Disdik DKI Rencanakan Masuk Sekolah 6 Hari, Ini Tanggapan Ahok

Menurut hasil survei, sebagian besar orangtua dan murid mengaku lebih menyukai masuk sekolah 5 hari.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 12 Agu 2014, 04:49 WIB
Diterbitkan 12 Agu 2014, 04:49 WIB
Ahok

Liputan6.com, Jakarta - Dinas Pendidikan DKI berencana menerapkan 6 hari masuk sekolah untuk sekolah-sekolah berstandar nasional di Jakarta. Hal itu didasarkan dari adanya penambahan jam belajar tiap mata pelajaran dalam kurikulum 2013. Sehingga siswa tidak harus pulang sore jika sekolah hanya 5 hari.

Namun, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku kurang setuju dengan rencana penerapan 6 hari masuk sekolah itu. Menurutnya, dengan masuk hingga Sabtu, para siswa akan kekurangan waktu bersama keluarga.

"Saya lebih cenderung 5 hari. Biar ada waktu buat keluarga Sabtu-Minggu. Ada undangan ke rumah saudara, kakek nenek, kan macam-macam. Dia juga bisa ke kegiatan di luar yang dia suka," ucapnya di Balaikota Jakarta, Senin (11/8/2014).

Bukan hanya itu, menurut hasil survei, sebagian besar orangtua dan murid mengaku lebih menyukai masuk sekolah 5 hari. Walaupun mereka harus pulang sore hari. Lagipula menurutnya juga sama saja, siswa pulang siang ataupun sore karena juga masih terkena macet di jalan.

"Intinya, kita lebih sepakat, capek, capek sekalian deh. Sampai Jumat. Saya juga gitu kerja," ucapnya.

Namun, karena ada sekolah yang menerapkan sistem masuk pagi dan masuk petang, maka itu menjadi pertimbangan Disdik DKI. Karena akan sulit mengatur jadwalnya. Oleh sebab itu, pihaknya masih melakukan kajian untuk mencari solusi terbaik terkait jam pelajaran siswa itu agar tidak membebani siswa.

"Sekarang yang jadi masalah kalau sekolah yang dipakai 2 shift. Makanya kita pertimbangkan itu. Jadi belum final. Lagi dikaji," tutur Ahok.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya