Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPRÂ Fahri Hamzah mengungkapkan DPR membentuk komisi baru di parlemen, yakni Komisi XII yang membidangi maritim. Ia mengatakann penambahan itu sebagai bentuk penyesuaian adanya perubahan nomenklatur (penamaan) kementerian dalam pemerintahan yang baru, yakni Kementerian Kemaritiman.
"Maka kita merespons dengan menambah 1 komisi. Tentunya jadinya komisi XII. Komisi Maritim," ujar Fahri Hamzah di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (10/11/2014).
Dia menjelaskan, adanya Komisi Maritim itu merupakan respons DPR terhadap kebijakan pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mewujudkan RI sebagai poros maritim dunia. Terlebih, Jokowi telah sepakat bekerja sama dengan Presiden China Xi Jinping soal poros maritim tersebut.
Akan tetapi, kata Fahri, DPR masih belum bisa memastikan jumlah komisi yang akan dibahas. Kata dia, DPR masih dalam proses pembahasan. "Jumlahnya sedang dibahas. Tapi yang jelas nanti akan ada Komisi Maritim. Mitranya belum karena itu harus diputuskan di paripurna lagi," ucap dia.
Rencana penambahan komisi ini terkait mulai terciptanya kesepakatan kursi pimpinan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) antara Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dengan Koalisi Merah Putih (KMP) di parlemen. Salah satu yang disepakati juga terkait penambahan jumlah komisi tersebut.
"Mudah-mudahan hari ini selesai. Final ditandatangani. Dan besok sudah mulai ada paripurna untuk pendaftaran ke semua AKD dari semua fraksi yang belum masuk. Dan sidang alat kelengkapan sudah bisa dimulai dan merancang proses bermitra dengan pemerintah. Karena pemerintah ada mengubah nomenklatur," ujar Fahri.
Sebelumnya, Politisi PDIP Pramono Anung dalam akun Twitter resminya, @pramonoanung, menuliskan bahwa telah terjadi kesepakatan mengenai pertikaian parlemen. "Alhamdulillah akhirnya perbedaan KIH dan KMP akhirnya selesai, penyelesaian yang saling menghormati dan mudah-mudahan lancar," kicau Pramono.
Dalam kicauan berikutnya, mantan Wakil Ketua DPR itu menyampaikan ada beberapa tokoh yang punya peran atas damainya 2 kubu tersebut. Mereka adalah mantan cawapres Hatta Rajasa, Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Ketua MPR Zulkifli Hasan, politisi Golkar Ade Komarudin, dan politisi PDIP Olly Dondokambey. (Ein)
Wujudkan RI Poros Maritim Dunia, DPR Bentuk Komisi Maritim
Adanya Komisi Maritim itu merupakan respons DPR terhadap kebijakan pemerintah Presiden Jokowi.
diperbarui 10 Nov 2014, 11:56 WIBDiterbitkan 10 Nov 2014, 11:56 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Apa Penyebab Mimisan dan Cara Mengatasinya
Red Flag Artinya Apa: Memahami Tanda Bahaya dalam Hubungan
Google Bentuk Tim untuk Bangun Model AI Baru
Jadwal PLN Mobile Proliga 2025 Seri Gresik, 10-12 Januari
Top 3 Islami: Yasin dan Tahlil untuk Mayit Bukan Bid'ah, Ulama Kaliber Internasional Membolehkan Kata Gus Baha
Top 3: PSSI Bayar Kompensasi Pemecatan Shin Tae-yong Bikin Penasaran
Momen Makan Bergizi Gratis di Sekolah Jadi Ajang Kumpul Bareng Teman Sekelas
Rambut Rontok Kekurangan Vitamin Apa? Penyebab dan Cara Mengatasinya
Manfaat Susu Kambing: Susu Kambing Bisa Menyembuhkan Penyakit Apa Saja?
Mitsubishi Pamer Triton Modifikasi di Tokyo Auto Salon 2025
Apa Itu Generasi Sandwich? Memahami Fenomena Sosial yang Menantang
Polisi Periksa Suami Diduga Pelaku Pengeroyokan di Jakarta Utara, Karena Tahu Penyebab Kejadiannya