1 Titik Tanggul Lumpur Sidoarjo Diperbaiki, 2 Lainnya Kritis

Perbaikan tanggul lumpur Sidoarjo terhalang blokade warga yang sudah berlangsung sejak Mei.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 15 Nov 2014, 17:12 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2014, 17:12 WIB
Lumpur Sidoarjo
Lumpur Sidoarjo (Liputan6.com/ Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Sidoarjo - Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) masih terus melakukan perbaikan di titik tanggul 73, Desa Kedung Bendo, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur.

Humas BPLS Dwinanto Hesti Prasetyo menjelaskan, 1 alat berat serta 1 buah pompa air telah disiapkan untuk meninggikan tanggul, serta melakukan pembuangan lumpur ke Kali Ketapang. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi debit aliran lumpur yang terus mengalir ke arah utara dari pusat semburan.

"Kita sudah menyiapkan 1 pompa air untuk membuang lumpur ke Kali Ketapang dan menyiapkan 1 alat berat untuk melakukan peninggian. Rencananya kita akan segera melakukan peninggian sekitar 1 meter, dengan panjang 500 meter di bagian dalam tanggul, untuk menghadang luberan lumpur yang meluber sejak September lalu," kata Dwinanto, Sabtu (15/11/2014).

Meski luberan di titik 73 telah dapat diatasi, 2 titik tanggul, yakni tanggul titik 21 Desa Siring dan titik 34 Desa Reno Kenongo yang bersebelahan langsung dengan rel kereta api dan Jalan Raya Porong, kini tengah dalam kondisi kritis.

Pihak BPLS terkendala blokade warga yang sudah berlangsung sejak Mei. Warga menuntut pelunasan ganti rugi atas 3.000 berkas dengan nilai total Rp 761 miliar.

"Kita akan terus melakukan aksi blokade, hingga ada kejelasan tentang pembayaran ganti rugi atas tanah serta rumah kami yang sudah terendam lumpur panas 8 tahun lalu," ujar Sulaiman, warga korban lumpur panas Lapindo. (Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya