Liputan6.com, Jakarta - Kabar tidak menyenangkan disampaikan Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Travel Agent Indonesia (DPP ASTINDO). Mereka menyatakan ada oknum yang tidak bertanggung jawab melakukan penipuan mengatasnamakan ASTINDO dan ASTINDO Travel Fair.
Modus penipuan yang dilakukan adalah dengan membuat chat group di media komunikasi online seperti Whatsapp, Telegram, WeChat, atau Viber, untuk mempromosikan dan menjual produk berupa paket tur, tiket pesawat, voucer hotel, dan produk wisata lainnya. Modus lainnya adalah menawarkan imbalan sejumlah uang untuk mengulas produk dan jasa wisata di Google.
Advertisement
Untuk itu, Ketua Umum DPP ASTINDO, Pauline Suharno menyatakan bahwa pihaknya tidak pernah memberikan imbalan sejumlah uang untuk melakukan review di Google. "ASTINDO & ASTINDO Travel Fair tidak mengadakan program promosi produk wisata dengan metode cicilan/top up di luar saat penyelenggaraan ASTINDO Travel Fair," kata Pauline dalam rilis yang diterima Lifestyle Liputan6.com, Selasa, 22 April 2025.
Advertisement
Ia menyampaikan bahwa ASTINDO sebagai penyelenggara resmi ASTINDO Travel Fair, senantiasa mengumumkan penyelenggaraan ASTINDO Travel Fair melalui kanal sosial media resmi ASTINDO.
"Kami beritahukan secara resmi bahwa kami hanya menyelenggarakan ASTINDO Travel Fair secara langsung atau daring atau tatap muka pada suatu ruang pertemuan atau function room dan diselenggarakan hanya dalam kurun waktu 3--4 hari saja, seperti yang baru kami lakukan pada tanggal 20 – 23 Februari 2025 yang lalu di ICE BSD Tangerang, dan 28-31 Agustus di Mall PIK Avenue Jakarta," ia menjelaskan.
Â
Â
Â
Peringatkan Masyarakat dan Travel Agent
Pauline mengimbau masyarakat dan para travel agent agar waspada dan mengabaikan penawaran yang mengatasnamakan ASTINDO atau ASTINDO Travel Fair selain melalui kanal resmi milik ASTINDO. Ia kembali menegaskan hal itu sebagai penipuan dari pihak yang tak bertanggung jawab.
"Penyelenggaraan ASTINDO Travel Fair selalu diumumkan secara resmi melalui media massa dan kanal media sosial ASTINDO yaitu Instagram (@astindo_asosiasi , @astindofair), Facebook (Astindo Asosiasi), Youtube (@astindoempoweringtravelagent) dan Website (astindofair.com dan astindo.org)," sambungnya.
ASTINDO mengapresiasi antusiasme masyarakat dan para travel agent yang menantikan ASTINDO Travel Fair. ASTINDO berkomitmen untuk menghadirkan pameran wisata dengan beragam promo menarik dan produk serta layanan yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Selain menggelar pameran perjalanan dengan nama ASTINDO, asosiasi itu juga ikut berpartisipasi dalam Di Indonesia Aja Travel Fair (DIATF) yang terakhir kali digelar pada September 2024. Tahun lalu, pameran tersebut hadir di empat lokasi, yakni Surabaya, Jakarta, Medan, dan Makassar.
Advertisement
Pameran Perjalanan Jadi Ajang Berburu Tiket Pesawat Murah
Salah satu daya tarik setiap pameran perjalanan adalah kesempatan berburu tiket pesawat dengan harga lebih miring dibandingkan membeli di luar pameran. Tiket murah itu ditawarkan oleh maskapai penerbangan atau agen perjalanan sebagai strategi pemasaran untuk menarik lebih banyak penumpang, terutama di masa-masa sepi penumpang. Beberapa karakteristik tiket pesawat murah antara lain:
- Harga lebih rendah 30-70 persen dari tarif normal
- Jumlah terbatas dan cepat habis
- Syarat dan ketentuan yang lebih ketat
- Periode pemesanan dan penerbangan tertentu
- Fasilitas terbatas (misalnya tanpa bagasi atau makanan)
Mengutip kanal Feeds Liputan6.com, meski harganya murah, tiket pesawat promo tetap memberikan layanan penerbangan standar yang aman dan nyaman. Perbedaannya hanya pada fasilitas tambahan yang mungkin tidak disertakan. Dengan mendapatkan tiket murah, traveler bisa menghemat biaya transportasi dan mengalokasikan dana lebih untuk akomodasi atau aktivitas liburan lainnya.
Beberapa studi menunjukkan bahwa pemesanan tiket pada Selasa atau Rabu, terutama di malam hari, bisa menghasilkan harga yang lebih murah. Ini karena maskapai sering merilis promo baru di awal minggu, dan pesaing biasanya menyesuaikan harga mereka pada hari-hari tersebut.
Diskon Tiket Pesawat Musim Lebaran Picu
Meski membuat kantong konsumen lebih aman, diskon tiket pesawat sekitar 13--14 persen ternyata membuat deflasi pada Maret 2025. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, deflasi di sektor transportasi itu terjadi saat momen Ramadan dan Lebaran 2025.
"Deflasi kelompok ini didorong oleh penurunan tarif angkutan udara yang menyumbangkan andil deflasi sebesar 0,04 persen dengan tingkat deflasi sebesar 4,83 persen," ungkap Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M Habibullah.
Ia menerangkan, selama tiga tahun terakhir momentum Ramadan dan Idulfitri selalu menjadi pendorong inflasi sektor transportasi. Namun, dua momentum akbar yang terjadi selama Maret 2025 itu justru membuat sektor transportasi mencatatkan deflasi sebesar 0,04 persen.
"Secara historis, pada 2022-2024, kelompok transportasi selalu mengalami inflasi pada momen Ramadan dan Idulfitri," kata Habibullah dalam Rilis Berita Resmi Statistik, Selasa, 8 April 2025, dikutip dari kanal Bisnis Liputan6.com. "Sedangkan, pada momen Ramadan dan Idulfitri 2025, kelompok ini mengalami deflasi 0,08 persen dengan andil deflasi sebesar 0,01 persen," ia menambahkan.
Â
Advertisement
