2 Siswanya Tewas, Ekskul Pecinta Alam di SMAN 3 Jakarta Dibekukan

Sudah 36 tahun ekskul pecinta alam itu berdiri. Namun hari ini, Sabhawana akan ditutup hingga waktu yang tidak ditentukan.

oleh Liputan6 diperbarui 04 Jul 2014, 17:40 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2014, 17:40 WIB
Ilustrasi Garis Polisi
Ilustrasi Garis Polisi (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Sabhawana, demikian nama ekstrakurikuler pecinta alam di SMA Negeri 3 Setiabudi, Jakarta Selatan. Sudah 36 tahun ekskul tersebut berdiri. Namun hari ini, Sabhawana akan ditutup hingga waktu yang tidak ditentukan.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Jumat (4/7/2014), keputusan itu ditetapkan pihak sekolah setelah 2 siswanya Afriand Caesar Al Irhami dan Padian Prawirodirya meninggal dunia setelah mengikuti kegiatan pecinta alam di Tangkuban Perahu, Bandung, Jawa Barat.

Menurut pihak humas SMAN 3 Jakarta, penutupan ekskul tersebut dilakukan agar tidak ada lagi kejadian yang sama di kemudian hari. 5 Siswa yang sudah ditetapkan sebagai tersangka juga terancam akan dikeluarkan dari sekolah.

Sementara itu, siang tadi salah satu keluarga tersangka mendatangi Kantor Komnas Perlindungan Anak. Ia datang bersama saksi kunci yang melihat kasus penganiayaan tersebut berlangsung. Menanggapi aduan tersebut, Komnas PA akan meminta penangguhan penahanan terhadap 5 tersangka tersebut.

Sejauh ini, Polres Jakarta Selatan belum bisa menyimpulkan Padian sebagai korban tewas kedua dalam kasus dugaan penganiayaan seperti yang dialami Afriand. Polisi masih menunggu keterangan kesehatan dari RSHS Bandung tempat Padian dirawat.

Baca juga:
Korban Tewas Ekskul Pecinta Alam SMAN 3 Jakarta Bertambah
5 Pelajar SMAN 3 Jakarta Dipindah ke Rutan, Keluarga Histeris
5 Pelajar SMAN 3 Jakarta Jadi Tersangka Tewasnya Afriand

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya