Saluang Menghibur Para Perantau

Alunan nada alat musik saluang menjadi pengobat bagi para perantau Minang yang rindu kampung halaman. Karena itu, sebuah grup musik Saluang dibawa ke Pasar Rawa Bening. Kehadirannya sangat berarti bagi para perantau.

oleh Liputan6 diperbarui 26 Agu 2007, 08:22 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2007, 08:22 WIB
070826asaluang.jpg

Liputan6.com, Jakarta: Alat musik saluang tetap mendapat tempat di khazanah budaya masyarakat Minangkabau. Alunan nadanya bisa membuat para perantau rindu akan kampung halaman. Karena itu, sebuah grup saluang diboyong ke Pasar Rawa Bening, Jatinegara , Jakarta Timur. Tujuannya, untuk menghibur masyarakat Minang di perantauan.

Berdasarkan pantauan SCTV belum lama ini, alunan irama saluang mengubah suasana Pasar Rawa Bening. Pasar biasanya riuh dengan suasana kegiatan jual beli. Namun kini berubah sendu dan sarat nuansa Minangkabau. Selain menghibur para perantau, penampilan saluang dari Payakumbuh ini juga dimaksudkan untuk mendekatkan kembali alat musik dari ranah Minang ini.

Memang, ciri khas saluang ialah syairnya yang terkadang penuh ratap. Syair ini sangat mengena di hati masyarakat Minang termasuk para perantau. Bahkan saluang tidak kalah bersaing dengan kesenian modern. Buktinya, para penonton rela merogoh kocek Rp 10 ribu untuk sebuah lagu saluang.(REN/Satya Pandia dan Binsar Rahardian)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya