Ahok Ingin Rumah Dinas Gubernur DKI Dibuka untuk Umum

"Maksud saya rumah dinas gubernur juga kalau ada wisatawan datang pengen lihat ya boleh. Buka saja," kata Ahok.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 24 Okt 2014, 13:50 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2014, 13:50 WIB
Ahok
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.

Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ingin rumah dinas Gubernur di Jalan Taman Suropati nomor 7, Menteng, Jakarta Pusat, dapat dibuka sesekali untuk wisatawan. Layaknya Istana Merdeka yang dibuka untuk umum pada Sabtu dan Minggu pukul 09.00-16.00 WIB.

"Bukan dirancang untuk wisata. Maksud saya rumah dinas gubernur juga kalau ada wisatawan datang pengen lihat, ya boleh. Buka saja. Jadi orang bisa tahu kan," ucap Basuki alias Ahok di Balaikota Jakarta, Jumat (24/10/2014).

Menurut Ahok, hal itu dilakukan agar warga DKI Jakarta mendapat kesempatan melihat-lihat dan mempelajari sejarah berdirinya rumah dinas Gubernur yang berarsitektur Belanda tersebut. Selain itu, warga maupun wisatawan diharapkan bisa melakukan tur singkat di dalam bangunan berlantai 2 itu pada akhir pekan. Sebab, rumah dinas Gubernur DKI, merupakan salah satu cagar budaya.

"Tapi tentunya kita harus pasangin CCTV dulu. Jadi bisa dimonitor. Rumah gitu besar kalau nggak ada CCTV kan nanti menyelinap ke mana-mana. Jadi itu supaya orang bisa lihat. Mungkin pas di hari libur atau apa," jelas Ahok.

Namun diakui Ahok, hal itu memang masih sebatas rencana yang belum ia bahas lebih lanjut. Apalagi dirinya belum resmi menjabat sebagai Gubernur DKI, masih berstatus pelaksana tugas. "Ya kita lihat saja dulu. Belum dilantik kok, itu kan rumah dinas gubernur, saya kan PLT Gubernur," kata Ahok.

Ahok menambahkan, sebenarnya ada hal yang menganggu dirinya. Yakni terkait rumah dinas tersebut yang mengalami penambahan bangunan di kiri dan kanannya saat era Sutiyoso. Padahal seharusnya berdasarkan arsitektur Belanda, bangunan akan menjadi anggun dan bagus apabila di sekelilingnya itu taman. Namun, saat ini rumah dinas terkesan tertutup karena adanya bangunan tambahan di kedua sisinya.

"Rumah Belanda kan gitu. Jadi kalau ada jalanan besar, dia di tengah sendiri. Kiri-kanan plong. Bukan dibuat penuh. Nah itu yang kita harapkan bisa seperti itu sebetulnya," tandas Ahok.

 
 
 
 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya