Ribuan Warga Rebutan Durian, Festival Tahunan di Pekalongan Berujung Ricuh

Penyelenggaraan Festival Durian di Pekalongan, Jawa Tengah, Minggu, 14 Januari 2024, berujung ricuh. Hal ini terjadi setelah ribuan warga yang antusias saling rebutan gunungan durian di festival yang digelar di Alun-Alun Kajen, Kabupaten Pekalongan tersebut.

oleh Putu Elmira diperbarui 16 Jan 2024, 13:00 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2024, 13:00 WIB
Festival Durian di Pekalongan
Festival Durian di Pekalongan ricuh akibat ribuan warga rebutan durian hingga tak sedikit warga yang lemas dan nyaris pingsan. (Tangkapan Layar Fokus Indosiar)

Liputan6.com, Jakarta - Penyelenggaraan Festival Durian di Pekalongan, Jawa Tengah, Minggu, 14 Januari 2024, berujung ricuh. Hal ini terjadi setelah ribuan warga yang antusias saling rebutan gunungan durian di festival yang digelar di Alun-Alun Kajen, Kabupaten Pekalongan tersebut.

Dikutip dari Fokus Indosiar, Selasa (16/1/2024), warga saling dorong dan berimpitan untuk mendapatkan durian yang disediakan sebanyak 2 ribu buah itu. Panitia melalui pengeras suara berulang kali mengingatkan agar warga tertib, namun tidak diindahkan.

Membludaknya warga rebutan durian membuat warga, termasuk ibu-ibu terimpit hingga nyaris pingsan. Bahkan ada seorang perempuan yang dahinya terluka terkena kulit durian.

Insiden tersebut menyebabkan sebagian warga, terutama lansia, perempuan, dan anak-anak, dievakuasi karena nyaris pingsan dan harus diberi oksigen. Sebanyak 2 ribu buah durian yang ditata berbentuk gunungan ludes direbut warga, bahkan sebelum festival dimulai dan dibuka oleh bupati.

"Memang namanya durian dengan ribuan dibagikan gratis, masyarakat juga antusias," kata Bupati Pekalongan Fadia Arafiq.

Ia menambahkan bahwa banyak anak-anak muda yang tidak mau menunggu waktu untuk dibagikan. "Tapi alhamdulillah sampai selesai semuanya juga kondusif, baik semua," katanya.

Fadia menutup, "Kalau misalkan memang namanya masyarakat itu perayaan enggak sabar, itu saya pikir biasa."

Festival Durian adalah acara tahunan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Pekalongan. Ribuan durian hasil pertanian lokal sedianya dibagikan gratis sebagai bentuk syukur atas melimpahnya hasil panen.

 

Icip-icip di Festival Durian Purbalingga

Festival Durian Bumi Soedirman #1 di Lapangan Dusun Sumingkir, Desa Bantarbarang, Kecamatan Rembang, Purbalingga. (Foto: Liputan6.com/Prokompim PBG)
Festival Durian Bumi Soedirman #1 di Lapangan Dusun Sumingkir, Desa Bantarbarang, Kecamatan Rembang, Purbalingga. (Foto: Liputan6.com/Prokompim PBG)

Dikutip Tim Regional Liputan6.com, Pemerintah Desa Bantarbarang, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah menggelar festival durian, Minggu, 26 November 2023. Walau baru pertama kali digelar, antusiasme masyarakat begitu tinggi. Terbukti, ribuan orang hadir untuk membeli dan mencicipi durian khas Purbalingga dan sejumlah jenis durian premium dalam festival ini.

Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) mengapresiasi gelaran Festival Durian Jenderal Soedirman yang diselenggarakan di Dusun Sumingkir, Desa Bantarbarang, Kecamatan Rembang. Menurutnya, festival durian lokal tersebut mampu mengangkat potensi pertanian dan pariwisata yang ada di Kecamatan Rembang.

"Tentu festival ini selain mengenalkan durian lokal dari Desa Bantarbarang juga sekaligus promosi pariwisata karena mampu menarik orang-orang untuk bisa datang ke Bantarbarang utamanya Kecamatan Rembang ada MTL dan juga curug di sini," demikian ungkap Bupati Tiwi dalam sambutannya pada Festival Durian Bumi Soedirman #1 yang digelar di Lapangan Dusun Sumingkir, Desa Bantarbarang, Kecamatan Rembang, Minggu, 26 November 2023.

 

Warga Antusias

Festival Durian Bumi Soedirman #1 di Lapangan Dusun Sumingkir, Desa Bantarbarang, Kecamatan Rembang, Purbalingga. (Foto: Liputan6.com/Prokompim PBG)
Festival Durian Bumi Soedirman #1 di Lapangan Dusun Sumingkir, Desa Bantarbarang, Kecamatan Rembang, Purbalingga. (Foto: Liputan6.com/Prokompim PBG)

Bupati menuturkan meskipun festival durian baru pertama kali diselenggarakan di Desa Bantarbarang, namun antusiasme masyarakat luar biasa. Masyarakat dari berbagai penjuru Purbalingga bahkan ada pula dari luar kota yang datang dan rela mengantre di jalan demi mencapai lokasi festival durian.

"Jadi dari mulai masuk Bantarbarang sampai lokasi itu sudah macet dan butuh perjuangan yang luar biasa. Saya naik sepeda motor dan itupun berhenti sehingga tadi sempat berjalan kaki juga," ujarnya, dikutip dari keterangan tertulis Prokompim Purbalingga.

Bupati mengatakan pecinta durian di Kabupaten Purbalingga dan dari luar kota luar biasa banyak. Oleh karena itu, Bupati menekankan perlu adanya evaluasi dari panitia penyelenggara agar nantinya festival durian dapat terlaksana dengan baik dan lancar.

"Jadi ke depan kita sependapat bahwa kegiatan festival ini harus kita lanjutkan lagi, cuma memang nanti dari tata letak, acaranya harus ada perbaikan dan dikemas dengan lebih menarik lagi sehingga nantinya festival ini bisa lebih baik," pesan Bupati Tiwi.

300 Hektare Lahan Durian

Ilustrasi durian (AFP)
Ilustrasi durian (AFP)

Bupati Tiwi menjelaskan di Desa Bantarbarang khususnya Dusun Sumingit ada sekitar 300 hektar perkebunan yang ditanami durian. Durian yang dihasilkan memiliki rasa yang manis dan tidak kalah dengan durian lainnya.

“Saya pun hari ini baru tahu kalau Desa Bantarbarang ini salah satu komoditas unggulnya adalah durian, setahu saya durian hanya ada di Tetel, kemudian Nangkod dan ternyata durian Bantarbarangpun tidak kalah dengan durian yang lain,” terangnya.

Adanya festival ini memberikan keuntungan bagi masyarakat setempat dan petani durian yakni adanya perputaran ekonomi. Selanjutnya, mempromosikan durian lokal dari Desa Bantarbarang ke masyarakat luas.

“Suatu hal yang positif dalam rangka menggerakan sendi-sendi perekonomian masyarakat, para kelompok taninya sejahtera, kemudian mereka juga bisa mendapatkan pendapatan dari transaksi jual beli durian yang ada,” ungkap Bupati Tiwi.

Kades Bantarbarang, Mistrianti menyampaikan terima kasih kepada Bupati Purbalingga beserta jajarannya yang telah hadir menyemarakkan festival durian. Mistrianti mengatakan ada dua jenis durian lokal dar Desa Bantarbarang yang cukup terkenal yakni durian gethuk dan bokir.

“Kurang lebih ada 500-an durian dari beberapa kelompok tani durian yang hari ini dibagikan untuk masyarakat dan pengunjung yang hadir,” kata Kades Mistrianti.

Infografis Tradisi Makan Bersama dari Berbagai Daerah di Indonesia
Infografis Tradisi Makan Bersama dari Berbagai Daerah di Indonesia. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya