6 Fakta Menarik Gunung Kembang yang Disebut Sebagai Anak Gunung Sindoro

Gunung Kembang memang belum seterkenal gunung disekitarnya yang tak lain merupakan asal-muasalnya yaitu Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 25 Jan 2024, 08:30 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2024, 08:30 WIB
Seorang pendaki berada di puncak Gunung Kembang di Wonosobo, Jawa Tengah. @she_jf https://www.instagram.com/she_jf?igsh=MTE3Z2tmanc2YXRnYw==
Seorang pendaki berada di puncak Gunung Kembang di Wonosobo, Jawa Tengah. (Dok: Instagram @she_jf https://www.instagram.com/she_jf?igsh=MTE3Z2tmanc2YXRnYw==)

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Kembang merupakan salah satu gunung di kawasan Wonosobo, Jawa Tengah. Tepatnya gunung ini berada di Dukuh Blembem Kaliurip, Desa Damarkasihan, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo.

Gunung Kembang memang belum seterkenal gunung disekitarnya yang tak lain merupakan asal-muasalnya yaitu Gunung Sumbing dan bahkan merupakan anak Gunung Sindoro. Para pendaki juga masih jarang ke Gunung Kembang, padahal jalur maupun vegetasinya sangat cantik dan tak kalah unik. 

Gunung Kembang sudah didaki sejak 1993 dan pada 1 April 2018 gunung ini mulai dibuka untuk umum. Ada beberapa jalur yang bisa pendaki dipilih, sementara itu transportasi yang paling praktis hingga ke desa terakhir adalah dengan menyewa mobil, apalagi jika mendaki berkelompok.

Masih banyak hal mengenai Gunung Kembang selain lokasi serta ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Kembang yang dirangkum Liputan6.com pada Rabu (24/1/2024). 

1. Ketinggiannya Bertambah

Mengutip dari laman Pendaki Indonesia, Gunung Kembang termasuk gunung yang tak terlalu tinggi, tetapi masyarakat percaya bahwa gunung ini dapat terus bertambah tinggi. Namun dalam beberapa dekade lalu tingginya hanya 1.200 mdpl, tapi sekarang sudah mencapai 2.370 mdpl.

Hal ini disebabkan letak Gunung Kembang yang berada di sebelah Gunung Sindoro yang adalah gunung berapi sangat aktif dan diyakini menumpahkan hasil aktivitas vulkaniknya ke Gunung Kembang. Tercatat pada 1818 sempat terjadi letusan abu yang berasal dari Gunung Kembang, hingga ke Kebumen.

 

2. Waktu Pendakian 4 Jam

Gunung Kembang di Wonosobo Jawa Tengah @davidnuryahya
Pemandangan dari Gunung Kembang di Wonosobo Jawa Tengah. (Dok: Instagram @davidnuryahya  https://www.instagram.com/davidnuryahya?igsh=MXZ1ZHFpMmxwazlqdw==) 

Gunung Kembang bisa didaki dalam waktu kurang lebih 4 jam. Jauh lebih baik jika dalam pendakian mengambil waktu siang hari, sehingga saat gelap tiba sudah berada di dalam tenda.

Pendakian malam hari sangat tidak dianjurkan, besar kemungkinan akan tersesat karena minimnya papan petunjuk. Tanda yang bisa diikuti hanya potongan pendek tali rafia yang diikat pada ranting pohon, jika pada malam hari tidak terlihat.

Dari desa terakhir diperlukan waktu sekitar 45 menit untuk memasuki kawasan hutan Gunung Kembang, setelah melewati area perkebunan singkong, kol, jagung dan kadang tembakau. Medannya tidak terlalu sulit, sehingga pendaki pemula pun dengan mudah dapat mencapai puncaknya.

3. Terdapat Banyak Anggrek

Uniknya Gunung Kembang adalah meski kita mendaki siang hari, tetap sejuk karena terlindung pohon-pohon besar nan rimbun. Bahkan di sini ada banyak tanaman anggrek yang menempel dengan suburnya. Inilah keebihan hutan Gunung Kembang, masih sangat asri dan terjaga. 

4. Jalur Favorit Pendakian ke Gunung Kembang

Tenda para pendaki di Gunung Kembang
Tenda para pendaki di Gunung Kembang. (Dok: Instagram @basecampgunungkembang https://www.instagram.com/basecampgunungkembang?igsh=MTY3MW5uem1vY2M0Ng==)

Untuk ke puncak Gunung Kembang, pendaki bisa melewati beberapa jalur. Salah satu yang cukup populer adalah Jalur Blembem.

Basecamp pendakian Gunung Kembang melalui Blembem sangat bersih dan terawat. Letaknya di Desa Blembem, Kaliurip, Kertek, Wonosobo, Jawa Tengah.

Lokasi basecamp juga strategis di pinggir jalan, dan dikelilingi oleh perkebunan teh. Penduduk sekitar biasa menyebut daerah base camp itu Dalan Anyar (Jalan Baru).

Dari basecamp, Anda harus berjalan selama 35 menit menuju Istana Katak melewati perkebunan teh yang sangat luas. Trek masih sangat enak. Untuk menuju gerbang pendakian, pendaki mesti lanjut jalan sekitar 15 menit lagi.

Gerbang pendakian Gunung Kembang via Blembem disebut Kandang Celeng. Dari Kandang Celeng, untuk sampai di Pos 1 (Liliput), kamu mesti jalan sekitar 25 menit menembus hutan yang masih sangat rimbun. Pendaki akan menemukan banyak tumbuhan berlumut dan berakar gantung.

Dari Pos 1 menuju Pos 2 yaitu Simpang 3, pendaki masih akan melewati hutan yang masih sangat alami. Saking terjaganya ekosistem, Anda akan menemukan tanaman-tanaman anggrek seperti yang sudah disebutkan merupakan hal unik di Gunung Kembang. Perlu waktu sekitar 20 menit untuk menuju Pos 2 dari Pos 1.

5. Bunga Edelweis di Gunung Kembang

Gunung Kembang di Wonosobo Jawa Tengah merupakan anak Gunung Sindoro @ay.2700
Gunung Kembang di Wonosobo Jawa Tengah merupakan anak Gunung Sindoro. (Dok: Instagram @ay.2700 https://www.instagram.com/pemburu.sunrise.sunset?igsh=cnRnbWZ4eHhibnc0)

Setelah melewati pos 2 dan berjalan sekitar 40 menit dari Pos 3, pendaki akan keluar dari hutan dan tiba di sabana. Kalau musimnya pas, Anda akan melihat bunga-bunga edelweiss yang sedang bermekaran.

Sekitar 15 menit dari Sabana, pendaki akan mencapai Tanjakan Mesra. Jalan makin menanjak dan rumput kian lebat. Dari Tanjakan Mesra, puncak hanya terpaut sekitar 15 menit. Estimasi waktu pendakian Gunung Kembang via Blembem yaitu sekitar 3 jam.

6. Tempat Berkemah di Gunung Kembang

Puncak Gunung Kembang memang tidak terlalu luas, namun bisa untuk mendirikan hingga 20 tenda. Dari puncak Gunung Kembang tampak sebuah kawah mati yang ditumbuhi rumput hijau. Kawah itu biasa disebut Bimo Pengkok. Di sana terdapat sumber air dan pendaki bisa menuruninya.

Pemandangan indah nan megah langsung dapat kita nikmati begitu sampai puncak. Di depan mata terlihat jelas Gunung Sindoro yang anggun, sedang di sebelah kanan Gunung Sumbing tampak menjulang dengan kokoh, juga Gunung Merbabu-Merapi berada di belakangnya nampak seperti lukisan alam yang tiada tara.

 

Infografis Sederet Bahaya Langsung dan Susulan dari Letusan Gunung Api. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Sederet Bahaya Langsung dan Susulan dari Letusan Gunung Api. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya