Liputan6.com, Jakarta - Akibat aksi anarkis yang dilakukan ratusan pendemo Front Pembela Islam (FPI), sejumlah mobil yang terparkir di halaman gedung DPRD DKI Jakarta mengalami kerusakan akibat lemparan batu dan pecahan botol.
Salah satu mobil yang rusak yaitu satu unit Toyota Alphard Velfire milik anggota DPRD DKI dari Fraksi Partai Hanura, Muhammad Guntur.
Kaca depan mobil mewah berwarna putih itu retak akibat hantaman batu sebesar kepalan tangan orang dewasa. Bagian atas mobil juga rusak dan bonyok akibat lemparan batu secara bertubi-tubi dari massa FPI.
Atas aksi kerugian yang dialami olehnya, Guntur pun meminta agar aparat kepolisian segera menangkap para pelaku tindak anarkis tersebut. Terlebih, aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh ormas keagamaan itu telah melanggar prosedur dan merugikan orang lain.
"Saya minta keadilan, saya laporkan semuanya ke Polda Metro Jaya agar semua diciduk, terutama FPI DKI Jakarta. Ini semuanya disengaja, by design," tegasnya di halaman Gedung DPRD DKI, Jumat (3/10/2014).
Menurut Guntur, FPI telah melanggar hukum serta konstitusi. Selain melakukan mengerusakan fasilitas publik (Gedung DPRD) FPI juga menentang konstitusi lantaran menolak Ahok sebagai gubernur DKI bila Jokowi dilantik sebagai presiden pada 20 Oktober.
"Tidak bisa ditolerir, mereka bukan untuk berdemo tapi lakukan penyerangan. Saksi mata saja tadi melaporkan mereka sudah siap dengan tongkat kayu, samurai, dan batu," kata dia.
Selain mobil milik Guntur, berdasarkan informasi yang diperoleh, sebanyak10 unit kendaraan roda 4 yang terpakir di halaman gedung dewan rusak parah. Selain merusak kendaraan, taman-taman di pedestarian depan gedung DPRD juga mengalami kerusakan. (Yus)