Sejumlah Penggemar Diduga Jadi Korban Pelecehan Seksual Petugas Keamanan di Acara Fansign WayV di Jakarta

Para penggemar berbondong berbagi fancam memperlihatkan aksi petugas keamanan diduga melecehkan sejumlah fans perempuan di acara fansign WayV di Jakarta.

oleh Asnida Riani diperbarui 25 Jan 2024, 16:00 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2024, 16:00 WIB
Ilustrasi Kekerasan Seksual. (Freepik)
Ilustrasi korban kekerasan seksual di acara fansign WayV. (Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Fans yang menghadiri acara fansign WayV di Jakarta, baru-baru ini, melaporkan kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan seorang pria yang dipercaya sebagai petugas keamanan. Problem ini diangkat dalam sebuah utas X, dulunya Twitter, yang kini viral.

Tidak hanya dari satu-dua orang, tuduhan serupa disuarakan cukup banyak penggemar grup idola tersebut. Mereka bahkan berbondong berbagi fancam memperlihatkan aksi petugas keamanan itu diduga melecehkan sejumlah fans perempuan.

Salah satu terduga korban berinisial K bercerita melalui direct message pada Tim Lifestyle Liputan6.com, Kamis (25/1/2024), menulis, "Jadi di sana, di atas panggung, kalau diliat dari pov (point of view) audiens sisi panggung sebelah kiri, sudah ada antrean per member untuk fansign. Aku pikir, 'Wah berarti antrean di sini diatur dengan rapi."

"Dari antrean di sebelah kiri panggung, aku dipanggil untuk antre persis depan meja idol untuk nunggu giliranku album signing sama idol tersebut," imbuhnya. "Aku tunggu di situ sambil berlutut nunggu orang sebelumku selesai album signing."

"Pas giliran aku, bapak security itu (yang dituduh melakukan pelecehan seksual) enggak ada di sampingku karena lagi arahin orang sebelum aku turun (dari) panggung. Tapi, aku baru bilang, "Hi" ke idol itu, dan taruh albumku ke meja, bapak itu dateng dan mepet banget ke aku, naruh tangan dia di punggungku tanpa sebab."

"Aku lanjut tontonin videoku (fancam yang diambil dari bangku penonton), idol itu masih ngomong, tapi aku udah dirangkul di pinggang dan mau digeser ke kanan untuk udahan ngobrolnya, padahal semenit aja belum (batas maksimal interaksi dengan setiap personel)," beber terduga korban pelecehan seksual. 


Lanjutan Pengakuan Terduga Korban

Miris, Tanah Timur Indonesia Darurat Kekerasan Seksual pada Anak
Ilustrasi kasus dugaan kekerasan seksual di acara fansign WayV. (Dok. Freepik)

K melanjutkan, "Saat aku dirangkul gitu, jujur aku enggak ngerasa dirangkul, karena aku bener-bener fokus dengerin idol ngomong. Aku turun panggung pun happy-happy aja. Setelah lihat videoku, baru aku kaget, 'Hah serius aku digituin? Kenapa? Aku enggak ada nyakitin atau melakukan hal yang kelewat batas ke idol-nya kok.'"

"Bukan hanya aku, tapi ada juga beberapa orang dipegang tanpa sebab padahal mereka juga enggak ngapa-ngapain (ke grup idola di acara itu)," imbuhnya.

Pengakuan serupa datang dari penggemar lain berinisial N. Ia sebelumnya menulis di utas viral tersebut, "Ini yang pertama dia mau nyuruh samping gue buat munduran, tapi ngapain pake megang lengan gue??? 🤡 terus pas udahan ini dia megang deket ketek gue??🤡."

Di direct message, ia mengatakan pada Tim Lifestyle Liputan6.com, "Mungkin apa yang terjadi pada saya itu tidak separah yang dialami oleh teman-teman yang lainnya, tapi tetap saja apa yang dilakukan staf tersebut membuat saya tidak nyaman."


Video Permintaan Maaf

Kasus Eksploitasi Anak
Ilustrasi kasus dugaan pelecehan seksual di acara fansign WayV. (Dok. Freepik)

N menyambung, "Di video, bisa dilihat staf tersebut berusaha menyuruh fans yang ada di samping saya untuk agak mundur. Tapi, saya rasa tidak perlu memegang lengan saya dan menghalangi saya yang sedang mengobrol dengan member."

"Di video juga terlihat ada staf yang berjaga di belakang member yang sedang mengobrol dengan fans di samping saya. Perihal saat staf menyuruh saya minggir itu juga, menurut saya, tidak perlu sampai ada yang memegang badan saya, apalagi di area yang memang bisa membuat orang tidak nyaman."

"Saya juga tahu bahwa fansign seperti ini memang tidak bisa lama-lama. Saya juga tidak ada aksi apapun yang bisa membahayakan artisnya atau ada niat untuk memegang, dan lain-lain," sebut dia.

Di utas yang mengadukan aksi dianggap tidak pantas itu, ada juga yang mengaku "dadaku hampir dipegang buat ngarahin munduran." Beberapa memperlihatkan rekaman dirinya diduga dirangkul petugas keamanan yang sama, dan dibalas dengan menandai akun media sosial promotor acara tersebut, Lumina Entertainment.


Tanggapan Promotor

Ilustrasi Kekerasan Seksual. (Freepik)
Ilustrasi kasus dugaan pelecehan seksual di acara fansign WayV. (Freepik)

K bahkan mengaku akun media sosialnya ditandai video permintaan maaf pria diduga petugas keamanan tersebut. "Aku belum bales sampai sekarang video permintaan maaf itu ... Pas denger suara bapak itu, aku malah agak cemas," akunya.

Di media sosial memang beredar rekaman diduga petugas keamanan yang dimaksud meminta maaf. Ia berkata sambil menangkupkan kedua tangannya, "Saya murni memohon maaf dan tidak ada maksud apapun, tujuan, selain mengatur dan menertibkan antrean."

Ketika dihubungi Tim Lifestyle Liputan6.com, Kamis, Lumina Entertainment hanya mengirim pernyataan mereka yang sudah dibagikan di media sosial. Hingga artikel ini terbit, mereka belum memberi keterangan lanjutan.

Di pernyataan itu, mereka memintaa maaf, sekaligus menyebut bahwa pria yang dimaksud adalah "petugas dari penyedia layanan keamanan yang kami sewa." "Kami sudah membaca detail kronologi yang ditulis beberapa korban, dan kami berkomitmen kuat untuk mengusut kasus ini hingga tuntas," klaimnya.

Lebih lanjut, mereka meminta bantuan publik untuk "menemukan" bukti dan kesaksian korban, yang akan dirahasiakan identitasnya. "Fans yang punya bukti dan pernyataan mengenai masalah ini dapat mengirim email pada kami di protectedfans@luminaent.com agar kami dapat segera menyelesaikan masalah ini sesuai ketentuan dan aturan hukum," katanya.

Infografis Daftar Penyedia Layanan Konsultasi Korban Kekerasan Seksual
Infografis Daftar Penyedia Layanan Konsultasi Korban Kekerasan Seksual. (Trisyani/Liputan6.com)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya