Liputan6.com, Jakarta - Kemilau Jakarta membuat para pendatang dari dari berbagai daerah berbondong-bondong ke Ibukota. Sebagian mereka mengadu peruntungan dengan alasan, Jakarta mampu memberikan limpahan rupiah yang tidak bisa didapat di kampung halamannya.
Mufidah salah satunya, perempuan asal Tegal itu mengaku sengaja datang ke Jakarta untuk mengadu nasib. Perempuan yang mengaku baru pertama kali ke Jakarta ini yakin bisa mendapat pekerjaan, karena selama di Jakarta ada yang menjamin kehidupannya.
"Ya kebetulan ada keluarga disini, saya tinggal dengan kakak saya yang sudah lebih dulu di Jakarta. Kalau ndak seperti itu, mana berani saya datang ke Jakarta," ucap perempuan berumur 35 tahun itu kepada Liputan6.com, Sabtu (2/8/2014).
Mufidah yang hanya berbekal ijazah SMP itu mengaku belum tahu apa yang akan ia kerjakan. Namun dengan sedikit keahlian menjahit pakaian, ia mengaku dapat bertahan hidup di Jakarta.
"Yah, awal niatnya nyoba-nyoba peruntungan aja di Jakarta siapa tahu bisa sukses, seperti saudara lain. Di kampung kerja gitu-gitu aja toh. Ke sini modal nekat aja. Mungkin aja ada yang mau nerima saya jadi penjahit," ucapnya.
Namun bila pada akhirnya tidak kesampaian menjadi penjahit, Mufidah mengaku siap bekerja apapun, asal dapat bertahan di Jakarta. "Di kampung nggak ada kesempatan kerja sapa tahu datang ke kota bisa dapat kerja."
"Kerja apa aja, mau jadi tukang bersih-bersih jalan juga nggak apa," sambungnya.
Tak jauh beda dengan Mufidah, Joko, pemudik asal Probolinggo Jawa Tengah itu mengajak adiknya yang baru saja lulus SMA ke Jakarta. Ia sengaja membawa adiknya ke Ibukota agar bekerja di pabrik seperti dirinya. Ia yakin dengan ijazah SMA, ada perusahaan yang mau menerimanya.
"Ya ajak saja ke Jakarta, dari pada di kampung nyangkul sawah. Lebih baik ikut di Jakarta, jadi buruh seperti saya. Moga saja ada yang mau terima," ucapnya.
Menurut Joko, walau upah buruh tergolong kecil bila dibanding kebutuhan hidup di Jakarta, namun ia menilai gaji buruh di Jakarta sudah cukup besar, bila dibanding upah buruh di kampung halamannya.
"Ya kalau Probolinggo UMK (Upah Minimum Kabupaten/Kota) nya kecil sekalu, kalau di Jakarta kan sudah 2 juta ke atas. Malah, tiap tahun banyak buruh yang demo, akhirnya naik terus. Prospeknya bagus," ucap Jokowi yakin.
Modal Seadanya, Para Perantau Nekat ke Ibukota
Mufidah yang hanya berbekal ijazah SMP itu mengaku belum tahu apa yang akan ia kerjakan.
diperbarui 03 Agu 2014, 07:07 WIBDiterbitkan 03 Agu 2014, 07:07 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pelantikan Donald Trump 20 Januari 2025: Begini Prediksi Pengamat soal Kebijakan Luar Negeri AS
Inilah Sebab-Sebab Mati Su’ul Khatimah yang Diungkap Habib Jindan, Naudzubillah!
Donald Trump Janji Rebut Kembali Terusan Panama, Kritik Pengaruh China
Resmi Jadi Presiden ke-47 AS, Donald Trump Janji Jadi Pembawa Perdamaian
Donald Trump Kritik Joe Biden di Pidato Perdana Presiden AS, Sebut Tak Mampu Atasi Krisis Sederhana
Momen Paling Menyedihkan bagi Jose Mourinho Selama Menjadi Pelatih
Usai Dipecat, ASN Kemendikti Saintek Bakal Bertemu Titiek Soeharto dan DPR
Roket Starship Meledak Saat Uji Terbang, Ini Penyebabnya
Donald Trump Tak Singgung Soal Gaza di Pidato Perdana sebagai Presiden AS
Presiden AS Donald Trump Bakal Teken Perintah Eksekutif untuk Kembalikan Kebebasan Berekspresi Amerika, Stop Sensor Pemerintah
Donald Trump Janji Pulangkan Jutaan Imigran Ilegal dari AS
Donald Trump: Saya Diselamatkan Tuhan untuk Membuat AS Jadi Lebih Hebat