SBY: Ada 1.000 Perasaan yang Sulit Saya Lukiskan

Sudah 10 tahun Presiden SBY memimpin. Sudah 10 kali pula ia menyampaikan Pidato Kenegaraan di hadapan parlemen.

oleh Sugeng Triono diperbarui 15 Agu 2014, 10:54 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2014, 10:54 WIB
buku-sby-4-140120.jpg
Buku setebal 807 halaman itu diterbitkan SBY sekadar untuk berbagi pengalaman menangani persoalan-persoalan Indonesia selama hampir 10 tahun menjadi presiden (Liputan6.com/Herman Zakharia).

Liputan6.com, Jakarta - Sudah 10 tahun Presiden SBY memimpin. Sudah 10 kali pula ia menyampaikan Pidato Kenegaraan di hadapan parlemen.

Pidato Kenegaraan Presiden SBY yang digelar, Jumat (15/8/2014) ini merupakan yang terakhir kalinya. SBY pun mengungkap adanya 1.000 perasaan yang sulit dilukiskan saat berdiri di mimbar pidato.

"Hari ini saya berdiri di mimbar yang mulia ini dengan 1.000 perasan yang sulit dilukiskan. Sudah dapat dipastikan inilah terakhir kalinya saya berpidato di tempat yang terhormat ini sebagai Presiden RI," ungkap SBY.

"Walaupun ini adalah pidato yang ke-10, perasan saya sebenarnya sama dengan sewaktu pertama berdiri di sini pada 2005. Penuh semangat dan tekad untuk berbuat yang terbaik dan memberikan segalanya kepada bangsa dan negara," imbuh dia.

Dalam 10 tahun terakhir, SBY mengaku telah mencoba mendedikasikan seluruh jiwa dan raga untuk Indonesia. Terlepas dari berbagai cobaan, krisis dan tantangan yang dialami, tidak pernah satu menit pun SBY merasa pesimis terhadap masa depan Indonesia.

"Dan tidak 1 menit pun saya tergoda untuk melanggar sumpah jabatan dan amanah rakyat kepada saya sebagai presiden Indonesia, tanggung jawab saya pada akhirnya bukanlah kepada partai politik, bukan kepada parlemen, atau pemerintah, atau 1 kelompok, namun kepada republik, kepada rakyat Indonesia yang telah memberikan kepercayaan kepada saya, kepada sejarah, dan tentunya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa," papar SBY.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya