Liputan6.com, Jakarta - Pandemi memang mempercepat geliat ekosistem penjualan online, namun bukan berarti pelanggan meninggalkan sepenuhnya kebiasaan belanja secara langsung. Maka itu, omnichannel muncul sebagai alternatif tren belanja yang mengawinkan pembelian online dan offline.
Direktur NielsenIQ (NIQ) Rusdy Sumantri menjelaskan bahwa harga lebih murah dan opsi pembayaran yang mudah masih jadi dua alasan utama konsumen belanja online. Sementara itu, transaksi daring masih terkendala dengan kekhawatiran menerima produk yang berbeda dari yang diiklankan.
Baca Juga
"Tahun lalu, pelanggan juga mengkhawatirkan pada keaslian produk, harga mahal, dan kualitas produk yang rendah saat belanja online," ia menjabarkan saat acara "Navigating the Omni Future: Building Future-ready Ecosystem" inisiasi Blibli di bilangan Jakarta Pusat, Selasa, 2 Juli 2024.
Advertisement
Isu-isu tersebut bisa dijawab salah satunya dengan berbelanja secara langsung. Maka itu, tren belanja di omnichannel muncul di Indonesia, dan terjadi di semua kategori. Rusdy berkata, "Dibutuhkan inovasi berkelanjutan untuk menghadirkan pengalaman omnichannel dengan pilihan produk original yang ditunjang metode pembayaran yang lebih lengkap, mudah, dan aman."
Menanggapi itu, Blibli mengaku berupaya terus relevan memenuhi kebutuhan belanja pelanggan secara seamless. Melalui strategi omnichannel-nya, mereka berevolusi dari e-commerce jadi omnichannel commerce yang saat ini dilengkapi lebih dari 172 toko fisik dan 63 gerai supermarket premium di seluruh Indonesia.
Head of Value Added Service (VAS) Blibli David Michum mengatakan di kesempatan yang sama bahwa omnichannel lebih dari multi-channel. Kehadirannya bermaksud saling melengkapi supaya pelanggan kian mudah memenuhi kebutuhan harian mereka.
Utamakan Fleksibilitas dalam Belanja
David berkata, "Selama 13 tahun, Blibli secara konsisten menghadirkan layanan belanja yang aman, menguntungkan, dan berkelanjutan untuk memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat Indonesia melalui beragam value-added services-nya sebagai enabler ekosistem perdagangan omnichannel Blibli Tiket.
Beberapa solusi bernilai tambah yang ditawarkan pihaknya, ia menyambung, yakni Click&Collect, Blibli In-store, dan Trade-In. Dijelaskan bahwa Blibli InStore telah diluncurkan pada 2016 sebagai alat bayar yang dapat ditemui di banyak toko fisik.
Ini diklaim merupakan jawaban atas kebutuhan pelanggan yang memiliki preferensi belanja offline, namun dengan alat pembayaran yang lengkap dan promo beragam. Setelah bertransaksi, pelanggan dapat langsung membawa pulang barang yang diinginkannya.
Berdasarkan laporan tahunan Perseroan, Blibli InStore kini telah terintegrasi dengan lebih dari 8.900 mitra seller di lebih dari 14 ribu lokasi di seluruh Indonesia. Adapun total transaksinya hingga saat ini diklaim meningkat lebih dari 2,2 juta transaksi sejak 2017.
"Jadi, ini tentang bagaimana pelanggan punya fleksibilitas dan pilihan," ujar dia.
Advertisement
2 Solusi Pendukung Tren Belanja Omnichannel
Setelah itu, Blibli menambah dua solusi baru pendukung omnichannel, yakni layanan Click&Collect dan program Trade-In. Click&Collect bermaksud menawarkan fleksibilitas untuk pelanggan berbelanja secara daring, kemudian mengambil barangnya secara langsung di toko yang sudah dipilih.
Ini bertujuan mengakomodasi pelanggan yang memiliki preferensi belanja online untuk cermat membandingkan produk, memanfaatkan promo daring, dan mencari kemudahan pembayaran. Di sisi lain, kelompok ini juga ingin melihat atau memilih langsung produknya secara luring dari toko.
Maka itu, Click&Collect saat ini didukung lebih dari 2.500 mitra seller di lebih dari 10.100 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan total mencapai hampir 1,5 juta transaksi sejak 2018, layanan ini mencatatkan tiga jenis produk terlaris berupa belanja kebutuhan harian, tablet dan aksesori gadget, serta laptop.
Sementara untuk program Trade-In, Blibli menawarkan pelanggan peluang menukar gawai dan produk elektronik rumah tangga lawas dengan produk baru yang dijamin 100 persen orisinal. Antusiasme terhadap program ini cukup besar, yakni lebih dari 23 ribu transaksi sejak 2019.Â
Barang Terlaris dalam Program Trade-In
Adapun tiga jenis produk yang paling diincar pelanggan lewat program Trade-In adalah smartphone, televisi, dan kulkas. Bagi pelanggan yang punya banyak tumpukan gawai dan produk elektronik yang sudah tidak terpakai, inovasi ini bisa jadi solusi, mengingat pengelolaan sampah elektronik ini tidak sembarangan.
E-Commerce Sales Manager Huawei Indonesia Yosua Edward Kanipa Ransoen menyebut pihaknya sebagai salah satu partisipan dalam program ini. "(Omnichannel) menurut kami merupakan solusi yang lebih baik bagi pelanggan. Blibli sendiri telah banyak membantu kami dalam, mulai dari promosi sampai pengiriman produk," ungkap dia.
Ia menyambung, "Kami sangat mengapresiasi strategi omnichannel yang Blibli hadirkan untuk menunjang pengalaman belanja pelanggan yang lebih seamless. Berkat solusi tukar tambah, basis komunitas Huawei juga bertumbuh."
Selain itu, program lainnya, termasuk Blibli Mitra untuk pemberdayaan dan peningkatan kualitas toko kelontong tradisional di ekosistem digital. Juga, Fulfillment by Blibli (FBB) dan Fulfillment at Speed (FAS) yang bermaksud memberi solusi All in One untuk berbagai layanan fulfillment dan pengiriman.
Advertisement