Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan tugas dinas ke luar negeri selama beberapa hari ke depan. Ada 3 agenda internasional yang bakal ia kunjungi sebagai Presiden, yakni Asia Pacific Economy Community (APEC( 2014 di Tiongkok 10-11 November, KTT ASEAN di Myanmar pada 12-13 November, dan KTT G-20 di Australia pada 15-16 November.
Mengenai kunjungan dinas Jokowi itu, Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana menyarankan Jokowi untuk memperkenalkan tafsir baru kebijakan luar negeri Indonesia, yakni bebas aktif. Sebab, Presiden sebelumnya Susilo Bambang‎ Yudhoyono menafsirkan bebas aktif luar negeri Indonesia adalah 'thousand friends zero enemy'.
Dia menyarankan Jokowi untuk menyampaikan Jokowi's Doctrine atau Doktrin Jokowi kepada dunia internasional mengenai bebas aktif tersebut. "‎Presiden Jokowi tidak perlu ragu atau merasa ewuh pakewuh dalam menyampaikan Doktrin Jokowi di pidato resmi‎," kata Hikmahanto dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Senin (10/11/2014).
Menurut Hikmawanto, bebas aktif dalam doktrin Jokowi itu harus ditafsirkan sebagai 'all nations are friends‎ until Indonesia's sovereignty is degraded and national interest is jeopardized' atau 'semua negara adalah sahabat sampai dengan kedaulatan Indonesia diganggu dan kepentingan nasional Indonesia dirugikan.' ‎Tujuannya jelas, agar Indonesia tidak bisa diajak berkompromi dengan negara luar jika kedaulatan Indonesia dilanggar.
"(Penyampaian Doktrin Jokowi) agar sejak awal masyarakat internasional tahu bahwa Indonesia tidak akan bisa diajak berkompromi ketika kedaulatan dilanggar oleh negara lain dan kepentingan nasional dirugikan," ujar dia.
Hikmahanto menambahkan, Doktrin Jokowi yang perlu disampaikan harus berasal dari aspirasi rakyat Indonesia yang diartikulasikan. Sebab kebijakan bebas aktif dengan tafsir baru itu bakal membuat Indonesia disegani internasional.
"Tafsir kebijakan LN baru ini akan membuat Indonesia disegani oleh masyarakat internasional dan mendapat dukungan dari publik dalam negeri," tandas Hikmahanto.
Pada hari ketiga kunjungan kerjanya ke Beijing, Jokowi menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping, PM Tiongkok Li Keqiang, PM Jepang Shinzo Abe, Presiden AS Barack Obama, Presiden Vietnam Truong Tan Sang dan Presiden Rusia Vladimir Putin. (Ans)
Kunjungan Internasional, Jokowi Diminta Kenalkan Jokowi's Doctrin
Guru Besar Hukum Internasional UI Hikmahanto Juwana menyarankan Jokowi untuk memperkenalkan tafsir baru kebijakan luar negeri Indonesia.
diperbarui 10 Nov 2014, 18:39 WIBDiterbitkan 10 Nov 2014, 18:39 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Hyundai Creta Baru Resmi Meluncur di Indonesia, Harga Mulai Rp 299 Juta
Media Malaysia Soroti Penunjukan Patrick Kluivert Sebagai Pelatih Timnas Indonesia: Pengalamannya Luas
Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Liberal: Pengertian, Karakteristik, dan Dampaknya
Suporter La Grande Indonesia kepada Patrick Kluivert: Proses Tak Bisa Jadi Alasan Lagi!
350 Caption Pemandangan Gunung yang Menginspirasi untuk Media Sosial
Apa Itu Ijtihad: Pengertian, Metode, dan Perannya dalam Hukum Islam
Ciri-Ciri Iklan yang Baik: Panduan Lengkap untuk Membuat Iklan Efektif
350 Caption Masa Kecil Lucu yang Bikin Nostalgia
Ini Kriteria UMKM yang Utangnya Dihapus Bank
Curhat Lucu UAH Takut Tergoda Jemaah Wanitanya, Ternyata Doanya Begini
LHKPN Raffi Ahmad Sedang Diverifikasi, KPK Singgung Transparasi Aset dan Harta Pejabat Publik
BPBD Jakarta Kerahkan Personel Lakukan Penyedotan Genangan Air Usai Hujan Semalaman