Liputan6.com, Aceh Besar - Alat-alat berat mulai terlihat di lokasi longsor di Kabupaten Aceh Besar, Aceh, sejak Senin 3 November. Petugas dan relawan juga telah turun tangan membersihkan material longsor di antara 2 gunung, yakni Gunung Paro dan Gunung Geurutee.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Selasa (4/11/2014), jalur tersebut kini sudah bisa dilalui kendaraan. Namun bukan berarti lalu lintas di jalur ini sudah normal.
Kendaraan yang diperbolehkan melalui jalur tersebut hanya yang mempunyai beban ringan dan berukuran kecil seperti sepeda motor. Kendaraan yang lebih besar diharuskan untuk menunggu hingga jalur itu kembali normal atau memilih jalan lain. Kondisi ini membuat antrean kendaraan masih terlihat di kaki Gunung Paro.
Sementara itu, Kecamatan Lhoong, Aceh Besar, yang sebelumnya terkepung longsor kini sudah terbuka. Namun jalur menuju Aceh Jaya dari kawasan ini belum kembali normal karena longsor terus terjadi.
Bupati Aceh Besar Mukhlis Basyah mengatakan, Kecamatan Lhoong merupakan wilayah terparah akibat bencana longsor di kabupatennya.
Sebelumnya bencana longsor terjadi di jalur antara Gunung Paro dan Gunung Geurutee, Aceh Besar, Minggu 2 November lalu. Longsor juga sempat menjebak sejumlah penumpang bus yang tengah melintas. Para penumpang terpaksa dievakuasi menggunakan kendaraan milik polisi dan TNI.
Longsor tersebut terjadi menyusul hujan deras di kawasan Aceh Besar yang datarannya berbukit-bukit sejak Sabtu 1 November malam. Longsor juga sempat memutus akses jalan negara Banda Ace-Meulaboh dan mengisolir Kecamatan Lhoong. (Yus)
Baca juga:
Longsor-Banjir di Aceh Besar, Gubernur Tetapkan Bencana Provinsi
TNI Buka 450 Hektar Lahan Relokasi untuk Korban Gunung Sinabung
Advertisement