Liputan6.com, Jakarta - Perawatan kanker yang dijalani tak membuat Raja Charles III menahan diri dari kesibukan sebagai pimpinan Kerajaan Inggris. Di tengah pengobatan, ia berencana bepergian ke Normandy, Prancis, pada 6 Juni 2024, bersama Ratu Camilla untuk acara memperingati 80 tahun D-Day yang digelar Kementerian Pertahanan dan Legiun Kerajaan Inggris di British Normandy Memorial.
Perjalanan ini akan menandai pertama kalinya Raja melakukan kunjungan luar negeri sejak didiagnosis menderita kanker pada 5 Februari 2024. Setelah berbagi berita kesehatannya secara terbuka, Raja Charles mundur dari tugas kerajaan selama beberapa bulan karena menjalani perawatan tetapi terus bekerja di belakang layar.
Baca Juga
Buntut Tersisihkan dari Agenda Natal Kerajaan, Pangeran Andrew Mogok Urus Anjing Corgi Warisan Mendiang Ratu Elizabeth II
Istana Buckingham Ungkap Perkembangan Terkini Kanker Raja Charles III, Perawatan Berlanjut Tahun 2025
Sutradara Hollywood Christopher Nolan Dianugerahi Gelar Kehormatan dari Raja Charles III
Dia juga terlihat menghadiri gereja di banyak akhir pekan dan bahkan menyapa para simpatisan setelah menghadiri misa pada Minggu Paskah. Charles resmi kembali menjalani tugas publik pada 30 April 2024 dengan mengunjungi rumah sakit kanker di London bersama Camilla. Istrinya menyatakan keesokan harinya bahwa Raja Charles 'sangat senang bisa keluar'.
Advertisement
Bukan hanya Charles dan Camilla yang dijadwalkan ke luar negeri, Pangeran William dilaporkan akan ikut melawat ke Prancis dalam kapasitas kunjungan kenegaraan. Pangeran Wales itu akan menghadiri dua acara tepat di hari lahirnya, yakni pada 6 Juni 2024.
Kate Middleton dilaporkan tak ikut dalam lawatan tersebut. Hanya Putri Anne, Pangeran Edward dan Sophie sang Duke dan Duchess of Edinburgh serta Duke dan Duchess of Gloucester yang juga dijadwalkan menghadiri acara terkait selama dua hari tersebut.
Kunjungan Luar Negeri Pertama bagi William dan Charles Usai Diguncang Kabar Kanker
Acara pertama adalah upacara peringatan Kanada di Juno Beach Centre, Courseulles-sur-Mer, yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kanada. Selanjutnya, ia menghadiri upacara peringatan internasional di Pantai Omaha, Saint Laurent sur Mer, bergabung dengan lebih dari 25 kepala negara dan veteran dari seluruh dunia dalam menandai peringatan bersejarah tersebut.
Perjalanan ke Prancis itu menandai kunjungan luar negeri pertama William sejak istrinya didiagnosis, dan kunjungan luar negeri pertama bagi Raja sejak ia juga didiagnosis menderita kanker pada awal tahun. Dalam beberapa pekan terakhir, Charles terlihat lebih banyak tampil di depan umum, termasuk kunjungan ke pusat pengobatan kanker, dan mengadakan dua pesta kebun, salah satunya berbenturan dengan acara yang diselenggarakan oleh putra raja, Pangeran Harry.
Sumber menekankan bahwa meskipun peran kerajaan lebih bersifat publik, Raja masih menderita kanker dan akan terus dirawat karena penyakit yang dirahasiakan tersebut. Ratu Camilla juga mengomentari kondisi kesehatan suaminya selama pesta kebun pada 16 Mei 2024.
Ia memberi tahu para tamu bahwa Raja "menjadi lebih baik," sebelum menambahkan, "Ya, dia akan melakukannya jika dia berperilaku baik," menurut reporter kerajaan Roya Nikkhah.
Advertisement
Reaksi William dan Charles Tanggapi Kunjungan Harry dan Meghan ke Nigeria
Sementara itu, kunjungan Pangeran Harry dan Meghan Markle selama tiga hari ke Nigeria dikabarkan mengusik emosi keluarga Kerajaan Inggris. Penulis dan dan ahlo kerajaan Tom Quinn mengatakan kepada Mirror bahwa perjalanan pasangan Sussex itu 'mengonfirmasi ketakutan terburuk' yang dipikirkan keluarga Harry.
Ia menyebut kunjungan itu membuat Pangeran William dan Raja Charles III 'benar-benar marah'. "Semua yang Anda harapkan dari kunjungan resmi kerajaan ada di sana – resepsi, kunjungan ke sekolah dan badan amal, hingga tentara yang terluka dan orang cacat," katanya, dikutip dari NY Post, Jumat (17/5/2024). "Charles dikatakan lebih marah dari siapa pun yang pernah melihatnya."
Pasangan Sussex diundang ke Nigeria oleh kepala staf pertahanan negara Afrika Barat tersebut, yakni pejabat militer tertinggi di Nigeria. Sumber di Kantor Luar Negeri dan Persemakmuran Inggris mengatakan kepada The Daily Mail bahwa Harry dan Meghan 'mengunjungi Nigeria dalam kapasitas pribadi' dan bahwa Pemerintah Inggris tidak terlibat dalam 'mengatur atau memfasilitasi' kegiatan mereka.
Harry dan Meghan Dianggap Mainkan Trik
Meski begitu, lawatan keduanya sangat identik dengan tipikal tur kerajaan. Salah satunya diundang menghadiri resepsi yang digelar oleh Kepala Staf Pertahanan Nigeria untuk menghormati keluarga militer. Dalam kesempatan itu, keduanya juga sempat berpidato.
"Pidato Meghan dan Harry serta seluruh sikap mereka diatur untuk memberikan kesan bahwa mereka masih bangsawan yang dibayar penuh," kata Quinn, seraya menambahkan bahwa William dan Raja Charles III 'tidak menyukainya sedikit pun'.
Perjalanan mereka ke Nigeria adalah tanda bahwa mereka telah 'menjadi nakal', klaim Quinn, mengklaim bahwa Firma khawatir bahwa pasangan tersebut akan 'menipu atau memainkan trik pada seseorang'.
"Bagi Charles dan William, Meghan dan Harry seolah-olah berkata, 'Kami tidak memerlukan izin Anda untuk menjadi bangsawan yang bekerja - kami akan melakukannya dengan cara kami sendiri kapan pun dan di mana pun kami mau'," lanjutnya. "William dan Charles menggaruk-garuk kepala dan berpikir, 'Bagaimana kita bisa mengendalikan situasi mimpi buruk ini?'"
Advertisement