Harga Susu Naik, Pengeluaran Bertambah

Kenaikan harga susu dikeluhkan ibu rumah tangga karena telah menambah pengeluaran keluarga. Sedangkan para pedagang eceran di Pasar Kreneng Denpasar, Bali, mengaku omzet mereka berkurang.

oleh Liputan6 diperbarui 01 Jul 2007, 05:21 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2007, 05:21 WIB
010707asusu.jpg
Liputan6.com, Padang: Naiknya harga susu belakangan ini membuat para ibu, termasuk mereka yang baru melahirkan, kewalahan karena harus menambah pengeluaran. Lihat saja Illa, yang mestinya sangat berbahagia karena bayi yang dikandungnya lahir dengan selamat, belum lama ini. Namun, kebahagiaan ibu muda yang tinggal di Kota Padang, Sumatra Barat, ini diiringi kebingungan. Pasalnya, sejak harga susu melonjak, pengeluaran juga bertambah.

Untuk memenuhi gizinya dan sang bayi, dalam sebulan Illa menghabiskan 15 kotak susu berisi 150 gram seharga Rp 6.000 per kotak. Sekarang harga sekotak susu tersebut telah naik menjadi Rp 8.250. Akibatnya, pengeluaran Illa untuk susu saja naik dari Rp 90 ribu menjadi Rp 123 ribu per bulan.

Sementara itu, kenaikan harga berbagai jenis susu dari susu bubuk, kental manis, hingga cair di Pasar Kreneng Denpasar, Bali, telah menurunkan omzet para pedagang eceran tradisional. Susu bubuk ukuran 300 gram misalnya, yang sebelumnya dijual seharga Rp 17 ribu kini harus ditebus dengan harga Rp 18.500. Para pedagang menduga, para konsumen lebih memilih membeli susu di pasar swalayan yang harganya relatif sama, namun dengan pelayanan yang lebih baik.(ADO/Denni Risman dan Putu Setiawan)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya