Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video rombongan ibu-ibu pengajian karaoke di kereta menjadi sensasi di media sosial. Tampak satu gerbong kereta kelas ekonomi itu didominasi oleh rombongan berseragam cokelat adalah ibu-ibu pengajian, bersama seorang ustaz yang juga mengumandangkan adzan saat waktu salat tiba.
"Emang boleh di kereta seberisik ini?" Tanya pembuat konten dengan akun TikTok @evan293033 pada 14 Juli 2024.
Tak cuma satu unggahan, akun tersebut juga mengungkap kelakuan rombongan pengajian lainnya. "Kelanjutannya tambah berisik," tulisnya lagi.
Advertisement
Video viral yang ditonton oleh lebih dari 3,4 juta pengguna TikTok itu juga memperlihatkan satu gerbong yang semuanya ikut mendendangkan lagu serta selawat dan berzikir. Menurut pembuat konten, baik penumpang maupun kondektur dan polisi khusus kereta tidak ada yang berani menegur.
Mereka justru malah ikut tertawa dengan tingkah rombongan ibu-ibu pengajian tersebut. Di video lainnya tampak bahwa saat rombongan bernyanyi, ada seorang kamerawan dengan kamera profesional yang merekam.
Saat kamerawan sedang merekam, penumpang kereta lainnya yang hendak lewat ikut terhalang. "Kameramen sampe nggak mau ngalah buat penumpang yang mau lewat," tulisnya di keterangan video.
Secara pribadi, pengunggah konten merasa tidak enak untuk menegur rombongan ibu-ibu pengajian tersebut. "Susah kalo sama ras terkuat gini wkwk," tulisnya.Â
Warganet ternyata memberi beragam respons atas unggahan konten tersebut. Di antaranya ada yang menyarankan agar minta pindah tempat duduk atau gerbong lainnya.Â
Â
Beragam Komentar Warganet
Lantas komentar warganet ada yang menyinggung, tapi ada pula yang merasa kasihan dengan penumpang lain yang terganggu. "Mabok agama," tulis warganet.
"Bayangin lu lagi perjalanan jauh, lagi lelah di kereta tiba-tiba dengar kayak gini pas lu lagi masuk angin," tulis warganet lain.
"Kenapa lu bisa nyelip di situ?" Tanya warganet, yang dijawab pembuat konten bahwa mungkin ia hanya sedang apes.
"Ada nomor masinis di setiap gerbang kak, sikat aja gpp, ada etika soalnya," yang lain menyarankan.
"Kalo memang ada yang bilang sesuai kelas, ya memang bener kelas ekonomi, etika dan adabnya kelas ekonomi juga," sambung warganet.
"Kondekturnya kasian serba salah," celetuk warganet.
"Apa ga cape tuh mulut?" tanya yang lain.
"Simpel kok, di KAI itu cukup hubungi aja kondekturnya ada nomor telepon di setiap gerbong," saran lagi dari warganet.
"Ini emak-emak mau liburan ke mana sih?" tanya warganet.Â
Advertisement
Tanggapan dari PT KAI
PT Kereta Api Indonesia (Persero) berkomentar soal viral di media sosial, terkait rombongan penumpang yang bersuara keras saat menggunakan KA (241) Sri Tanjung relasi Ketapang-Lempuyangan keberangkatan 12 Juli 2024, tepatnya di kereta ekonomi 6.
Mengutip dari kanal Bisnis Liputan6.com, Senin, 15 Juli 2024, VP Public Relations KAI Anne Purba mengatakan, pihaknya mengimbau kepada seluruh pelanggan agar saling menghormati dan menghargai antar sesama penumpang agar perjalanan kereta api tetap aman dan nyaman.Â
"Pelanggan dilarang bersuara keras di dalam kereta api, baik saat berbicara langsung maupun melalui telepon. Selain itu suara-suara keras dari alat eletronik seperti saat mendengarkan musik, menonton film, dan lain-lain juga tidak diperkenankan," tegas Anne.Â
Terkait insiden viral tersebut, ia menjelaskan, Kondektur dan Polsuska yang bertugas sudah mengambil tindakan dengan memanggil koordinator rombongan. Mereka telah memberikan penjelasan serta arahan agar tidak membuat kegaduhan di dalam kereta. "Setelah itu, situasi kembali kondusif," tuturnya.
Penumpang Bisa Adukan Keluhan
Anne juga berpesan kepada seluruh pelanggan kereta api untuk selalu mematuhi aturan, menjaga ketertiban. Penumpang wajib menjaga fasilitas kereta api dan stasiun karena layanan kereta api merupakan fasilitas umum.
KAI mempersilakan penumpang yang mengalami ketidaknyamanan selama perjalan untuk menghubungi petugas Kondektur yang bertugas agar segera ditindaklanjuti. Nomor handphone petugas Kondektur tertera di setiap kabin kereta.
Penumpang pun bisa menyampaikan keluhan-keluhannya dengan menginfokan kode booking melalui pesan langsung (Direct Message) kepada Contact Center KAI di media sosial KAI, email cs@kai.id, WhatsApp 08111-2111-121, atau telepon di 121. "Kami berharap semua pelanggan mematuhi aturan saat menggunakan layanan kereta api, sehingga perjalanan tetap nyaman dan menyenangkan," tutup Anne.
Sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat volume penumpang KAI Group pada Semester I 2024 yaitu sebanyak 218.964.010 pelanggan KAI. Jumlah ini terdiri dari 22.223.702 pelanggan KA Jarak Jauh, 3.511.405 pelanggan KA lokal (dikelola KAI), 179.101.318 pelanggan KAI Commuter, 2.709.305 pelanggan KAI Bandara, 8.685.648 pelanggan LRT Jabodebek, dan 2.665.710 pelanggan Whoosh. Disebutkan jumlah tersebut meningkat 22 persen dibanding Semester I 2023 sebanyak 179.577.935 pelanggan.
Â
Advertisement