Ini Kejadian Unik Usai Pengumuman Menteri Kabinet Jokowi

Hal unik itu dilakukan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 26 Okt 2014, 19:32 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2014, 19:32 WIB
menteri kabinet jokowi
Presiden Joko Widodo Wapres Jusuf Kalla berfoto bersama para menteri yang tergabung dalam Kabinet Kerja saat acara pengumunan kabinet di Istana Merdeka. ( ANTARA FOTO/Andika Wahyu)

Liputan6.com, Jakarta - Ada kejadian unik usai Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengumumkan menteri kabinetnya sore ini di Istana Merdeka, Jakarta. Hal unik itu dilakukan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Kejadian unik itu terjadi setelah Presiden Jokowi meninggalkan halaman Istana Merdeka. Sejumlah awak media langsung memburu menteri-menteri baru, termasuk bos Susi Air, Susi.

Susi pun menjawab pertanyaan-pertanyaan awak media bahwa Indonesia sebagai negara yang dikelilingi laut harus berjaya di laut pula. Namun tiba-tiba dengan spontan, setelah memberi penjelasan yang terkait pos kementeriannya, wanita paruh baya itu membuka sepatu hak tingginya.

"Sudah ya, capek nih," celetuk Susi di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (26/10/2014).

‎Tak hanya itu, Susi pun langsung duduk di tanah usai melepas sepatu hak tingginya, sejenak melepas lelah. Tak lama kemudian, ia mengeluarkan sebungkus rokok dan menyalakan pemantik, serta menghisapnya tanpa memedulikan awak media.

Awak media pun sempat bingung melihat sang menteri. Tak lama berondongan pertanyaan kembali terlontar kepada pengusaha ikan itu. Namun, Susi yang baru saja menghisap sebatang merokok itu meminta waktu menghabiskan rokoknya.

"Stop dong, biar aku selesaikan rokok ini sampai selesai," pinta Susi.

Presiden Jokowi baru saja mengumumkan 34 menteri kabinet barunya yang diberi nama Kabinet Kerja, di Istana Merdeka. Semua menteri yang diumumkan pada pukul 17.00 WIB itu pun hadir.

Dari 43 nama calon menteri susunan kabinet yang diajukan Jokowi ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) sebelumnya, 8 di antaranya mendapat rapor merah atau tidak direkomendasikan menjadi menteri kabinet Jokowi.

Penelusuran atau audit calon menteri kabinet Jokowi ini pertama kali dilakukan, dari presiden-presiden sebelumnya. Tujuan audit calon menteri ini guna menciptakan pemerintahan baru yang bersih dan bebas dari korupsi.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya