Liputan6.com, Jakarta - Gunung Klabat merupakan gunung tertinggi di Provinsi Sulawesi Utara dengan Puncak ketinggian yang mencapai sekitar 2000 mdpl Lokasi gunung ini berjarak sekitar 30 kilometer dari arah tenggara Kota Manado, tepatnya di daerah Airmadidi.
Mengutip laman Direktori Pariwisata, oleh masyarakat Tonesea, Minahasa Utara, gunung ini disebut juga sebagai Gunung Tamporok. Gunung ini merupakan obyek wisata kepundan alam dan dapat ditelusuri mulai dari Kota Airmadidi (Ibu Kota Kabupaten Minahasa Utara).
Gunung ini merupakan gunung berapi yang sudah tidak aktif lagi. Berikut adalah enam fakta Gunung Klabat yang dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber.
Advertisement
1. Menjadi Asal Usul Nama Celebes
Nama Klabat berasal dari kata kuno Minahasa, Kalawat, yang mengacu pada taring Babirusa dan menjadi sebutan juga untuk satwa langka tersebut. Oleh warga Tonsea dan sekitarnya, istilah Kalawat disebut Kalabat atau Klabat.
Ratusan tahun lalu, para pelaut Portugis menyebut gunung ini dengan kata "Calabets". Calabets kemudian berubah menjadi Calabes dan Celebes untuk menyebut pulau di mana gunung itu berada. Celebes adalah nama lama dari Sulawesi.
2. Mudah Untuk Diakses
Mengutip laman Gunung Bagging, Gunung Klabat sangat mudah diakses. Untuk sampai ke Gunung Klabat, Anda hanya perlu menempuh 1 jam perjalanan dari Manado menyusuri jalan utama menuju Bitung dengan mobil, dan terdapat pula bus reguler.
Titik awal pendakian adalah kota Airmadidi yang ketinggiannya hanya 267 m. Anda dianjurkan untuk mendaftar di buku tamu secara gratis di kantor polisi yang berada di jalan utama. Polisi setempat juga dapat merekomendasikan pemandu, selain memandu, mereka juga dapat menjadi kuli angkut untuk membantu barang bawaan. Anda dapat pula menyewa tenda dan kantong tidur, serta perlengkapan lain yang diperlukan selama mendaki.
3. Jalur Pendakian Curam Namun Stabil
Jalur pendakian pada Gunung Klabat dalam kondisi baik dan merupakan tanjakan yang curam namun stabil. Pendakian dapat diselesaikan dalam waktu satu hari, meskipun peningkatan ketinggian hingga 1.750 m menjadikannya cukup menantang. Berikut tiga pilihan populer dari Kota Airmadidi, yang memerlukan waktu 4 hingga 5 jam untuk pendakian dan 4 jam untuk turun:
Pendakian sehari untuk melihat matahari terbit saat sampai di puncak, dapat dimulai pada jam 1 atau 2 pagi. Tentunya, Anda membutuhkan obor atau senter, energi, dan mental untuk mendaki sepanjang malam. Untuk pendakian siang hari sejak matahari terbit, dapat Anda mulai pada pukul 5 pagi. Saat Anda mendaki pada pagi hari, diharapkan mencapai puncak sebelum tengah hari saat awan berkumpul di puncak.
Jika berencana mendaki pada malam hari, mulailah dengan waktu yang cukup untuk mencapai puncak, mendirikan kemah, dan melihat matahari terbenam. Sebaiknya, memulai lebih awal untuk menghindari panas saat memulai untuk mendaki gunung tersebut pendakian dimulai.
Advertisement
4. Jalur Pendakian Gunung Klabat
Jalur pendakian Gunung Klabat cukup mudah untuk diikuti ketika Anda telah sampai di dalam hutan. Namun, untuk mencapai ke sana, Anda harus melewati perjalanan dari Kota Airmadidi yang sangatlah sulit tanpa bantuan masyarakat setempat, karena tidak ada rambu-rambu. Cuacanya juga sangat panas karena ketinggian lokasi tersebut yang rendah.
Saat Anda keluar dari Airmadidi, terdapat jalan setapak yang mengarah ke jalan yang berkerikil. Kemudian, Anda juga harus menyusuri sisi berbagai ladang tanaman, sebelum naik ke dalam hutan pada ketinggian sekitar 500 meter.
5. Ada 6 Pos Pendakian
Gunung ini memiliki 6 pos pendakian. Pos tersebut adalah adalah 1 (557m), 2 (916m), 3 (1.050m), 4 (1.206m), 5 (1.520m) dan 6 (1.910). Namun, Di luar pos tersebut, ada beberapa tempat lainnya yang cocok untuk dijadikan tempat beristirahat bahkan berkemah.
Sumber air berada di Pos 2, Anda hanya perlu berbelok ke sebelah kanan sejauh kurang lebih 100 meter. Pos 3 memiliki sebuah bangku kayu yang cocok untuk beristirahat, namun Anda harus berhati-hati terhadap lintah saat berada di pos tersebut.
Pos 6 merupakan pos terakhir dan terletak di titik terendah dari bekas kawah yang memiliki pohon raspberry. Jika Anda belok ke arah kiri, Anda dapat berjalan kaki menuju danau kawah yang agak berlumpur.
6. Pemandangan Selama Pendakian Dipenuhi oleh Hutan
Jalur pendakian Gunung Klabat dikelilingi oleh hutan selama perjalanan. Pada jalur pendakian ini, Anda baru akan meninggalkan hutan tersebut tepat sebelum mencapai puncak gunung.
Namun, meskipun Anda tidak dapat melihat pemandangan yang luas selama pendakian, hal tersebut dapat menguntungkan karena Anda tidak perlu merasakan panas saat mendaki Gunung Klabat. Saat Anda mencapai puncak yang ditumbuhi alang-alang, terdapat beberapa pemandangan menakjubkan ke arah kota Manado dan pulau Manado Tua, Lokon, Soputan dan Danau Tondano yang berbentuk gitar, ditambah garis pantai timur.
Jalan setapak berlanjut di sepanjang punggung bukit melewati alang-alang, rumput, dan semak-semak yang setinggi kepala. Saat mencapai puncak, ada dua tempat dimana Anda bisa mengintip ke bawah tebing curam kawah.
Namun, sudut pandang terbaik sebenarnya adalah beberapa menit berjalan kaki di luar puncak, sekitar 10 meter lebih rendah di sisi lainnya. Dari sini, Anda bisa mengagumi pemandangan seluruh semenanjung utara Sulawesi Utara.
Anda bahkan dapat melihat gunung berapi pulau Karangetang di kejauhan ke arah utara, dan kemungkinan besar dalam kondisi cerah saat fajar. Pada puncak gunung, matahari terbit di atas puncak kerucut terjal Gunung Duasaudara.
Advertisement