Iced Americano Diprediksi Geser Popularitas Es Kopi Susu Gula Aren pada 2025

Liputan6.com, Jakarta - Menurut laporan tahunan Tren Surga Makanan yang dirilis GoFood, ada tiga kuliner yang diprediksi bakal hits pada 2025. Daftarnya disusun berdasarkan keyword yang paling banyak dicari pengguna di platform pesan-antar makanan tersebut. Pertama, terdapat Iced Americano alias es kopi Americano.

Popularitasnya dinilai akan menggeser es kopi susu dan es kopi susu gula aren yang banyak ditawarkan brand kopi lokal. Kemudian, menu ayam dan seblak jadi kuliner lain yang diprediksi bakal laris tahun ini.

Iced Americano terbuat dari campuran espresso yang disajikan dengan es dan ditambah air. Dengan hanya 10 kalori per ukuran gelas 12 oz (355 ml), jauh lebih rendah dari minuman es kopi susu gula aren yang mencapai 370 kalori per saji, mengonsumsinya tidak akan terlalu berpengaruh terhadap asupan kalori harian.

Minuman ini juga sempat populer direkomendasikan sebagai minuman pelangsing di beragam kontek TikTok. Mengutip kanal Health Liputan6.com, dr. Zaidul Akbar, dalam sebuah video yang viral, juga menyampaikan pendapat serupa. 

Dia menjelaskan bahwa kopi, termasuk Americano, merupakan salah satu anugerah Allah SWT yang kaya akan antioksidan, baik untuk kesehatan, dan berfungsi sebagai pembakar lemak. "Kopi hitam dapat mengurangi nafsu makan kita, sehingga sangat cocok untuk diet," ujar dr. Zaidul.

Meski begitu, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa tubuh membangun toleransi terhadap kafein seiring waktu. Artinya, efek kafein, termasuk membakar lemak dan meningkatkan metabolisme, akan menurun jika kita rutin meminumnya. Dengan begitu, minum kopi saja tidak bisa jadi solusi jangka panjang.

Iced Americano lebih dulu populer di kalangan warga Korea. Melansir Korea Times, Minggu, 19 Februari 2023, es americano terjual lebih banyak daripada kopi panasnya, bahkan selama musim dingin, menurut data Starbucks.

"Saya hanya minum ini. Es Americano lebih mudah diminum dan lebih enak, jadi saya menikmati meminumnya bahkan di musim dingin," kata Lee Ju Eun, seorang pekerja kantoran di Seoul, pada AFP. 

Ia dengan hati-hati memegang ujung gelas plastiknya yang beku di saat cuaca mencapai minus 17 derajat Celcius. "Saya kedinginan, tapi tidak apa-apa. Saya bisa menahannya," katanya.

Sementara, Lee Dae Hee yang berprofesi sebagai akuntan, menerangkan alasannya meminum es Americano secara eksklusif. Menurut dia, itu adalah minuman kafein yang lebih cepat dan lebih efisien, penting dalam budaya kerja "ppalli-ppalli" (kerja keras dan cepat ala Korea). "Saya segera minum es Americano untuk bangun dan bekerja," kata Lee sambil mencoba melindungi secangkir besar kopinya dari salju yang berembus sambil bergegas kembali ke kantornya setelah makan siang.

"Tidak membuat saya kedinginan karena langsung ke kantor dan tidak banyak menghabiskan waktu di luar," ujarnya.

Rata-rata orang Korea meminum 353 cangkir es Americano per tahun, lebih dari dua kali lipat rata-rata global, menurut sebuah studi pada 2019 oleh Hyundai Research Institute. Budaya kopi bahkan telah melahirkan bahasanya sendiri.

Iced Americano dikenal sebagai "Ah-Ah" dan peminum beratnya dikenal sebagai "Eoljuka," singkatan dari peribahasa baru yang menyatakan bahwa mereka akan mati kedinginan untuk minuman mereka. Tren tersebut telah diperhatikan perusahaan raksasa kopi Starbucks Korea, yang menjalankan promosi 'tantangan es.'

Tantangan "Eoljuka" mendapat peningkatan ukuran gratis saat mereka memesan pada suhu di bawah nol di akhir Januari. Minuman es menyumbang 76 persen dari total penjualan di toko Starbucks di Korea pada 2022, kata perusahaan itu. Bahkan selama cuaca dingin di Januari 2023, mereka menjual lebih banyak es Americano sebanyak 54 persen daripada yang panas.

"Kecenderungan orang mengonsumsi barang, makanan, dan minuman terlepas dari cuaca tampaknya telah menjadi tren baru," kata Park Han Jo dari Starbucks Korea pada AFP.

Kedai kopi independen juga mengungkap data yang sama. Kim Bum Soo yang memiliki sebuah kafe di pusat kota Seoul, mengatakan, sekitar setengah dari penjualan kopinya selama sepanjang tahun adalah Iced Americano. "Tampaknya orang Korea lebih suka minuman dingin," kata Kim.

Sementara itu tahun lalu, melansir rilis GoFood yang diterima Lifestyle Liputan6.com, Senin, 10 Februari 2024, disebutkan tiga jenis kuliner yang paling banyak dipesan pelanggan. Dari segi makanan berat, nasi ayam konsisten menduduki puncak klasemen menu terlaris selama enam tahun berturut-turut.

Sementara dari kategori GoFood Hemat, olahan mi paling banyak dipilih pelanggan. Head of Marketing Food & Ads Gojek Ignatius Satrio (Rio) berpendapat hal itu menunjukkan bahwa mi adalah makanan hemat yang menenangkan banyak orang.

Dari segi minuman, aneka varian minuman teh berada di posisi puncak. Bila total jumlah gelas yang terjual dijejerkan, Rio menyebut, jaraknya setara dari Jakarta ke Cirebon.

Menanggapi laporan tersebut, Putri Habibie, seorang Food Content Creator dan pendiri Putri Habibie Cooking Class, menyebut bahwa ragam kuliner yang ditawarkan di pasaran tidak lagi dipengaruhi semata selera rasa. Ia menilai, gaya hidup dan keseharian masyarakat juga jadi faktor penting terbentuknya tren makanan di Indonesia.

"Misalnya, tren hidup sehat mendorong popularitas menu plant-based dan low-calorie, sementara gaya hidup serba cepat di perkotaan meningkatkan permintaan terhadap makanan praktis dan siap saji," jelas Putri.