3 Desa Wisata Indonesia Raih Penghargaan Toilet Umum Bersih di ASEAN Tourism Awards 2025

Toilet umum yang bersih di destinasi wisata masih jadi pekerjaan rumah yang harus dibenahi Indonesia agar bisa mendukung pariwisata berkualitas dan berkelanjutan.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 24 Jan 2025, 15:00 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2025, 15:00 WIB
Mengapa Pantai Parangtritis Jadi Lokasi Peluncuran Gerakan Wisata Bersih Kemenpar?
Menpar Widiyanti Putri Wardhana memantau kondisi toilet di areal wisata Pantai Parangtritis Yogyakarta. (dok. Biro Komunikasi Publik Kemenpar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Pada ajang ASEAN Tourism Awards 2025 yang berlangsung di Johor Bahru, Malaysia, 13 desa wisata dan dua objek wisata Indonesia berhasil meraih penghargaan dalam tiga kategori berbeda. Salah satunya adalah kategori toilet umum bersih.

Bukan rahasia lagi bahwa banyak destinasi wisata di Indonesia tidak bisa menyediakan fasilitas toilet umum yang layak, terutama di destinasi wisata yang bukan dikelola oleh pihak swasta. Padahal, toilet adalah fasilitas wajib untuk memenuhi hajat orang banyak.

Maka, penghargaan yang diterima tiga desa wisata dan dua objek wisata sebagai 3rd ASEAN Public Toilet Award terasa istimewa. Ketiga desa dimaksud adalah Kampung Wisata Pecinan Glodok, Jakarta; Desa Wisata Hijau Bilibante, Nusa Tenggara Barat; dan Desa Wisata Iboih, Aceh. Dua lainnya adalah Lihaga Beach Club Likupang, Sulawesi Utara, dan Glamping Legok Kondang Ciwidey, Jawa Barat.

Toilet juga jadi salah satu elemen yang disorot Kementerian Pariwisata lewat Gerakan Wisata Bersih. Dalam peluncuran gerakan di Pantai Parangtritis, Yogyakarta, pada Kamis, 23 Januari 2025, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyebutkan bahwa keberadaan toilet yang bersih mencerminkan kualitas destinasi wisata, selain pengelolaan sampah dan tempat sampah yang memadai dan ramah lingkungan.

Terlebih, penilaian TTDI Indonesia terkait aspek health and hygiene masih rendah. Dengan meningkatkan kualitas toilet umum dan penerapan keberlanjutan lingkungan, diharapkan ranking Indonesia terdongkrak drastis di penilaian TTDI 2026 mendatang.

"Ini adalah gerakan bersama yang dirancang untuk menciptakan dampak nyata dan jangka panjang bagi lingkungan masyarakat dan daya saing pariwisata Indonesia. Saya percaya Gerakan Wisata Bersih ini merupakan sebuah langkah yang menjawab tantangan besar dalam menjaga kebersihan kelestarian dan keberlanjutan destinasi wisata kita," kata Menpar, menurut keterangan pers pada Lifestyle Liputan6.com

Penghargaan Lain yang Diraih Desa Wisata di ATA 2025

Desa Wisata Adat Osing Kemiren, Kabupaten Banyuwangi (Istimewa)
Desa Wisata Adat Osing Kemiren, Kabupaten Banyuwangi (Istimewa)... Selengkapnya

Selain kategori toilet umum, ATA 2025 juga memberi penghargaan untuk 10 desa wisata Indonesia lainnya. Lima desa wisata meraih 5th ASEAN Homestay Award, meliputi Desa Wisata Perkampungan Adat Nagari Sijunjung, Sumatra Barat; Desa Wisata Kaki Langit, Yogyakarta; Desa Wisata Osing Kemiren, Jawa Timur; Desa Wisata Sudaji, Bali; dan Desa Wisata Saribu Gonjong, Sumatra Barat.

Sementara, lima desa wisata yang meraih 4th ASEAN Community-Based Tourism (CBT) Award terdiri dari Desa Wisata Krearif Terong, Kepulauan Bangka Belitung; Desa Wisata Semen, Jawa Timur; Desa Wisata Taro, Bali; Destinasi Ekowisata CMC Tiga Warna, Jawa Timur; dan Desa Wisata Botubarani, Gorontalo. Menpar mengaku bangga atas capaian tersebut.

"Kami melihat desa-desa di seluruh Indonesia memiliki potensi besar dalam mendukung kemajuan sektor pariwisata yang tidak hanya mengutamakan keindahan namun juga inklusif dan mengedepankan keberlanjutan jangka panjang," kata Menpar Widiyanti, dalam rilis yang diterima Lifestyle Liputan6.com, beberapa waktu lalu.

ASEAN Tourism Awards yang merupakan salah satu agenda ASEAN Tourism Forum diselenggarakan untuk mengapresiasi pelaku pariwisata atas upaya menghadirkan destinasi wisata yang unggul dan berkualitas. "Penghargaan ini tidak hanya menjadi wujud pengakuan atas pencapaian berbagai Desa Wisata tanah air, tetapi juga bentuk komitmen Indonesia untuk terus berkontribusi dalam pengembangan pariwisata ASEAN," katanya.

Peluncuran Gerakan Wisata Bersih

Mengapa Pantai Parangtritis Jadi Lokasi Peluncuran Gerakan Wisata Bersih Kemenpar?
Aksi bersih-bersih sampah di Pantai Parangtritis, Yogyakarta. (dok. Biro Komunikasi Publik Kemenpar)... Selengkapnya

Sementara itu, Gerakan Wisata Bersih (GWB) akhirnya resmi diluncurkan sebagai salah satu program utama Kementerian Pariwisata (Kemenpar) pada Kamis, 23 Januari 2025. Pantai Parangtritis di Yogyakarta menjadi lokasi resmi peluncuran gerakan oleh Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana yang juga dihadiri Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X.

"Sebagai satu gerakan kolektif, Gerakan Wisata Bersih merupakan upaya kita bersama dalam meningkatkan daya saing destinasi pariwisata Indonesia yang lebih aman dan sehat bagi wisatawan," ujar Menpar, dikutip dalam rilis yang diterima Lifestyle Liputan6.com, kemarin.

Yogyakarta bersama Solo dan Semarang (Joglosemar) menjadi salah satu dari delapan wilayah yang jadi prioritas utama pengimplementasian program GWB. Joglosemar menggeser posisi Kepulauan Riau (Kepri) yang sebelumnya masuk daftar prioritas bersama lima destinasi wisata super prioritas, yaitu Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang, serta di dua Greater Destination, yaitu Bali dan Jakarta.

Namun, Widi berharap program tersebut juga menjadi model inspiratif yang diterapkan di berbagai kawasan wisata lain di Indonesia. "Harapannya acara ini tidak hanya menjadi aksi sesaat tetapi juga dapat membangun kebiasaan bersih dan kesadaran jangka panjang bersama dalam menjaga lingkungan," ujar Menpar.

Perbaiki Penilaian Aspek Health and Hygiene di TTDI

Mengapa Pantai Parangtritis Jadi Lokasi Peluncuran Gerakan Wisata Bersih Kemenpar?
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana merilis Gerakan Wisata Bersih di Pantai Parangtritis, Yogyakarta. (dok. Biro Komunikasi Publik Kemenpar)... Selengkapnya

Widi menyatakan bahwa tahun 2025 merupakan momentum penting untuk membangun pondasi pariwisata berkualitas yang lebih mantap. Konsep itu mengedepankan prinsip berkelanjutan dan nilai tambah sebagai bagian dari upaya pengembangan sektor pariwisata agar tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi dan membuka lapangan pekerjaan, tetapi juga sarana utama memperkenalkan identitas Indonesia di kancah global. 

"Untuk mewujudkan dan mempertahankan quality tourism, kolaborasi lintas unsur pentahelix pariwisata menjadi sangat penting. Kita perlu secara aktif memperbaiki, memulihkan dan memperkuat ekosistem alam, sosial dan budaya di berbagai destinasi serta objek wisata di Tanah Air," katanya.

Ia juga berharap Gerakan Wisata Bersih dapat mendongkrak ranking Indonesia di TTDI yang dikeluarkan UNWTO setiap dua tahun sekali. Terakhir, Indonesia menembus peringkat 22 pada 2024, naik sepuluh peringkat dari hasil 2022. Pada tahun lalu, Indonesia menargetkan bisa menembus 15 besar di daftar TTDI 2026.

Kemenpar menginisiasi berbagai kegiatan di bawah gerakan itu. Selain kegiatan bersih-bersih massal di destinasi wisata, juga ada edukasi dan kampanye untuk meningkatkan wisatawan dan masyarakat lokal, penyediaan fasilitas pendukung seperti tempat sampah yang memadai dan ramah lingkungan, serta sistem pengelolaan sampah berbasis komunitas guna menciptakan solusi yang berkelanjutan.

Ada pula pemberian penghargaan dan insentif untuk menghargai kontribusi nyata para pihak dalam menjaga lingkungan. Kemenpar juga membentuk tim Satuan Tugas (satgas) Gerakan Wisata Bersih yang menyoroti pentingnya sanitasi dan secara berkesinambungan meninjau kondisi toilet umum sebagai salah satu amenitas utama yang mencerminkan kualitas destinasi wisata.

Infografis tradisi bersih-bersih diri sambut Ramadan
Infografis Sejumlah daerah memiliki tradisi 'bersih-bersih diri' dengan cara mandi menyambut Ramadan (dok. Liputan6.com/Tri Yasni)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya