6 Fakta Menarik Gunung Kursi, Sabana Tertinggi di Bromo Dekat Gunung Batok dan Widodaren

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Kursi merupakan sebuah gunung yang terletak di Jawa Timur, dekat dengan Gunung Bromo dan Semeru. Gunung Kursi memiliki ketinggian 2.581 mdpl dan termasuk gunung dengan ketinggian sedang.

Gunung Kursi sangat cocok untuk para petualang yang ingin menyatu dengan keindahan alam pegunungan. Suara angin yang melintas di lembah, aroma tanah yang subur, serta panorama alam yang membentang luas memberikan kesempatan untuk merenung dan menghargai keajaiban alam yang diberikan Tuhan.

Masih banyak hal mengenai Gunung Kursi selain lokasi maupun ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Kursi yang dirangkum Tim Lifestyle Liputan6.com pada Selasa, 13 Agustus 2024. 

1. Bagian Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

Gunung Kursi, sebagai bagian dari kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, menyuguhkan keberagaman flora dan fauna yang menawan. Selama pendakian, Sobat Jelajah dapat menemukan tumbuhan endemik serta mendengarkan nyanyian burung yang menghiasi langit. Setiap spesies menjadi bagian tak terpisahkan dari keseimbangan ekosistem.

2. Jalur Menantang Pendakian Gunung Kursi

Petualangan ke puncak Gunung Kursi tak hanya tentang destinasi akhir, tetapi juga perjalanan yang menarik. Jalur pendakian yang menantang namun menyajikan pemandangan spektakuler menciptakan pengalaman yang tak terlupakan.

Setiap tikungan dan tanjakan dihiasi keindahan alam yang memukau. Banyak para pecinta olahraga sepeda atau mereka yang suka trekking, menggapai puncak Gunung Kursi.  

Gunung Kursi terletak di belakang dan belakang kanan Gunung Batok, sebelah Gunung Widodaren yang satu kawasan dengan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Karena itu untuk mencapainya, rutenya sama saat Anda ingin ke Bromo/

Ada dua pilihan yang tersedia yakni dari Probolinggo dan dari Tumpang/Malang. Surabaya merupakan kota terbesar di Jawa Timur di mana Bandara Internasional Juanda berada, dan dari sini akses ke seluruh kota di Jawa Timur biasanya dimulai. Dari kota ini kita bisa mencapai Malang atau Probolinggo.

Dari Surabaya Anda bisa mencapai kawasan TNBTS dengan berbagai moda transportasi. Pertama menggunakan layanan Damri yang tersedia di terminal kedatangan Bandara Juanda menuju Terminal Bus Bungurasih.

Memerlukan waktu sekitar dua jam perjalanan dari Surabaya ke Probolinggo, dan layanan kereta ini dapat diandalkan. Tetapi sebelumnya anda perlu untuk memeriksa jadwal perjalanan yang tersedia. Di Surabaya, Anda bisa menuju Stasiun Gubeng di Surabaya Pusat yang melayani rute menuju Stasiun Probolinggo. 

Gunung Kursi termasuk kawasan yang gampang longsor. Hal ini pernah terjadi pada 2015, di mana tebing Gunung Kursi yang terletak di Dusun Pasirejo, Desa Purorejo, Kecamatan Tempursari tiba-tiba saja longsor.

Longsoran ini akibat kontur tanah tebing yang memang rawan longsor ini labil. Tanah bercampur lumpur dalam jumlah besar langsung saja melorot hingga menimbun 6 rumah warga di bawahnya, meskippun tidak ada korban cedera atau korban jiwa dalam kejadian tersebut tapi kerugian material cukup besar.

Saat itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabuoaten Lumajang mengatakan bahwa tanah tebing tiba-tiba longsor dalam guyuran hujan lebat sejak seharian. Sebelum kejadian, terdengar suara keras dari atas tebing yang disusul longsor hingga menimbun 6 rumah yang ada di bawahnya.

4. Sabana Tertinggi di Bromo

Gunung ini merupakan salah satu bagian dari kaldera Tengger. Untuk itu, ketika mencapai puncak Gunung Kursi, Anda akan dapat melihat pemandangan indah dari sekitarnya seperti Gunung Batok, Gunung Watangan, Gunung Semeru dan Gunung Widodaren. 

Dari deretan gunung tersebut, hanya Gunung Bromo satu-satunya yang masih aktif. Temperatur di puncak Gunung Bromo berkisar 5-18 derajat Celcius. Jika Anda tertarik ke Gunung Kursi, sekalian saja sambangi Gunung Widodaren yang terdapat goa dan sumber air di dalam goa dipercaya akan membuat awet muda dan enteng jodoh.  

Hutan seluas 30 hektare di Gunung Kursi yang masuk jajaran Pegunungan Tengger, Lumajang, Jawa Timur, sempat terbakar, pada Jumat 6 Agustus 2024. . Diperkirakan areal hutan yang terbakar akan bertambah mengingat sampai berita ini ditulis kobaran api belum bisa dipadamkan.

Kobaran api yang meluluhlantakkan hutan cemara dan akasia di sana mulai diketahui sejak pukul 20.00 WIB. Jilatan api cukup besar, bahkan sampai terlihat di Gunung Bromo. Menurut seorang petugas di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, api sulit dipadamkan karena lokasi kebakaran susah dijangkau.

Petugas pemadam kebakaran dan pengelola hutan saat itu berusaha menjinakkan api di kawasan gunung setinggi 2.581 meter dari atas permukaan laut tersebut. Antisipasi petugas saat kebakaran terjadi hanya bisa membatasi kobaran api agar tak merembet ke hutan di sekitarnya.

Kawasan savana di Gunung Bromo memang kerap terjadi kebakaran, terutama pada musim kemarau. Tapi ada pula kejadian karena ulah manusia, sehingga kawasan savana Bromo yang hijau habis.