Liputan6.com, Jakarta - Setelah Australia, Singapura jadi perhentian selanjutnya dari tur dunia Taylor Swift, "The Eras Tour." Pelantun lagu Exile itu akan menggelar pertunjukan di National Stadium Singapore pada 2, 3, 4, 7, 8, dan 9 Maret 2024.
Fakta bahwa Negeri Singa jadi satu-satunya lokasi konser penyanyi-penulis lagu tersebut di Asia Tenggara sempat jadi kontroversi karena tuduhan monopoli dari Perdana Menteri (PM) Thailand Srettha Thavisin. Karena itu, The Straits Times dan CNA menjelaskan rangkaian proses sampai akhirnya Singapura mengamankan kesepakatan konser Taylor Swift.
Advertisement
Baca Juga
Taylor Swift Pakai Gaun Kristal Mini Senilai Rp70 Jutaan di Pesta Ulang Tahun ke-35, Cincinnya Bikin Penasaran
Taylor Swift Tumbangkan Pencapaian Drake sebagai Artis Peraih Penghargaan Terbanyak dari Billboard Music Awards
VIDEO: Taylor Swift Lakukan Kunjungan Kejutan ke Rumah Sakit Anak di Kansas City
Berikut langkah-langkahnya, seperti dirangkum dari Mothership, Rabu (28/2/2024).
Advertisement
Oktober dan November 2022
Pada Oktober dan November 2022, Singapura mulai mengajak penyelenggara acara olahraga dan hiburan dunia mengadakan event di sana. Ini merujuk pada keterangan Ketua Kallang Alive Sport Management (KASM) Keith Magnus pada The Strait Times.
Desember 2022
Pada Desember 2022, pemerintah Singapura mengambil alih pengelolaan Sports Hub, sebuah lokasi acara berkapasitas 60 ribu orang. Magnus, yang juga merupakan ketua dan kepala eksekutif perusahaan perbankan investasi Evercore, mengambil alih entitas korporasi untuk mengelola Sports Hub senilai 1,33 miliar dolar Singapura di Kallang pada bulan itu. Entitas korporasi ini didirikan Kementerian Kebudayaan, Komunitas dan Pemuda (MCCY) dan Olahraga Singapura (SportSG).
Awal 2023
Pada awal 2023, Magnus mengatakan "tim dari Singapura" pergi ke Los Angeles untuk bertemu para pemimpin dari dunia olahraga dan hiburan, The Strait Times melaporkan. Namun, tidak diungkap siapa saja orang-orang yang ada di tim Singapura tersebut.
The Eras Tour Dimulai di Amerika Serikat
Pertemuan tersebut terjadi ketika Taylor Swift hendak memulai The Eras Tour-nya di Amerika Serikat. Tidak ada lokasi internasional yang dikonfirmasi untuk konsernya saat itu. Sementara, disebutkan bahwa kunjungan ke Los Angeles bertujuan sebagai "katalisator" untuk mencari tahu acara besar apa yang bisa dilangsungkan di Singapura.
Beberapa bulan setelah perjalanan ke Los Angeles, tim Singapura dan promotor konser Anschutz Entertainment Group (AEG) bekerja sama "mendorong Asia" pada Swift, tanpa membocorkan rincian atau apa arti frasa ini.
Juni 2023
Pada Juni 2023, tanggal konser The Eras Tour di Singapura diumumkan. Tiga tanggal konser ditambahkan lagi setelahnya, karena Swift akan mengadakan enam pertunjukan sekaligus.
Rincian kesepakatan tidak diungkap
Pada 16 Februari 2024, Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin mengatakan AEG memberitahunya bahwa pemerintah Singapura menawarkan subsidi hingga 4 juta dolar Singapura untuk setiap konser Swift, jika ia setuju tidak tampil di tempat lain di Asia Tenggara.
Dewan Pariwisata Singapura (STB) dan Kementerian Komunitas, Kebudayaan dan Pemuda negara itu (MCCY) kemudian mengeluarkan pernyataan bersama, yang menyatakan bahwa pihak berwenang mendukung konser mendatang dalam bentuk hibah, namun tidak menyebutkan berapa banyak pihak yang terlibat.
Â
Advertisement
Pengakuan STB dan MCCY
Melansir CNA, 21Â Februari 2024, pihaknya mengaku memang memberi hibah untuk membantu membawa tur dunia Swift ke Singapura. Namun, mereka tidak mengonfirmasi apakah kesepakatan eksklusif telah dicapai untuk mencegah pelantun lagu My Tears Ricochet itu menggelar konser "The Eras Tour" di tempat lain di Asia Tenggara, menurut pernyataan pada 20 Februari 2024.
MCCY dan STB tidak merinci besaran hibah atau ketentuan yang menyertainya. Mereka mengatakan, MCCY dan Kallang Alive Sport Management telah "bekerja secara langsung" dengan AEG agar Swift dapat tampil di Singapore National Stadium.
Pihaknya mengaku "menyadari akan ada permintaan yang signifikan" dari penggemar lokal dan regional dari show tersebut. "STB juga mendukung acara tersebut melalui dana hibah," imbuh mereka.
Kallang Alive Sport Management, entitas yang dimiliki sepenuhnya oleh MCCY, mengelola Singapore Sports Hub yang merupakan lokasi Singapore National Stadium. Lebih dari 300 ribu tiket telah terjual, dengan sejumlah besar penggemar Taylor Swift datang dari negara lain, kata MCCY dan STB.
Dorong Perekonomian di Kota Perhentian Tur
MCCY dan STB berkata, "Kemungkinan besar, ini (konser Taylor Swift) akan bermanfaat secara signifikan bagi perekonomian Singapura, terutama pada aktivitas pariwisata, seperti perhotelan, retail, perjalanan, dan kuliner, seperti yang terjadi di kota-kota lain di mana Taylor Swift pernah tampil."
Singapura adalah satu dari dua perhentian di Asia untuk tur dunia Swift, setelah menuntaskan empat jadwal konser di Tokyo, awal bulan ini. Pertunjukan musisi dunia dilaporkan telah memberi dorongan terhadap perekonomian kota-kota tujuan, terutama dalam sektor pariwisata yang berhubungan dengan konser.
Setelah Singapura pada 2, 3, 4, 7, 8, dan 9 Maret 2024, konser Swuft berikutnya akan berlangsung di Paris pada 9 Mei 2024, disusul destinasi Eropa lain, seperti London, Amsterdam, Milan, Munich, dan Wina.
Di Singapura, tiket pertunjukannya terjual dengan cepat, bahkan sempat disebut sebagai "perang besar." Bank lokal UOB, yang nasabahnya memiliki akses ke pra-penjualan tiket konser, mengatakan bank tersebut melihat adanya lonjakan volume pengajuan kartu di seluruh Asia Tenggara.
Setidaknya satu juta orang bergabung dalam antrian virtual untuk mencoba peruntungan di situs Ticketmaster selama pra-penjualan, dan beberapa merasa frustrasi setelah gagal mengamankan tiket. Terkait penjualan tiket secara umum, beberapa penggemar dilaporkan mulai mengantre di luar gerai SingPost lebih dari 24 jam sebelumnya.
Advertisement