Apa Saja Menu Takjil Buka Puasa Ramadhan di Masjidil Haram?

Makanan dan minuman untuk berbuka puasa Ramadhan disediakan secara gratis bagi jemaah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

oleh Asnida RianiHenry diperbarui 14 Mar 2024, 17:30 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2024, 17:30 WIB
Dibuka Kembali, Begini Suasana Salat Berjamaah di Masjidil Haram
Warga Saudi dan ekspatriat melakukan sholat "Al Fajr" di Masjidil Haram di kota suci Mekkah (18/10/2020). Saudi sebelumnya menutup Masjidil Haram untuk umum selama berbulan-bulan sebagai upaya menghentikan penyebaran virus corona. (AFP/STR)

Liputan6.com, Jakarta - Banyak Muslim yang melaksanakan ibadah umrah selama Ramadhan. Bulan suci dengan sederet keutamaan ini tentu terasa kian spesial dengan jadi "tamu Allah."

Sebagaimana masjid-masjid di belahan dunia lain, berbagi makanan untuk berbuka puasa dan sahur juga dilakukan di Arab Saudi. Secara khusus, jemaah biasanya menantikan momen berbuka puasa di dua masjid utama, yakni Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

Para peziarah dan jemaah harus tiba di kedua masjid tersebut satu jam sebelum azan maghrib. Asykari, sebutan petugas yang berjaga, biasanya menutup pintu masjid karena sudah penuh. Tidak hanya di bagian dalam, kegiatan buka puasa juga dilakukan di halaman luar masjid.

Penasaran menu takjil apa saja yang disajikan untuk jemaah di Masjidil Haram? Melansir laman Himpunan Penyelenggara Umrah & Haji (Himpuh), Kamis (14/3/3024), menu buka puasa di Masjidil Haram biasanya dibagikan dalam bentuk tas plastik berisi makanan ringan, yakni: 

1. Sepotong roti

Roti ini dapat dimakan dengan dicelupkan ke dalam yogurt yang disediakan.

2. Yogurt

Ini adalah komponen utama dalam paket berbuka puasa, karena dengan yogurt, Anda dapat makan dan mencicipi beragam rasa. Kemasannya juga dapat berfungsi sebagai piring.

3. Mamoul

Mamoul alias biskuit manis berisi selai kurma merupakan penganan terbuat dari gandum utuh sehingga dijamin mengenyangkan.

4. Jus apel

Ukurannya memang mungil, tapi sebotol kecil jus apel cukup untuk memuaskan dahaga saat buka puasa karena punya cita rasa manis asam yang khas.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


5. Kurma

Makanan Haji 2023
Seorang sukarelawan membagikan paket makanan yang ditawarkan oleh penduduk Makkah kepada para jemaah haji di Kota Suci Makkah, Arab Saudi, 23 Juni 2023. (Sajjad HUSSAIN/AFP)

Buah ini mempermanis yoghurt dan menyeimbangkan rasa asam dari duqqah. Kurma biasanya dikemas dalam kantong kemasan vakum kecil seberat 50 gram dan sudah dikemas tanpa biji.

6. Duqqah

Ini adalah cairan sedikit kental yang bisa ditambahkan ke yogurt untuk memberi rasa dan warna.

7. Air Mineral

Melengkapi minuman manis dan asam, mereka juga memberi air mineral pada jemaah.

8. Tisu basah

Tisu basah disediakan untuk membantu membersihkan tangan setelah berbuka.

Masih tentang menu buka puasa yang dibagikan secara gratis di masjid, namun jauh beralih ke Jakarta, pengelola Masjid Istiqlal dilaporkan menyediakan ribuan boks takjil gratis selama Ramadhan, menurut kanal Islami Liputan6.com, 12 Maret 2024.

"Persiapan panitia tahun ini kita tingkatkan. Untuk buka puasa bersama, kalau tahun lalu setiap Senin sampai Kamis disiapkan tiga ribu boks, tahun ini kita naikkan jadi empat ribu boks," kata Ketua Harian Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI) Ismail Chawidu di Jakarta, Senin, 11 Maret 2024.


Bertambah Jumlahnya di Akhir Pekan

Ribuan Umat Muslim Berbuka Puasa Pertama di Masjid Istiqlal Jakarta
Peningkatan penyediaan menu berbuka puasa tersebut meningkat dari tahun sebelumnya yang sebanyak 3.000-4.000 boks per harinya. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Lebih lanjut dikatakan bahwa jumlah takjil gratis yang disediakan bertambah untuk setiap Jumat, Sabtu, dan Minggu, yakni mencapai enam ribu boks per hari. Jumlah ini juga meningkat dibandingkan tahun lalu, yakni empat ribu boks takjil setiap akhir pekan.

Melansir Antara, Ismail mengatakan bahwa penyediaan takjil gratis di Masjid Istiqlal dibantu 11 katering.  "Kita enggak dirikan dapur umum," sebut dia.

Ia menyambung, "Prosesnya kita dibantu 11 katering karena kalau melayani empat ribu sampai enam ribu boks kan enggak mungkin satu katering. Kita juga jaga makanan jangan sampai basi karena pukul 16.00 sudah harus siap."

Bagi masyarakat yang ingin berkunjung ke Masjid Istiqlal selama bulan Ramadhan, Ismail mengimbau agar datang lebih awal. Hal ini guna mengantisipasi terjadinya rebutan tempat, mengingat banyaknya pengunjung masjid selama bulan suci.

Selain itu, Ismail juga mengimbau agar para orangtua dapat mendampingi anak-anak mereka selama berada di lingkungan Masjid Istiqlal. Masyarakat yang datang ke masjid juga diimbau berpakaian yang rapi dan sopan, serta tidak berlebihan.


Doa Berbuka Puasa

Ribuan Umat Muslim Berbuka Puasa Pertama di Masjid Istiqlal Jakarta
Pengelola Masjid Istiqlal menyediakan sekitar 4.000 boks per harinya untuk masyarakat berbuka puasa selama bulan Ramadan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Berbuka puasa jadi salah satu amalan penting bagi kaum Muslim yang menjalankan ibadah puasa. Di antara hal yang dianjurkan adalah menyegerakan waktu buka puasa. Dari Sahl bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka." (HR. Bukhari no. 1957 dan Muslim no. 109).

Ini kemudian menimbulkan pertanyaan apakah doa buka puasa dibaca sebelum atau setelah minum. Kanal Islami Liputan6.com melansir laman NU Online, 12 Maret 2024, menyebut bahwa membaca doa yang paling benar, yakni sesaat setelah selesai berbuka puasa.

Hal ini dijelaskan dalam kitab Hasyiyah I’anah at-Thalibin. "Maksud dari (membaca doa buka puasa) adalah selesainya berbuka puasa, bukan (dibaca) sebelumnya dan bukan saat berbuka." (Syekh Abu Bakar Muhammad Syatha, Hasyiyah I’anah at-Thalibin, juz 2, hal. 279)

Membaca doa sebelum buka puasa disebut sunah. Dalam kitab Busyra al-Karim dijelaskan, "Disunnahkan bagi orang ketika hendak berbuka, tapi yang lebih utama setelah berbuka, membaca doa, 'Allâhumma laka shumtu wa ‘alâ rizqika aftharthu.'" (Syekh Said bin Muhammad Ba’ali, Busyra al-Karim, hal. 598) 

Infografis Perbedaan Rukun dan Wajib Haji dengan Rukun Umrah. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Perbedaan Rukun dan Wajib Haji dengan Rukun Umrah. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya