Liputan6.com, Jakarta - Selain isi materi yang disampaikan, kostum para calon wakil presiden (cawapres) dalam Debat Capres Cawapres 2024 ke-4 pada Minggu malam, 21 Januari 2024, juga menarik perhatian. Salah satunya adalah busana yang dipakai Cawapres Nomor Urut 3 Mahfud Md.
Ia diketahui memakai dua atasan berbeda untuk debat dan seusai debat. Adalah beskap bertuliskan Sat Set terbalik di dada kiri yang dipakai mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu setelah debat cawapres berakhir.
Baca Juga
Beskap tersebut merupakan keluaran label lokal Sukkhacitta. Mengutip laman resminya, Senin (22/1/2024), desain beskap anyam terinspirasi dari busana tradisional Jawa tetapi didesain lebih modern agar bisa dipakai di berbagai acara khusus.
Advertisement
"Tapi jangan khawatir, dengan celana kasual yang tepat, Anda bisa mengenakannya untuk acara yang tidak terlalu formal," demikian penjelasan laman tersebut.
Sementara model beskap yang dipasarkan di laman tersebut berwarna indigo dengan kancing keemasan, beskap yang digunakan Mahfud Md berwarna krem dengan kancing agak lebih gelap. Menurut penjelasan laman itu, busana tersebut diwarnai secara alami dengan tanaman yang ditumbuhkan oleh para perempuan masyarakat adat menggunakan metode pertanian regeneratif.
Kainnya ditenun di Bali dengan kancing berasal dari Makassar, sama seperti penjelasan Mahfud seusai debat. Kain yang digunakan untuk beskap itu adalah katun yang terbuat dari kapas yang ditanam para perempuan di Tuban, Jawa Timur. Penanamnya, sambung dia, menggunakan teknik tumpang sari dan tanpa pupuk kimia sehingga lebih ramah lingkungan.
Berapa Harga Beskap?
Dibutuhkan waktu 180 hari untuk menyelesaikan serangkaian proses hingga menjadi baju. Lalu, berapa harga beskap yang dipakai Mahfud Md seusai debat cawapres ke-2?
Mengutip keterangan laman itu, beskap tersebut harganya mencapai Rp6,490 juta. Tersedia dalam tiga ukuran, yakni S-M, M-L, dan L-XL. Tidak diketahui apakah harga itu sama untuk beskap warna krem yang dipakai Mahfud.
Ganjar Pranowo juga mengenakan beskap dengan warna dan motif yang berbeda. Terdapat motif batik di pinggir lengan dan tepian bawah baju. Warnanya juga lebih gelap tetapi tetap menampilkan tulisan Sat Set di dada kiri.
Busana itu dijahit oleh para ibu di Desa Badung Bali. Mereka, menurut penjelasan Mahfud, dibayar secara adil karena perusahaan itu telah disertifikasi sebagai B Corporation terbaik di dunia. Selain itu, dengan prinsip pengerjaan yang ramah lingkungan, para perajin tak lagi bersinggungan dengan bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan.
"Proses ini telah menebarkan dampak positif untuk 1500an kehidupan, terdiri dari petani hingga penjahit. Juga berhasil mencegah produksi 80 ton CO2 dan menggenerasi (meregenerasi) 30 hektare lahan melalui daur ulang sampah dan mengubah tanah kering menjadi agroforestri," jelas Mahfud.
Advertisement
Kapas dari Indonesia
Menurut Mahfud, baju yang dipakainya merupakan bukti nyata bahwa kita mampu membangun Indonesia yang unggul dan lestari untuk seluruh rakyat. Masyarakat Indonesia, kata dia, bisa hidup layak di Tanah Airnya dengan menjaga kearigan lokal dan keberagaman.
"Pembangunan ke depan harus melihat bukan hanya aspek ekonomi, tapi juga lingkungan dan aspek sosial untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat," ujarnya.
Di sisi lain, ia mengingatkan bahwa Indonesia saat ini masih sangat tergantung pada impor. Lebih dari 90 persen kapas yang ada di Indonesia didatangkan dari luar negeri. "Padahal di tahun 1940 sampai 1950, Indonesia adalah salah satu produsen kapas global terbesar," ucap Mahfud.
Mengutip kanal Bisnis Liputan6.com, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) periode 2019--2022, terjadi peningkatan jumlah impor barang benang kapas dengan tren sebesar 29,79 persen. Pada 2019, jumlah impornya sebesar 14.843 ton. Pada 2020 sebesar 12.588 ton. Kemudian pada 2021, naik 65,82 persen menjadi 20.873 ton. Selanjutnya, pada 2022 naik 43,28 persen menjadi 29.908 ton.
Negara asal impor barang benang kapas yaitu Vietnam sebesar 45,65 persen, Republik Rakyat Tiongkok (27,80 persen), India (8,20 persen), Turki (7,36 persen), Pakistan (3,89 persen), Thailand (3,53 persen), dan negara lainnya sebesar (3,57 persen).
Kostum Debat Mahfud Md
Para pasangan capres dan cawapres kembali adu kostum di panggung debat cawapres ke-2 yang berlangsung di JCC Senayan, Jakarta Pusat. Pasangan capres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar yang tiba pertama kali di karpet merah melepas jas hitam bertuliskan Amin mereka saat muncul di panggung debat. Pasangan itu hanya mengenakan kemeja putih dan celana bahan hitam yang memberi kesan santai tapi tidak terlalu kasual.
Pasangan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud Md kembali menunjukkan gaya fesyen berbeda. Bila dalam Debat Capres ke-2 mereka kompak mengenakan jaket bomber Top Gan, kali ini mereka menggantinya dengan tactical outdoor shirt seperti baju mapala lengkap dengan syalnya.
Menurut siaran pers Tim Pemenangan Nasional (TPN), kostum Ganjar-Mahfud dirancang oleh brand asal Bandung Hoya Fields. Terlihat ikon angka 3 dengan elemen grafis bernuansa sustainability dikelilingi slogan “sat-set tas-tes selesai.” Setelah itu, Ganjar-Mahfud mengangkat tangannya membentuk gestur yoga tiga jari mudra pertiwi dan mengucapkan “Salam Bumi” dengan lantang.
Sementara, pasangan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka tetap konsisten mengenakan kemeja biru sebagai kostum kampanye mereka. Bedanya, Prabowo mengenakan jas berkancing dua, seolah bertukar kostum dengan Anies Baswedan yang sempat membuatnya kesal dalam debat lalu.
Gibran kemudian melapisi kemejanya dengan jaket biru langit seperti kostum Naruto saat debat. Terdapat spiral oranye di dada kiri yang merupakan lambang klan Uzumaki, klan ninja terkuat di anime Naruto. Sementara, punggungnya bertuliskan Samsul yang merupakan sindiran untuknya karena salah menyebutkan asam sulfat.
Advertisement