Kasad Cerita Awal Mula Presiden Prabowo Perintahkan Program Pelihara Danau Tondano

Jenderal Maruli Simanjuntak menjelaskan awal mula dimulainya program TNI Manunggal Memelihara Danau Tondano.

oleh Yoseph Ikanubun Diperbarui 25 Mar 2025, 22:00 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2025, 22:00 WIB
Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak MSc didampingi Gubernur Sulut Yulius Selvanus dan Pangdam XIII/Merdeka, Mayjen TNI Suhardi, meninjau Danau Tondano pada, Kamis (20/3/2025).
Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak MSc didampingi Gubernur Sulut Yulius Selvanus dan Pangdam XIII/Merdeka, Mayjen TNI Suhardi, meninjau Danau Tondano pada, Kamis (20/3/2025).... Selengkapnya

Liputan6.com, Tondano - Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak MSc didampingi Gubernur Sulut Yulius Selvanus dan Pangdam XIII/Merdeka, Mayjen TNI Suhardi, meninjau Danau Tondano pada, Kamis (20/3/2025).

Kunjungan ke Danau Tondano di Kabupaten Minahasa, Sulut ini, dalam rangka melihat kondisi lingkungan dan upaya pelestarian ekosistem di kawasan tersebut.

Jenderal Maruli Simanjuntak menjelaskan awal mula dimulainya program TNI Manunggal Memelihara Danau Tondano.

“Suatu sore saya ngobrol sama Pak Presiden. Saya sampaikan, bahwa Indonesia sudah puluhan tahun tapi bersihkan danau saja gak beres-beres,” ujar Simanjuntak.

Jawaban Presiden Prabowo Subianto kemudian membuat dia terkejut namun bersemangat.

“Saya bilang, saya punya alat ini, lalu saya tunjukkan videonya. Hanya 5 detik pak Presiden nonton, beliau langsung sampaikan pesan alat itu buat Danau Tondano. Memang itu yang pertama diingat Pak Presiden, kampung halamannya,” tutur Kasad menceritakan respon Presiden Prabowo Subianto.

Dalam kunjungan ke Danau Tondano, Kasad didampingi Gubernur Sulut Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Suhardi, dan Kapolda Sulut Irjen Pol Roycke Harry Langie menaiki ponton, sejenis kapal kecil yang digunakan untuk membersihkan eceng gondok.

Kasad berharap, ada kerjasama yang baik antara stakeholders baik pemerintah, TNI Polri dan masyarakat, agar pembersihan eceng gondok di Danau Tondano dapat berkelanjutan.

“Saya sangat berharap agar tempat ini akan menjadi contoh bagi banyak tempat di Indonesia,” ujarnya.

Dia sangat berharap agar sistem pengerjaan di Danau Tondano bisa menjadi model di seluruh Indonesia. Menurutnya, ada banyak sekali danau di Indonesia yang memiliki masalah yang sama, bahkan lebih parah lagi.

Yulius Selvanus, mewakili masyarakat Sulut mengucapkan terima kasih kepada jajaran TNI yang telah melaksanakan program di Danau Tondano.

Pasalnya sejauh ini, eceng gondok memberi dampak negatif seperti pendangkalan debit air, pencemaran air dan lainnya.

“Dengan hadirnya kegiatan yang dilakukan Kodam 13 kami sangat terbantu. Kita sudah melihat hasil yang dicapai, sekarang sudah jauh lebih bersih. Atas nama masyarakat saya ucapkan terima kasih,” ujar Yulius Selvanus.

Dia juga meminta masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan Danau Tondano, sebagai bagian pariwisata di Sulut.

“Pak Presiden ingin pariwisata Sulawesi Utara menjadi unggulan dan sebentar lagi juga akan dibangun sekolah unggulan di Minahasa. Jadi mari kita rawat bersama lingkungan kita,” pesan gubernur.

Danau Tondano merupakan 1 dari 15 danau prioritas di Indonesia, dengan kedalaman 13-30 meter dan total luas 4.378 hektar. Sementara luas eceng gondok telah mencapai 294 hektar.

Diketahui, Program TNI Manunggal Memelihara Danau Tondano, dilaksanakan sejak 17 Februari sampai 22 Mei 2025 atau 63 hari di Desa Tonsaru dan Kakas, Kabupatem Minahasa, Sulut.

Program ini melibatkan 49 personel TNI Polri, pemerintah daerah serta masyarakat dengan bantuan 6 unit perahu ponton dari Presiden Prabowo Subianto.

Promosi 1

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya