Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku cukup kerepotan dengan sistem lelang pengadaan barang dan jasa -- yang saat ini terpadu -- di Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang Jasa DKI. Sebab, masih banyak Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) belum mengusulkan pengadaan ke ULP.
"Kita kejar-kejaran dengan pengadaan barang, pusing," ucap pria yang karib disapa Jokowi itu di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (2/5/2014).
Kendalanya, kata Jokowi, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2014 baru disahkan DPRD Maret lalu. Sehingga, penyiapan administrasi di tiap SKPD baru disiapkan sebulan kemudian. Padahal, pengadaan barang dan jasa sebenarnya dapat berlangsung cepat, karena para SKPD cukup berpengalaman.
"Sekarang baru mulai, ini kejar-kejaran. Karena kita dibatasi waktu, makanya kta push terus, kita teken terus supaya bisa berjalan," ujar mantan Walikota Surakarta itu.
Kepala ULP DKI Jakarta I Dewa Gede Soni mengatakan, sudah ada 62 SKPD dan UKPD yang mengusulkan 623 paket pengadaan lelang barang dan jasa, dari total 750 SKPD dan UKPD yang mendaftarkan lelang. Padahal Jokowi memberi waktu hingga 16 Mei 2014, bagi para SKPD dan UKPD mendaftarkan lelang mereka.
Prosedurnya, lanjut Soni, setiap SKPD dan UKPD diharuskan memasukkan rencana umum pengadaan barang dan jasa melalui alamat laman www.ikpp.go.id. Agar masyarakat dan ULP dapat melihat berapa paket yang akan dibelanjakan Pemprov DKI. Penyusunan term of references atau kerangka acuan harus jelas dan detail.
Adapun beberapa SKPD dan UKPD yang telah mengusulkan lelang pengadaan barang dan jasa ke ULP, antara lain seperti Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI, Suku Dinas Pekerjaan Umum Jakarta Barat, UPT Monas, UP GOR Ragunan, dan lainnya.
Semua lelang fisik yang anggarannya di atas Rp 200 juta dan lelang jasa di atas Rp 50 juta akan dilaksanakan melalui ULP. Namun, tidak semua barang dapat dibeli melalui ULP, karena sebagian besar pelelangan telah masuk di e-catalog dan e-purchasing. Apabila di kedua sistem online itu tidak tersedia, baru masing-masing SKPD dan UKPD melelang melalui ULP barang dan jasa. (Mut)
Jokowi Pusing Banyak SKPD Belum Daftar Paket Pengadaan Barang
Menurut Jokowi, kendalanya karena APBD DKI 2014 baru saja disahkan DPRD Maret lalu.
Diperbarui 02 Mei 2014, 16:05 WIBDiterbitkan 02 Mei 2014, 16:05 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ini Alasan Pemerintah Kembali Memberlakukan Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA
100 Orang di India Tewas Tersambar Petir dalam 24 Jam
Gunung Gede Dijadikan Bahan Hoaks, dari Erupsi sampai Penyebab Gempa Bumi
[Kolom Pakar] Prof Tjandra Yoga Aditama: Campak di Amerika Serikat dan Vaksinasi di Indonesia
Bitcoin Berpeluang Melesat Dipicu Inflasi hingga Perang Tarif
10 Manifestasi Trauma Masa Kecil dalam Kehidupan Dewasa, Luka yang Membentuk Diri
Link Live Streaming BRI Liga 1 Persija Jakarta vs Persebaya Surabaya, Sabtu 12 April 2025 Pukul 19.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Urine Berdarah Akibat Konsumsi Jengkol dan Langkah Pencegahannya
Di Balik Wajah Seram Iblis yang Berhasil Hancurkan Keluarga Qodrat, Ternyata Ada Teuku Rifnu Wikana sebagai Assu’ala
5 Minuman Herbal yang Wajib Dikonsumsi saat Idul Adha
Nyala Lilin untuk Para Korban Atap Runtuh di Klub Malam Dominika
146,6 Juta Orang Mudik saat Lebaran 2025, Turun 4,6% dari Tahun Lalu