Liputan6.com, Jakarta - Siapa yang tak kenal Taylor Swift? Konsernya selalu ramai dan heboh. Tapi, tahukah Anda ada sesuatu yang lebih heboh lagi di dunia teknologi? Kali ini yang membuat heboh adalah Manus AI.
Mengutip Tech Crunch, Senin (10/3/2025), sebuah agen kecerdasan buatan (AI) umum yang mampu mengubah pikiran pengguna menjadi tindakan nyata.
Advertisement
Bayangkan, kamu hanya perlu memikirkan tugas, dan Manus AI akan menyelesaikannya untuk kamu, mulai dari menganalisis data keuangan hingga membuat rencana perjalanan liburan.
Advertisement
Kepala Produk di Hugging Face menyebut, Manus, merupakan tool AI paling impresif yang pernah dicobanya. Peneliti kebijakan AI Dean Ball mendeskripsikan Manus sebagai komputer paling canggih yang memakai AI.
Saking hebohnya, server Discord dari Manus tumbuh dengan lebih dari 138.000 anggota hanya dalam beberapa hari.
Lantas, bagaimana Manus AI bisa melakukan semua itu? Manus AI menggunakan sistem multi-signature (multisig) yang didukung oleh beberapa model AI independen, dibangun di atas model DeepSeek R1 dan V3.
Kemampuan otonominya memungkinkan Manus AI untuk menyelesaikan tugas kompleks dan dinamis secara mandiri, bahkan menavigasi dunia digital tanpa pengawasan manusia.
Kecepatan dan ketepatannya dalam pengambilan keputusan bahkan mengalahkan para profesional berpengalaman. Saat ini Manus AI sudah menunjukkan kemampuannya dalam berbagai bidang.
Kemampuannya yang luar biasa ini telah dibuktikan melalui pencapaiannya dalam uji coba GAIA benchmark, sebuah tolok ukur yang menilai kemampuan asisten AI umum dalam menyelesaikan masalah dunia nyata.
Manus AI berhasil mencapai kinerja terbaik (state-of-the-art/SOTA) dan mampu menangani lebih dari 50 tugas secara bersamaan. Ini merupakan lompatan besar yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam dunia kecerdasan buatan.
Kemampuan Super Manus AI: Lebih dari Sekadar Asisten
Dalam sebuah video yang viral di X alias Twitter, Pimpinan Peneliti Magnus AI, Yichao Peak Ji, mengatakan, kemampuan Manus AI sangatlah luas dan mengagumkan.
"Platform ini superior dengan tool agen menggunakan riset mendalam Open AI 'Operator'. Manus mengungguli peforma riset mendalam pada benchmark populer untuk asisten AI bernama GIAA," kata Ji.
Ia mengklaim, hal ini membuktikan kalau kemampuan AI untuk mengerjakan tugas browsing di web, menggunakan software, dan lain-lain.
"Manus tak sekadar chatbot atau workflow," kata Ji.
"“Ini adalah agen yang sepenuhnya otonom yang menjembatani kesenjangan antara konsepsi dan eksekusi […] Kami melihatnya sebagai paradigma berikutnya dari kolaborasi manusia-mesin," katanya.
Advertisement
Berbagai Kemampuan AI
Tidak hanya itu, Manus AI juga bisa membandingkan berbagai polis asuransi, mencari pemasok yang sesuai kebutuhan, menganalisis data penjualan, dan bahkan membantu proses rekrutmen dengan menyaring kandidat yang sesuai dari banyak resume.
Lebih lanjut, Manus AI dapat membuat rencana perjalanan yang dipersonalisasi, lengkap dengan buku panduan perjalanan.
Ia juga mampu membuat konten kreatif, seperti presentasi video yang menarik dan mudah dipahami, misalnya menjelaskan teorema momentum untuk siswa sekolah menengah. Kemampuan pengolahan data Manus AI juga sangat mumpuni, mulai dari membuat laporan, spreadsheet, dan tabel hingga melakukan analisis data dan memproses berbagai jenis file.
Filsafat teknis Manus AI adalah 'less structure more intelligence', yang berfokus pada kualitas data, kekuatan model, fleksibilitas arsitektur, dan ketahanan teknik. Kemampuan seperti penggunaan komputer, riset mendalam, dan pembuatan kode muncul secara alami, tanpa perlu dirancang sebagai fitur khusus.
Bayangkan, semua tugas tersebut dapat diselesaikan hanya dengan memberikan instruksi kepada Manus AI. Tidak perlu lagi menghabiskan waktu berjam-jam untuk riset atau analisis data. Ini adalah efisiensi yang luar biasa!
Dampak Manus AI: Tantangan dan Peluang di Masa Depan
Keberhasilan Manus AI dalam uji coba GAIA benchmark menunjukkan potensi besarnya. Namun, teknologi ini juga menimbulkan pertanyaan serius tentang masa depan pekerjaan, otomatisasi, dan etika AI. Otomatisasi yang dilakukan oleh Manus AI mungkin akan menggeser beberapa pekerjaan manusia. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan dan adaptasi yang matang untuk menghadapi perubahan ini.
Pertanyaan etika juga perlu dipertimbangkan. Bagaimana memastikan Manus AI digunakan secara bertanggung jawab dan tidak merugikan siapa pun? Ini adalah tantangan yang perlu dihadapi bersama oleh para pengembang, pengguna, dan pembuat kebijakan.
Meskipun demikian, potensi Manus AI untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi di berbagai sektor sangat besar. Ia membuka peluang baru untuk inovasi dan perkembangan teknologi di masa depan. Kita perlu bersiap menghadapi era baru ini dengan bijak dan bertanggung jawab.
Advertisement
