Tersangka Penipuan Biro Perjalanan Haji dan Umrah Ditangkap

Modus yang dilakukan yakni menggelapkan dana milik ribuan jemaah hingga mencapai total Rp 27 miliar. Para jemaah pun gagal berangkat.

oleh Liputan6 diperbarui 13 Jun 2014, 17:43 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2014, 17:43 WIB
Kilas indonesia - Liputan6 Petang
(Liputan6 TV)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 5 unit rumah warga di Dusun Karang Lebah, Desa Pekat, Dompu, Nusa Tenggara Barat nyaris rata dengan tanah setelah dibakar oleh sekelompok massa dari desa tetangga. Berita itu mengawali Kilas Indonesia yang ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Jumat (13/6/2014).

Aksi itu terjadi diduga sebagai buntut sering hilangnya ternak milik warga Desa Garuda beberapa hari terakhir. Kejadian itu berawal dari ditemukannya seekor sapi di dekat rumah yang menjadi sasaran amuk massa meski tanpa pembuktian jelas.

Beralih ke Pati, Jawa Tengah, seorang anggota polisi didakwa melakukan penggelapan dan penipuan sebuah kapal milik warga senilai Rp 2,5 miliar. Namun meski telah menempuh persidangan hingga menyandang status sebagai terdakwa, majelis hakim Pengadilan Negeri Pati tidak memerintahkan penahanan dengan alasan terdakwa masih berdinas aktif sebagai anggota Polsek.

Di Jakarta, seorang wanita tewas terlindas truk trailer setelah terpental dari sepeda motor yang ditumpanginya di Jalan Yos Sudarso, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Adik korban yang mengemudi motor lolos dari maut.

Kejadian berawal saat motor berusaha untuk mendahului truk dari sisi kiri karena lalu lintas padat. Nahas, sepeda motor yang ditumpangi korban ditabrak oleh sepeda motor lain dari belakang sehingga oleng dan jatuh tepat di jalur yang dilalui oleh truk.

Sementara itu, polisi meringkus pemilik biro perjalanan haji dan umrah yang berkantor di kawasan Menteng, Jakarta Pusat terkait dengan kasus penipuan terhadap ribuan calon jemaah umrah. Tersangka diringkus polisi di sebuah apartemen di Jakarta.

Modus yang dilakukan tersangka yakni menggelapkan dana milik ribuan jemaah hingga mencapai total Rp 27 miliar dan para jemaah pun gagal berangkat ke Tanah Suci. Dana para calon jemaah justru digunakan oleh tersangka untuk membeli sejumlah aset pribadi, di antaranya sejumlah kendaraan dan bangunan mewah. (Sss)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya