Menko Polhukam: Jokowi Sangat Hati-hati Pilih Calon Jaksa Agung

Menko Pulhukam Tedjo menegaskan kejaksaan tetap berjalan kendati belum ada jaksa agung secara definitif.

oleh Oscar Ferri diperbarui 08 Nov 2014, 16:00 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2014, 16:00 WIB
Gedung Kejagung
Gedung Kejagung

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan, Presiden Jokowi sangat berhati-hati dalam memilih jaksa agung pengganti Basrief Arief. Ada sejumlah nama yang saat ini tengah digodok dan sudah diserahkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

‎"Beliau sangat berhati-hati, jangan sampai sudah di-declare, orang itu ternyata ada masalah," kata Tedjo di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (8/11/2014).

‎Menurut Tedjo, bukan berarti Kejaksaan tidak berjalan tanpa Jaksa Agung. Mengingat, saat ini sudah ada Andi Nirwanto yang bertugas sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Jaksa Agung.

"Begini yah, jaksa agung sekarang kan sudah ada lewat pelaksana tugas. Presiden sangat hati-hati mengangkat jaksa agung. Selama ini jaksa agung jalan, BIN juga jalan. Ini semua tidak ada masaah, bukan berarti nanti stuck kalau tidak ada jaksa agung," ujar Tedjo.

Lalu apakah Andi Nirwanto bakal jadi Jaksa Agung? Tedjo mengaku tidak tahu. Dia menyerahkan sepenuhnya ke Jokowi.

"Nanti kita lihat, apakah akan dipiih Presiden atau yang lain," tukas Tedjo. (Mvi)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya