Liputan6.com, Jakarta - Desainer sekaligus presenter Ivan Gunawan mengaku menglami perlakuan kurang menyenangkan saat liburan ke Bali. Walaupun dikenal sebagai artis besar, ternyata dia masih mengalami pelayanan yang buruk.
Dilansir dari unggahannya di Instagram @ivan_gunawan pada Jumat, 21 Juni 2024, desainer ternama ini penasaran dengan beach club yang baru dibuka. Namun pria yang akrab disapa Igun ini mengaku mengalami pelayanan yang buruk.
Baca Juga
Dia tidak dilayani dengan baik, sehingga memutuskan untuk pergi dari beach club tersebut. Lewat unggahan story Instagram-nya, dia menyinggung soal diskriminasi yang dialami turis lokal. "Begini toh rasanya jd turis lokal yg lagi liburan di bali, saking pengen nyobain beach club baru Tapi nga dilayani dengan baik ... hehehe mungkin bukan bule kali yah," tulisnya.
Advertisement
Ivan pun mengaku dongkol dengan perlakuan pelayanan tersebut. Meski turis lokal, dia termasuk selebriti yang sangat terkenal di Indonesia. Namun hal itu sepertinya tak berlaku di beach club tersebut. Igun ini juga menyinggung status turis lokal lainnya yang bisa semakin dibeda-bedakan.
"Gue yg artis ajah di cuekin apalagi kalian yg bukan sapa sapa. Semoga makin rame @lu**beachclubbali," sindir Igun. Selama ini memang ada kesan turis asing lebih diistimewakan di Bali dibandingkan turis lokal. Unggahan tersebut langsung ramai jadi perbincangan warganet. Banyak warganet yang membenarkan pernyataan Igun. Namun aea juga yang menulai sikap Igun berlebihan dan itu hanya trik marketing belaka.
"Bali terlalu medewakan bule, skrg bule pada kurang ajar tuhh di sana," komentar seorang warganet.
"Hahaha ku kira aku aja yg dapat bad service dari nih beach club, ternyata sekelas kak igun aja begini, pantesan gue disuruh stop foto foto sama security nya padahal gue spend money lumayan gede buat seorang diri," sahut warganet yang lain.
"Ya Allah kak, sekelas mega bintang aja dicuekin, gimana sekelas mega rempeyek kaya diriku," kata warganet lain.
"Ya begitulah kalau sama BULE baiknya ampun2an, kalau sama local Mau buka botol pun di judesin," ujar warganet lainnya.
"Trik marketing itu biar viral banyak yg cari tau 😂," timpal warganet lainnya.
Â
Ivan Gunawan Menghapus Unggahannya
Namun setelah itu Ivan menghapus unggahannya tentang beach club di Bali tersebut. Meski begitu unggahan itu sudah dibagikan ulang di sejumlah akun media sosial.
Tak lama kemudian Igun mengunggah video ketika mengunjungi beach club lainnya di Bali yang lain. Igun bahkan merekomendasikan beach club yang ternyata milik pengacara kondang Hotman Paris ini karena punya pelayanan yang baik untuk turis lokal.
Beberapa bulan lalu, nama Rachel Vennya saat ini tengah ramai diperbincangkan lantaran banyaknya berita yang menyorot sang influencer Tanah Air diusir dari vila mewah di kawasan Uluwatu, Bali. Penyebabnya, ia membawa makanan dari luar berupa mi instan dan juga sereal lalu hendak menggunakan dapur di dalam vila tersebut.
Rachel Vennya sudah membayar vila privat itu seharga Rp25 juta per malam selama 3 hari. Namun kedatangannya menuai konflik lantaran ia protes area dapur di vila harus disewa lagi agar bisa digunakan untuk memasak. Rachel pun mendapat perlakuan tak menyenangkan setelah melayangkan protes.
Namun begitu, mantan istri Okin tetap mendapat dukungan penuh dari netizen serta menganggap bahwa aturan di dalam villa itu tidak masuk akal. Setelah berita ini mencuat, sosok pebisnis tanah air yang juga salah seorang founder MS Glow, Maharani Kemala ikut speak up.
Â
Advertisement
Pengalaman Buruk Orang Bali Berwisata di Bali
Namun bukan soal masalah yang menimpa Rachel Vennya, Maharani Kemala mengenang pernah tertimpa pengalaman buruk oleh pelayanan dari salah satu tempat hiburan yang berlokasi di Bali. Pada unggahan Instagram milik salah satu tokoh masyarakat Bali, Ni Luh Djelantik, Maharani muncul di kolom komentar dengan menceritakan pengalaman buruk yang ia dapat saat berkunjung ke salah satu kelab milik orang asing di Pulau Dewata.
Padahal, Maharani Kemala sendiri merupakan warga asli Bali. Di kelab tersebut, Maharani tidak sekadar berkunjung, tapi juga memesan beberapa makanan dan minuman dengan total lebih dari Rp25 juta. Namun, Maharani yang lahir dan besar di Bali, justru merasa diperlakukan tidak menyenangkan oleh staf di kelab yang notabene adalah sesama warga lokal itu.
Dari pengakuannya, Maharani bahkan menuturkan bahwa petugas keamanan di kelab tersebut sampai mendorong dirinya. Maharani yang memiliki sejumlah bisnis di Tanah Air ini pun sampai geram dan sempat terlintas di pikirannya untuk membeli kelab tersebut.
Staf Asing Lebih Ramah dari Warga Lokal
"Masih kesel sampe skrg… sekuritinya jg galak sampe ngedorong sayaaaa, pertama kali saya diperlakukan begini di bali lagi.. huhu pengen beli rasanya club itu," ujar Maharani.
Meski diperlakukan dengan sikap yang tidak baik, Maharani jutsru enggan memperpanjang masalah tersebut lantaran ia merasa kasihan dengan staf-staf orang lokal yang ada di kelab itu. Maharani menyayangkan bahwa sesama warga lokal justru menganggap remeh dan berbanding terbalik dengan staf asingnya yang justru sangat ramah.
Masih di kolom komentar, Maharani menyoroti banyaknya pekerja lokal di tempat hiburan atau layanan di Bali yang justru meremehkan turis lokal. Padahal banyak juga turis lokal yang tidak segan mengeluarkan uang banyak di sebuah tempat hiburan.
Maharani berharap, berbagai tempat hiburan yang ada di Bali bisa lebih ditingkatkan lagi pelayanannya terhadap sesama warga lokal. Namun, Maharani tidak menyebutkan lebih lanjut kelab mana yang ia kunjungi hingga menerima perlakuan tidak baik tersebut. Ia merasa adanya kemiripan cerita dengan kejadian yang dialami oleh Rachel Vennya.
Â
Advertisement