Liputan6.com, Jakarta - Bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo berkunjung ke Banjarnegara, Jawa Tengah, di tengah masa kampanye. Salah satu momen yang diabadikan ketika itu adalah saat nonton bareng (nobar) Timnas Indonesia vs Irak pada laga perdananya di Piala Asia 2023, Senin, 15 Januari 2024.
Mantan Gubernur Jawa Tengah ini duduk bersama warga lainnya menyaksikan pertandingan melalui layar tancap. Potret nobar itu juga dibagikan Ganjar melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, @ganjar_pranowo.
"Semalem memang luar biasa. Melihat guyubnya sedulur-sedulurku warga Desa Karanganyar Kalibening Banjarnegara. Apalagi pas nobar Timnas. Wah jos. Semua tumplek blek," tulisnya di potret yang dibagikan Selasa, 16 Januari 2024.
Advertisement
Ia menambahkan, "Sorak bareng-bareng. Begitu capek, langsung tidur. Dan alhamdulillah Pak Wartaji ok ok saja saya nginep di kediaman beliau. Maturnuwun nggih pak. Maturnuwun juga kagem sedulurku kabeh. I love you full pokoke."
Dikutip dari Tim Bola Liputan6.com, Timnas Indonesia memulai petualangan di Piala Asia 2023 dengan mengecewakan. Tim asuhan Shin Tae-yong kalah 1-3 ketika menghadapi Irak di Stadion Ahmad bin Ali, Qatar.
Masih di Banjarnegara, melalui unggahan berbeda ia juga tampak melambaikan tangan kepada para siswi yang tengah berangkat sekolah. "Menghirup udara pagi bareng sedulur-sedulurku di Banjarnegara," tulisnya. "Mengutip pernyataan ahlinya ahli @pak_ndul_ahlinya_ahli , inilah medicine of all medicines, obat dari segala obat agar tidak capek meski keliling setiap hari 😁."
Ekspresi Ganjar Pranowo Saat Mengukir Kayu di Jepara
Ganjar Pranowo sebelumnya menjejakkan kakinya di Jepara, Jawa Tengah. Berbalut kemeja putih bertuliskan "Sat Set", ia tampak serius saat mengukir kayu.
"Selamat pagi. Belajar dari filosofi ukiran Jepara, betapa indahnya hidup yang mengedepankan keharmonisan antar manusia yang dilandasi sikap saling menghormati dan terbuka. Semoga kita semua hari ini diberi kesehatan, kelancaran rezeki dan kesempatan bertemu dengan orang baik yang membimbing kita ke jalan yang baik pula," tulisnya di kolom keterangan potret mengukir kayu yang dibagikan pada Rabu, 3 Januari 2024.
Satu tangan Ganjar memegang alat pahat kayu dan satu lagu memegang ganden, yakni palu kayu untuk memukul pahat. Ekspresi ayah Alam Ganjar tersebut sukses mencuri atensi warganet.
Mereka pun membanjiri kolom komentar dengan beragam tanggapan. "Pak @ganjar_pranowo serius banget, memang sih seni ukir Jepara sudah ada dari jaman Ratu Kalinyamat dan kualitasnya udah mancanegara, bangga ya," bunyi salah satu komentar.
Warganet lain menulis, "Pak Ganjar terlihat sangat serius banget, pak Ganjar begitu dekat dengan rakyat."
Advertisement
Perajin Ukiran Jepara Curhat soal Modal ke Ganjar
Dikutip dari Tim Pemilu Liputan6.com, para perajin ukiran di Desa Blimbingrejo, Nalumsari, Jepara, Jawa Tengah menaruh harapan besar kepada capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo bila terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia (RI) periode 2024-2029 nanti.
Ada banyak hal yang dinilai mereka perlu mendapat perhatian dari kepala negara, di antaranya akses permodalan. Selama ini, para perajin Jepara hanya mengandalkan bantuan permodalan dari program Kredit Usaha Rakyat (KUR), itu pun plafonnya bervariatif.
"Makanya perlu bantuan modal dari lainnya, ini rata-rata permodalannya yang kurang. Kalau cuma Rp5 juta, Rp10 juta, Rp15 juta diberikan bertahap, sudah habis buat bayar pekerja sama beli kayu. Jadi tidak bisa menjual, ya kita berhenti. Kalau pakai KUR sudah mentok," ujar salah seorang perajin kepada Ganjar.
Padahal pada momen tertentu jumlah konsumen membludak, namun tak semua bisa dipenuhi karena tak punya modal untuk membeli bahan baku. Tercatat, jumlah perajin ukir mebel di Desa Blimbingrejo mencapai 100 orang, dengan rata-rata perajin punya 5--10 pekerja.
"Kita tidak bisa Pak Ganjar karena terbentur modal," ucap perajin.
Ganjar Minta Perajin Ukiran Pertahankan Keaslian Karya
Mendapat curhat dari para perajin tersebut, Ganjar langsung meresponnya dengan cepat. "Kalau bicara modal tidak ada yang bermasalah, sekarang saya langsung sat set saja sudah didaftar, besok saya datang ke sini. Tolong kelompoknya didata, nanti diorganisir yang telah klasifikasi dengan jumlah permodalan, nanti saya yang tanda tangan langsung," ucap Ganjar.
Ganjar menjelaskan, industri ukir di Jepara masih banyak peminatnya, khususnya untuk produk gebyok. "Maka saya titip yang pertama adalah mempertahankan karya asli, maka sekali-kali penting di era digital itu ukiran itu mulai cara membuat prosesnya sampai jadi kebyok itu bisa dibuat film-film pendek," ujarnya.
"Pengalaman dari orang ke orang desa dimasukkan ke medsos masing-masing sehingga orang bisa tahu sekaligus bisa jualan," sambung dia.
Namun, lanjut Ganjar, akses permodalan yang masih dibutuhkan. "Seringkali ketika mengambil kredit KUR ternyata keluhannya sedikit-sedikit, maka pada saat proyeknya sudah berakhir, uangnya sudah habis dipakai bayar buruh, mereka minta skim agar kreditnya bisa lebih mudah, bisa diambil di depan dan seterusnya," tandas Ganjar.
Advertisement