Liputan6.com, Yogyakarta - Kotagede di Yogyakarta merupakan salah satu wilayah yang terkenal dengan kerajinan peraknya. Sejak dahulu, Kotagede telah menjadi sentra kerajinan perak dan kerap dijuluki sebagai Jewellery of Jogja.
Selama ini, salah satu subsektor yang sangat dekat dengan industri pariwisata di Indonesia adalah subsektor kerajinan kriya. Kerajinan kriya berbahan perak menjadi salah satu daya tarik wisata di Yogyakarta.
Mengutip dari laman Visiting Jogja, Kotagede dihiasi dengan deretan toko kerajinan perak. Tak heran jika wilayah ini selalu ramai dikunjungi wisatawan, baik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Advertisement
Baca Juga
Masyarakat Kotagede juga menggantungkan hidupnya dari subsektor kriya ini. Konon, masyarakat setempat sudah menekuni profesi yang berhubungan dengan kerajinan ini sejak zaman Belanda.
Awalnya, kerajinan perak hanya dikhususkan untuk pesanan Keraton. Kerajinan ini kemudian semakin berkembang sejak istri gubernur Belanda kala itu, Mary Agnes, mengembangkan industri kerajinan perak di Kotagede.
Karena sudah ada dan diwariskan secara turun-temurun, kualitas kerajinan perak khas Kotagede ini sudah tidak perlu diragukan lagi. Kerajinan perak di Kotagede umumnya dibuat menjadi ragam perhiasan, miniatur sepeda, miniatur andong, maupun aksesori lainnya.
Â
Diburu Wisatawan
Selain digunakan sendiri, kerajinan ini juga kerap diburu wisatawan untuk dijadikan oleh-oleh. Selain menarik perhatian wisatawan ataupun pendatang, penjualan kerajinan perak ini juga telah menembus pasar internasional.
Setiap kerajinan perak memiliki harga tawar yang bervariasi, mulai dari Rp10.000 hingga puluhan juta rupiah. Variasi harga ini bergantung pada tingkat kerumitannya.
Kerajinan perak yang dihasilkan pengrajin di Kotagede memiliki gaya yang unik dan indah. Karya-karya mereka pun lahir menjadi karya seni bernilai tinggi.
Penulis: Resla
Advertisement
