggarakan di The Brooklyn Academy of Music tersebut adalah bagian dari tur 'More Feelings' Youssef. Semua hasil dari pertunjukan itu akan disumbangkan ke American Near East Refugee Aid (ANERA), sebuah LSM yang saat ini bekerja menyalurkan bantuan kemanusiaan di Gaza.

Di Gaza, hampir 18.000 orang telah terbunuh dalam serangan brutal Israel yang telah berlangsung selama dua bulan. ANERA juga bekerja di Tepi Barat yang diduduki, serta di Yordania dan Lebanon.

Baik Swift maupun Gomez dikritik karena tidak menggunakan ketenaran mereka untuk menarik perhatian terhadap perang Israel di Gaza. Perang ini telah melukai puluhan ribu orang dan membuat hampir seluruh penduduk wilayah Palestina mengungsi sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023.

Kritik terhadap Selena Gomez sangat vokal karena penyanyi dan aktris tersebut, yang memiliki hampir setengah miliar pengikut di Instagram, mengatakan bahwa suaranya tidak akan mengakhiri kekerasan. Hal ini terlepas dari unggahannya yang penuh semangat membela Ukraina setelah invasi Rusia pada 2022.

Taylor Swift Diserang Penulis Pro-Israel

Taylor Swift
Taylor Swift menggambarkan konsep tur ini sebagai sebuah "perjalanan melalui semua era musiknya". (AP Photo/Natacha Pisarenko)

Gomez itu juga 'menyukai' unggahan media sosial anti-Palestina yang dibuat oleh komedian AS Amy Schumer. Brand kosmetiknya, Rare Beauty, bulan lalu mengunggah di Instagram untuk meningkatkan kesadaran akan "krisis kemanusiaan" di Gaza. Swift yang baru-baru ini dinobatkan sebagai 'Person of the Year' majalah TIME untuk 2023, juga menuai kritik oleh beberapa penggemar karena gagal menghentikan pemutaran film konser 'The Eras Tour' miliknya di Israel.

Di sisi lain, Taylor Swift diserang penulis pro Israel, Aliza Licht, setelah penyanyi sekaligus penulis lagu itu hadir di acara komedi Ramy Youssef. Penulis buku "Leave Your Mark" itu menyerukan kritik pedasnya pada Swift melalui unggahan video di akun media sosialnya, termasuk X (sebelumnya Twitter) pada Senin, 11 Desember 2023.

Video berdurasi satu menit dan 30 detik itu menampilkan tangkapan layar berita dari Jerusalem Post yang menulis soal kehadiran Swift dan Gomez di acara komedi itu. Aliza pun mengomentari dengan menyebut, "Oh sayang, sayang, tidak, mm mm. Lihat, kamu tidak bisa melakukan itu. Kamu tidak dapat melakukan itu karena kamu tahu bahwa tindakan berbicara lebih keras daripada kata-kata. Ya, jadi sikap diammu sekarang diimbangi dengan ini."

Kritik Lain

Taylor Swift Diserang Penulis Pro-Israel Usai Hadiri Acara Komedi Ramy Youssef yang Galang Dana untuk Gaza
Taylor Swift Diserang Penulis Pro-Israel Usai Hadiri Acara Komedi Ramy Youssef yang Galang Dana untuk Gaza (Tangkapan Layar X/AlizaLicht)

"Jadi, Taylor pergi bersama Selena ke acara komedi yang menggalang dana untuk amal Gaza. Jadi, ada beberapa hal yang menjadi masalah dalam hal ini. Yang pertama, seseorang yang didukung penuh oleh perempuan dan anak perempuan, sepanjang kariernya memutuskan bahwa setelah 7 Oktober dia akan mengabaikan fakta bahwa perempuan dan anak perempuan diperkosa, dibakar, diculik dan dibunuh di Israel," lanjut Aliza dalam video.

Ia menambahkan, "Jadi, itu sangat buruk karena dia tidak memiliki kepercayaan diri dan kekuatan untuk benar-benar mengatakan sesuatu, tapi oke, apalagi pengawalnya sendiri meninggalkannya untuk bergabung dengan IDF dan dia bilang tidak, 'aku perlu pergi dan dukung orang-orangku', dia tidak mengatakan sepatah kata pun, tapi inilah kata-katanya."

"Teman-teman dan setiap orangtua Yahudi di luar sana yang telah membeli tiket ini, dia sudah berakhir, kami tidak mengeluarkan uang untuk Taylor Swift karena ini dia pernyataan dan saya tidak sabar, saya tidak sabar sebenarnya. Saya akan mengambil popcorn saya untuk pernyataan PR sebenarnya karena ini tidak akan luput dari perhatian. Ini adalah pernyataan aktual tentang pendiriannya dan tahukah kamu, Selena selalu blak-blakan tetapi sayang, ini tidak akan baik untuk Anda," tutupnya.

Taylor Swift Menjadi Person Of The Year 2023 Versi Majalah TIME

Taylor Swift
Taylor Swift performs during "The Eras Tour" in Nashville, Tenn., on May 5, 2023. Swift is releasing her "Taylor Swift: The Eras Tour" concert film on 0ct. 13. (AP/George Walker IV)

Dikutip dari Tim Global Liputan6.com, Taylor Swift terpilih menjadi Person of the Year versi Majalah TIME. Swift mencetak sejarah dalam hal ini. Ia merupakan perempuan milenial pertama dan musisi pertama yang secara individu meraih gelar Person of the Year tersebut. Perempuan berusia 33 tahun itu dipuji karena kemampuannya dalam bercerita dalam musik, serta pencapaian di dunia bisnis.

"Sebagai seorang bintang pop, ia duduk dengan kelompok langka bersama Elvis Presley, Michael Jackson, dan Madonna; sebagai seorang penulis lagu, ia telah dibandingkan dengan Bob Dylan, Paul McCartney, dan Joni Michell. sebagai seorang pebisnis wanita, ia telah membangun kekaisaran senilai, berdasarkan beberapa estimasi, di atas 1 miliar dolar AS," tulis Majalah TIME, dikutip Rabu, 6 Desember 2023.

Secara politik, Majalah TIME menyorot pengaruh politik Taylor Swift di Thailand, Hungaria, dan Chile, karena politisi dari negara-negara tersebut ingin Taylor Swift konser di negaranya. Swift juga mengalahkan nama Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam nominasi Person of the Year. 

Infografis Tragedi Kemanusiaan 3.000 Lebih Anak Meninggal di Gaza. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Tragedi Kemanusiaan 3.000 Lebih Anak Meninggal di Gaza. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya