Liputan6.com, Jakarta - Miss Universe 2023 Sheynnis Palacios, bersama keluarganya, telah dibawa ke "pengasingan tanpa batas" oleh rezim Nikaragua yang dipimpin Daniel Ortega, menurut Anne Jakrajutatip, CEO Organisasi Miss Universe. Ia menyampaikan kabar tersebut dalam surat menyentuh hati yang diterbitkan pada Hari Ibu.
Melansir Latin Times, Jumat (17/5/2024), meski keputusan pemerintah Nikaragua mengejutkan, hal ini bukan sesuatu yang tidak terduga. Pemerintah Ortega memveto perayaan setelah Palacios jadi Miss Nikaragua pertama yang memenangkan kontes kecantikan tersebut.
Pekan lalu, ibu, nenek, dan anggota keluarga Palacios meninggalkan negara tersebut. "Kamu bekerja keras untuk menjaga ibumu dan seluruh keluarga, yang kini jauh dari tanah airmu. Kamu adalah salah satu contoh terbesar dari gadis kupu-kupu dengan sayap patah yang tidak pernah menyerah pada perbuatan buruk, niat tidak baik, dan perlakuan kejam dari otoriter mana pun," tulis Jakrajutatip dalam suratnya yang menyinggung pemerintahan Ortega.
Advertisement
Di usianya yang baru 23 tahun, Palacios tidak hanya mewakili kecantikan dan keanggunan di panggung global, namun juga melambangkan keberanian dan ketahanan. Sebelum berita dari Managua tersiar, ia mempromosikan kampanye yang berfokus pada kesehatan mental.
Ia memang belum secara resmi menyatakan berada di pengasingan. Namun, respons emosional Sheynnis Palacios terhadap simbol-simbol tanah airnya, seperti bendera Nikaragua, dan pertemuan dengan rekan senegaranya, mengungkap luka mendalam yang ditinggalkan kepergiannya yang dipaksakan.
Bukan Kali Pertama
Ini bukan pertama kali rezim Nikaragua bertindak melawan Palacios atau kerabat dekatnya. Beberapa hari setelah kemenangannya, kewarganegaraan Nikaragua Karen Celebertiti, yang telah memimpin organisasi Miss Nikaragua selama lebih dari 20 tahun, dicabut.
Suami dan putranya juga ditangkap selama beberapa hari. Ketiganya didakwa, di antara serangkaian kejahatan, dengan pengkhianatan, konspirasi, kejahatan terorganisir, pencucian uang, dan pendanaan terorisme.
Kabar keluarnya keluarga Palacios dari Nikaragua jadi perhatian publik ketika media lokal melaporkan bahwa nenek dan saudara laki-laki ratu kecantikan itu diam-diam meninggalkan negara tersebut. Mereka berhasil masuk Amerika Serikat atas dasar kemanusiaan, bertemu kembali dengan ibu Palacios, yang sudah tinggal di California.
Di sisi lain, pemerintahan Ortega telah memperkenalkan kontes kecantikannya sendiri, "Reinas de Nicaragua." Ini dianggap sebagai upaya mempertahankan kendali atas simbol budaya dan nasional di tengah kontroversi seputar franchise resmi Miss Nikaragua.
Kontes ini diumumkan secara resmi oleh istri, sekaligus wakil presiden Ortega, Rosario Murillo. Ia menyebutnya sebagai "kontes kecantikan untuk perempuan, gadis cantik," yang merupakan "duta cinta Nikaragua" dan "budaya dan warisan kita."
Advertisement
Momen Kemenangan Sheynnis Palacios
Kontes ini mengingatkan pada kompetisi "Miss Juventud" tahun 1980-an, yang diperkenalkan partai berkuasa Sandinista pada pemerintahan pertama yang dipimpin Daniel Ortega. Saat itu, kontes resmi Miss Nikaragua dilarang. Ini menampilkan kandidat secara eksklusif dari "Sayap Pemuda" Partai Sandinista.
Tidak seperti kontes kecantikan pada umumnya, acara ini sangat dimiliterisasi. Para wanita muda berparade di lingkungan yang sangat terkendali, diapit tentara berseragam kamuflase dan membawa senapan AK-47.
Akhir tahun lalu, melansir AP, 26 November 2023, kegembiraan dan kebanggaan yang diungkap pemerintahan Presiden Nikaragua Daniel Ortega dalam sebuah pernyataan pada 19 November 2023 setelah kemenangan Palacios seketika berubah jadi kecaman.
Kemarahan itu dipicu fakta Palacios lulus dari sebuah perguruan tinggi yang jadi pusat protes terhadap rezim pada 2018 dan tampaknya berpartisipasi dalam demonstrasi tersebut. Masyarakat umum Nikaragua, sebagian besar dilarang protes atau membawa bendera nasional dalam pawai, memanfaatkan kemenangan Miss Universe sebagai kesempatan langka untuk merayakannya di jalanan.
Aksi Saling Kecam
Mereka menggunakan bendera nasional biru-putih, dibandingkan bendera Sandinista merah-hitam Ortega. Hal ini pun tidak sejalan dengan pemerintah. Kemenangan Palacios bersama foto-fotonya yang berpartisipasi dalam aksi protes yang ia unggah di Facebook pada 2018 membuat oposisi Nikaragua gembira.
Pendeta Katolik Roma Silvio Baez jadi salah satu dari puluhan pastor yang dipenjara atau dipaksa diasingkan oleh pemerintah, mengucapkan selamat pada Palacios di akun media sosialnya. "Terima kasih telah membawa kegembiraan bagi negara kita yang telah lama menderita!" tulis Baez. "Terima kasih telah memberi kami harapan untuk masa depan yang lebih baik bagi negara kita yang indah!"
Di sisi lain, Wakil Presiden sekaligus Ibu Negara Rosario Murillo, mengecam situs media sosial oposisi yang merayakan kemenangan Palacios sebagai kemenangan bagi mereka. "Di hari-hari kemenangan baru ini, kita melihat para komentator teroris yang jahat berupaya menghina untuk mengubah apa yang seharusnya jadi momen kebanggaan yang indah," kata Murillo pada 22 November 2023.
Advertisement