Liputan6.com, Jakarta - Usai cokelat Dubai viral beberapa waktu lalu, kini ada penampakan cokelat Dubai dengan dalam versi lebih ekonomis. Belakangan viral cokelat Dubai isi bihun yang tentunya hanya di Indonesia.
Isian cokelat Dubai yang dianggap zonk itu bisa membuat pembeli kesal dan gemas. Ditambah lagi, cokelat Dubai punya harga selangit. Temuan unik ini terungkap dari video yang dibagikan oleh akun X (dulunya Twitter) @BanyuSadewa. Dalam video, seorang wanita disebut sedang unboxing cokelat Dubai.
Advertisement
Baca Juga
"Anj*r lah gue ngakak banget cuman perkara cokelat Dubai isinya bihun. Sekalian ditambahin kentang mustofa aja gak sih?" cuit akun tersebut dalam unggahannya, Senin, 20 Januari 2025. Video itu menunjukkan testimoni dua orang wanita yang baru saja membeli cokelat Dubai. Keduanya mengaku membeli sebungkus cokelat Dubai dengan harga Rp45 ribu.
Advertisement
Mereka kenudian melakukan unboxing. Awalnya, keduanya terdengar bersemangat saat membuka bungkus cokelat. Mereka juga excited melihat wujud cokelat yang menggugah selera.
"Ini 45 ribu. Wow, (bentuknya) kayak yang di Dubai, ya," kata salah seorang dari mereka. Namun, kecurigaan keduanya mulai muncul ketika mencium aroma cokelat. Benar saja, ketika cokelat itu dipatahkan menjadi dua bagian, terlihat isinya bukan seperti cokelat Dubai asli.
"Mulai ragu dengan bentuk cokelatnya. Dan ternyata beneran bihun. Gak habis pikir," tulis keterangan unggahan tersebut. Cokelat Dubai yang asli berisi knafeh, yaitu makanan pencuci mulut khas Timur Tengah. Namun dalam kasus kedua wanita itu, mereka malah mendapati isinya adalah bihun.
Video tersebut langsung menarik banyak perhatian warganet. Sampai berita ini ditulis, cuitan itu sudah dilihat lebih dari 943 ribu kali dan disukai lebih dari 2,1 ribu kali.
Patungan Beli Cokelat Dubai
"😭😭😭😭 itu coklatnya dark cokleut tuh makanya pait," komentar seorang warganet.
"Di tiktok byk tutorial nya kak nyu, itu bihunnya digoreng kering trus dicampur chocolatos matcha," sahut warganet lain.
"Jujur gue waktu itu juga FOMO kok, pengen nyobain doang. Akhirnya gue patungan ama temen-temen beli cokelat Dubai-nya Pipiltin. Harganya 300 ribu, patungan 5 orang. Habis nyicipin, udah tahu rasanya, udah. Kalau kalian kaum mendang mending, beli patungan deh lebih hemat," cerita yang lain.
"Ini banyak dijual deket rumahku dan anakku kepengen. Musti kukasih lihat video ini biar dia ga minta-minta lagi. Mayan harganya 40 ribu, ya masa isi bihun?" curhat pengguna yang lain.
"Lebih enakan kentang mustofa dripada bihun wkwkw,” canda yang lain."Tambah nasi, tempe orek, dadar sekalian biar jadi nasi rames," ujar warganet yang lain.
Pada pekan lalu, pengadilan di Kota Köln telah memutuskan bahwa jaringan supermarket Aldi tidak dapat lagi menjual produk bernama "Cokelat Buatan Tangan Alyan Dubai" kecuali produk tersebut benar-benar diproduksi di Dubai. Dikutip dari laman DW Indonesia, Rabu, 15 Januari 2025, keputusan ini diambil setelah muncul gugatan terkait penggunaan nama produk yang dianggap menyesatkan konsumen.
Aldi, salah satu jaringan supermarket terbesar di Jerman, menjual cokelat tersebut yang sebenarnya diproduksi di Turki. Meskipun label di bagian belakang kemasan telah mencantumkan asal produk, pengadilan menyatakan bahwa nama "Cokelat Dubai" dapat membuat konsumen salah paham dan percaya bahwa produk tersebut dibuat di Dubai dan diimpor ke Jerman.
Advertisement
Cokelat Dubai Bikin Ketagihan
Kasus ini diajukan oleh Andreas Wilmers, seorang importir asal Jerman yang memasarkan cokelat merek "Fix" yang diproduksi di Dubai. Wilmers sebelumnya juga mengajukan keluhan serupa terhadap Lidl dan perusahaan cokelat Swiss, Lindt, pada Desember 2024 lalu. Pihak Aldi berpendapat bahwa nama "Cokelat Dubai" hanya digunakan sebagai bagian dari merek dan sudah dijelaskan dengan jelas dalam informasi produk.
Namun, pengadilan menegaskan bahwa penggunaan nama tersebut menimbulkan kesan yang salah. Lidl, yang juga menjadi pihak yang dilaporkan, berargumen bahwa istilah "Cokelat Dubai" merujuk pada jenis cokelat dengan isian khas, seperti pistachio krim dan "kadayif" – sejenis makanan penutup tradisional. Hal ini diperkuat oleh Asosiasi Industri Penganan Jerman (BDSI), yang menyatakan bahwa istilah "Cokelat Dubai" tidak harus merujuk pada lokasi produksi.
Namun, pengadilan Köln mengambil pandangan berbeda. Aldi kini menghadapi larangan untuk menjual cokelat tersebut dengan nama tersebut, kecuali produk tersebut benar-benar berasal dari Dubai. Meski demikian, Aldi memiliki opsi untuk mengajukan banding atas keputusan tersebut.
Cokelat Dubai yang manis dan creamy memang membuat banyak orang ketagihan.Namun, tingginya kandungan gula dan lemak dalam minuman dan makanan ini dapat membawa risiko bagi kesehatan, terutama bagi mereka yang rentan mengalami kolesterol tinggi dan diabetes.
Bagaimana caranya menikmati jajanan viral ini tanpa khawatir dampak buruk bagi kesehatan? Menurut Dokter Spesialis Gizi Klinik dari Siloam Hospitals TB Simatupang, dr. Christopher Andrian, M.Gizi, SpGK, kuncinya adalah mengonsumsinya secara bijak dan memperhatikan keseimbangan kalori.
Batasi Konsumsi Makanan dan Minuman Manis
"Intinya, kita harus tahu apa yang masuk ke dalam tubuh kita, terutama dari segi komposisi dan jumlah kalorinya," kata Christopher dalam diskusi 'DiabetaCare Inisiasi Kampanye Gerakan Sadar Diabetes (GESIT)' pada Kamis, 14 November 2024, melansir kanal Health Liputan6.com. Untuk tetap menikmati minuman viral favorit kamu tanpa takut dampak negatif, Christopher membagikan beberapa tips praktis yang bisa diterapkan.
Salah satunya adalah batasi frekuensi konsumsi.makanan dan minuman manis dan tinggi lemak ini sebenarnya tidak masalah jika dikonsumsi sesekali. "Sesekali boleh saja sebagai comfort food atau untuk recreational eating," katanya. Jadi, menikmatinya hanya pada waktu-waktu tertentu saja, misalnya sekali atau dua kali dalam seminggu.
Selain itu, jika kamu sudah minum kopi susu manis pada pagi hari, usahakan makan siang atau makan malam lebih seimbang dengan menambahkan sayuran dan makanan tinggi serat. Serat dapat membantu menjaga kadar gula darah dan memberikan rasa kenyang lebih lama, sehingga keinginan untuk ngemil berkurang.
Jangan lupa juga tingkatkan aktivitas fisik. Kalori berlebih dalam minuman manis ini bisa dibakar dengan aktivitas fisik rutin. Cobalah berolahraga ringan, seperti berjalan kaki atau bersepeda, untuk membantu tubuh membakar kalori dan menjaga keseimbangan energi.
Advertisement