Ada Spanduk Penolakan Ical, Ini Komentar Ketua Golkar DIY

Sejumlah spanduk penolakan pencalonan kembali Aburizal Bakrie atau Ical sebagai ketua umum muncul menjelang Rapimnas Golkar di Yogyakarta.

oleh Yanuar H diperbarui 15 Nov 2014, 21:51 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2014, 21:51 WIB
Aburizal bakrie
Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie atau Ical. (ANTARA FOTO/Septianda Perdana)

Liputan6.com, Yogyakarta - Menjelang Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Golkar di Yogyakarta, muncul sejumlah spanduk penolakan pencalonan kembali Aburizal Bakrie atau Ical sebagai ketua umum. Spanduk itu muncul di Jalan Menteri Supeno dan Jalan Ki Penjawi.

Ketua DPD Golkar Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Gandung Pardiman mengatakan sudah mengetahui spanduk itu. Namun ia menanggapi dengan santai bahwa spanduk penolakan terhadap pencalonan Ical bukan hasil kreasi kader Golkar DIY.

"Sudah tahu. Ya wajar wajar aja itu bukan kader (Golkar) dari Yogya. Kalau kader Yogya tidak akan gitu. Itu pasti dari kader dari luar Yogya yang melakukan itu karena rapimnasnya di sini," kata Gandung di Yogyakarta, Sabtu (15/11/2014).

Gandung mengaku Golkar DIY tidak akan reaktif terkait spanduk penolakan Ical menjadi ketua umum Golkar menjelang rapimnas pada 18-19 November 2014.

Ia juga tidak akan menelusuri pelaku dari pemasangan spanduk penolakan tersebut.

"Nggak biarin saja. Tidak akan reaktif gitulah. Santai aja. Ical tidak kali ini didiskreditkan. Ngapain telusur-telusur. Kita melakukan pekerjaan yang besar itu kan pekerjaan yang kecil. Nggak akan kami tanggapi. Nggak akan terpengaruh," ujar Gandung.

Gandung mengetahui alasan spanduk penolakan terkait masalah pajak yang pernah dialami oleh Ical. Namun permasalahan itu sudah selesai dan sudah tutup buku. "Nggak terpengaruh. Sudah membaca tentang pajak. Masalah pajak kan sudah selesai. Dulu sudah terselesaikan melalui mekanisme," ujar dia.

Ia menyebut persiapan Rapimnas Golkar di Yogya tetap berjalan sesuai jadwal. Banyak agenda akan dilalui selama rapimnas mendatang, termasuk masalah Musyawarah Nasional (Munas) Golkar.

"Ya strategis dan banyak agenda berkaitan dengan Munas (Golkar) jadi banyak yang berkepentingan baik dari internal, dan sudah banyak yang datang baik dari kader simpati dengan Pak Ical maupun yang tidak simpati dengan Pak Ical sudah hadir di Yogya," ujar dia. (Ali)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya